Reinstitusionalisasi Partai Golkar pasca Pemilu 2004 di Kota Ambon

MUHTAR, Drs. Haryanto, M.A

2008 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reinstitusionalisasi Partai Golkar pasca pemilu di Kota Ambon. Secara spesifik, penelitian ini di arahkan untuk menjawab pertanyaan pokok yaitu : bagaimana reinstitusionalisasi Partai Golkar di Kota Ambon pasca konflik setelah pemilu 2004. Pada era reformasi, muncul kebebasan politik yang menyebabkan bergesernya pola kekuatan Partai Golkar. Proses reinstitusionalisasi menjadi solusi dalam menjaga keutuhan partai. Hasil penelitian ini menunjukkan reinstitusionalisasi Partai Golkar Kota Ambon pasca pemilu 2004 mengalami berbagai distorsi politik. Kenyaataan ini di sebabkan oleh institusionalisasi pada aspek keutuhan partai pasca pemilu 2004 mengalami perpecahan di tubuh internal partai. Munculnya berbagai faksi-faksi di tubuh Golkar, adalah fenomena yang menyebabkan keutuhan partai makin terancam. Konflik kepentingan pragmatis, adalah salah satu pemicu yang dapat mengancam keutuhan partai. Survival Partai Golkar di Kota Ambon juga menempatkan kelompok birokrasi yang terselubung di balik kekuatan reinstitusionalisasi Partai Golkar. Pada kasus ini di temukan dalam struktur kepengurusan Partai Golkar masa bhakti 1998-2004 serta masa bhakti 2004-2009, adanya kelompok birokrasi yang tidak terlalu nampak, tapi jaringan ke akar rumput cukup mempunyai pengaruh signifikan terhadap konstituen partai. Bahkan penelitian ini menemukan relevansinya ketika dalam dataran empiris ditemukan realitas betapa sangat kuat kecenderungan untuk menjadikan Partai Golkar sebagi partai reformis, terbuka, mandiri serta mampu berkompetisi dengan partai-partai lain dengan basis kekuatan ideologi agama pada dua komunitas besar di Kota Ambon. Sementara itu kekuatan Partai Golkar dapat terlihat pada tiga pilar yaitu soliditas basis massa, kekuatan ideologi serta faktor kepemimpinan. Kecamatan Sirimau yang sejak era Orde Baru merupakan basis massa kekuatan Golkar, kini dipandang tidak lagi memiliki basis massa yang menonjol, sebaliknya ada kecenderungan Golkar akan mengalami stagnasi. Fenomena ini terlihat ketika dalam beberapa kasus pilkada, calon yang di usung oleh Golkar selalu mengalami kekalahan. Sementara faktor kepemimpinan merupakan penopang dalam melakukan reinstitusionalisasi partai. Asumsinya bahwa ketika terjadi regenarasi kepemimpinan di tubuh Golkar, internalisasi partai mengalami perpecahan bahkan munculnya berbagai faksi-faksi yang mengancam keutuhan partai

This study aims to know reinstitutionalization of Golkar Party in Ambon City postgeneral- election. Specifically, the study is directed to answer the main question : how reinstitutionalization of Golkar Party in Ambon City post-conflict after general-election 2004. In reformation era, the freedom of politics tuns up causing the strength pattern of Golkar Party moves. The reinstitutionalization process becomes solution in maintaining the party wholeness. The study result shows that the reinstitutionalization of Golkar Party in Ambon City post-general-election 2004 experiences various political distortions. This reality is caused by the party wholeness aspec of reinstitutionalization post-generalelection 2004 experiences dissension in the internal party. The emergence of various factions in Golkar body is the phenomenom that increasingly threatens the party wholeness Golkar Party also places a veiled bureaucrat group behind the strength of Golkar Party reinstitutionalization for its survival. This case is found in the stucture of Golkar Party management for service period of 1998-2004 and of 2004-2009, there is a bureaucrat group that is scarcely visible but is network to garssroots has a significant influence on the party constituents. Rather this study found its relevance when it found in empirical horizon, a reality of very strong willingness for making Golkar Party to be reformist, open, autonomous and able to compete with the other parties those who has a strength base of religious ideologies on one of the two large communities in Ambon City The Golkar Party strength cn be seen from three pillars, namely, solidity of mass base, ideological strnegth, and leadership factor. Sirimau Subdistrict , in New Order era it is a mass base of Golkar strength, but now it has no a striking mass base any more, on the contrary, there is a tendency that Golkar will experiences a stagnation. The phenomena can be seen from several cases of pilkadas (district head elections), the candidates caried by Golkar always be defeated in elections. Leadership is as supporting factor in performing the party reinstitutionalization. The assumption is that when the leadership regeneration in Golkar body occurred, the internal party experienced dissencion , even emergence of various factions that threatened the party wholeness.

Kata Kunci : Partai reinstitusionalisasi,Partai Golkar,Partai kehidupan, Party reinstitutionalization, Golkar Party, party survival