Laporkan Masalah

Dunia mistik orang Subud

NUGROHO, Haryo Aji, Drs. Pande Made Kutanegara, M.Si

2008 | Tesis | S2 Antropologi

Penghayatan batiniah kepada Tuhan melalui laku spiritualitas tertentu sebenarnya terdapat pada setiap agama. namun, tisak semua pengnut agama menekuninya. Fokus spiritualitas terdapat pada diri manusia sendiri. Paradigma psikologi mengkaji jiwa sebagai psyche (dalam terminologi spiritual lebih dikenal sebagai ego) semantara spriritualitas menyentuh jiwa sebagai spirit. Budaya barat menyebutnya inner self (diri pribadi), sesuatu yang diisikan Tuhan pada saat manusia diciptakan. meski diyakini bahwa agama berasal dari Tuhan, namun spiritualitas adalah area manusia. Spiritualitas adalah sikap meyakini adanya kehadiaran dan campur tangan Tuhan dalam diri manusia, walaupun tidak selalu demikian. Susila Budi Dharma (SUBUD) SUBUD adalah tarekat jawa modern. SUBUD mereproduksi gagasan kebatinan jawa lama dan menyajikan dalam metode yang lebih praktis. SUBUD menjanjikan betapa kekuasaan ilahiah di balik kehidupan manusia dapat diakses langsung siapapun tanpa syarat amalan rumit serta meniadakan ketergantungan murid kepada guru (manusia). SUSBUD tidak menyebut dirinya sebagai agama ataupun aliran kepercayaan, sehingga keanggotaaanya terbuka bagi semua pemeluk agama, bangsa maupun budaya. Tidak ada teori, ajaran maupun tata cara ritual penyembahan yang harus dihafalkan. Inti kegiatannya hanyalah latihan berserah diri pada Tuhan (latihan kejiwaaan). Orang SUBUD melatih jiwanya dalam keadaan berserah diri secara ikhlas hingga merasakan suatu energi (ilahiyah) yang mengalir. Energi ini dipercaya mampu memotivasi seorang sesuai kondisi pada saat dibutuhkan. Penyerahan diri dalam SUSBUD dilakukan langsung kepada kekuasaan Tuhan tanpa upaya atau perantaraan apapun karena upaya atau perantara justru bertentangan delam konteks ini. Penelitian ini dilakukan di perkumpulan SUBUD cabang Yogyakarta dengan menekankan pendekatan kuantitatif dalam menggali adata. namun demikian teknik dokumentasi sulit ditinggalkan mengingat ide sentral perkumpulan ini lebih banyanyak mempraktekan metode "latihan" di kehidupan keseharian daripada belajar landasan pemikiran kegiatan mereka. Fenomena fatalistik (sika sangat pasrah pada nasib atau daya supranatural tententu dalam mengahadapi permasalahan atau hidup) ini akan dikaji menggunakan perspektif fungsional Turner guna membidik ritual dan manfaatnya bagi pelaku.

Kata Kunci : Latihan,Pasrah,Kebatinan Jawa


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.