Kebijakan luar negeri Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Megawati dalam isu terorisme
HARTATI, Anna Yulia, Prof. Dr. Ichlasul Amal
2008 | Tesis | S2 Ilmu PolitikTesis ini membahas tentang alasan yang mendorong pemerintah Megawati untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam perang melawan terorisme global. Posisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim mengalami dilematis, ketika isu terorisme muncul dengan kesan mendiskreditkan Islam. Pemerintahan Megawati dituntut untuk bisa menempatkan dirinya diantara dua kepentingan secara seimbang, yaitu kepentingan ketika harus membuktikan bahwa dirinya bukan tempat kegiatan terorisme internasional dan kepentingan untuk menjaga momentum demokrasi tanpa memunculkan kesan menekan kelompok-kelompok militan domestik. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah neorealisme. Perilaku negara ditentukan oleh struktur sistem yang sedang terjadi. Gerak negara dibatasi, sehingga dalam membuat kebijakan seringkali tidak mempunyai pilihan lain. Tekanan masyarakat internasional yang begitu besar terhadap Indonesia, harus bisa direspon dengan cepat oleh pemerintah Indonesia. Apalagi beberapa kasus teror terjadi berturut-turut di Indonesia paska tragedi WTC. Hal ini semakin menunjukkan kesan negatif bagi Indonesia. Alasan yang mendorong pemerintah Indonesia untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam perang melawan terorisme dikarenakan adanya faktor eksternal seperti tekanan diplomatik AS, tekanan Australia dengan doktrin preemptive strike, tekanan dari PBB melalui Dewan Keamanan PBB, dengan dikeluarkannya Resolusi 1368 dan 1373, pemerintah Indonesia dituntut untuk menyelesaikan kasus terorisme sampai tuntas. Kepentingan Singapura, Jepang, Uni Eropa serta organisasi APEC menjadi alasan pemerintah untuk aktif memberantas terorisme. Selain faktor eksternal ada beberapa alasan domestik seperti keamanan nasional, ekonomi domestik, politik Megawati dan memulihkan citra negatif sebagai sarang teroris. Kebijakan Luar Negeri Indonesia untuk bergabung dengan AS dalam perang global melawan terorisme lebih didasarkan pada sebuah respon yang terjadi di lingkungan internasional, dan Indonesia tidak mau dalam kondisi keterasingan karena tidak merespon dengan baik gejala politik internasional yang terjadi. Dalam isu terorisme tidak ada didunia ini negara yang ‘kebal’ terhadap terorisme, termasuk Indonesia.
The thesis was held about argument of Megawati Administrative to propose United State America on war against global terrorism. The dilemma was when as a Moslem majority state, Megawati must set if her administrative didn,discredit Islam but on the other side as less developed country that still need many grant and fund , her administrative must stay behind USA and suggested if there were no terrorism activity. She must control between democratization momentum without force domestic militant group. The theoretical framework thad had been done was neorealism. The international system structure controlled state behaviour. There were limited action for state and many state especially pheripheral states have no choise. This trend increased after WTC tragedy, Indonesia had the negative impact of it. The arguments of Megawati Administrative for jointing with USA war against terrorism were external factor e.g: USA and Australia coercive diplomatic with preemptive strike, United Nation force via the security council with 1368 and 1473 resolutions. In the otherside, Euro, Singapore, Japan, and APEC interest also gave support to Megawati for fighting against terrorism. Becides factor eksternal there are domestic reason like national security, condition of domestic economic, reason of politics Mega and cure the negatiive imege as terrorist den. Indonesian Foreign Policy during Megawati Administrative more than respond to International environment. Indonesia didin’t want to be alienated from international politics. There were no state that immune from terrorism included Indonesia.
Kata Kunci : Pemerintahan Megawati,Terorisme,Neoralisme,Megawati Administrative, Terrorism, Neorealism