Citra perempuan dalam novel Sinden karya Purwadmadi Admadipurwa sebuah kajian kritik sastra feminis
KURNIATI, Chrisna Putri, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno
2008 | Tesis | S2 SastraPenelitian ini berjudul “Citra Perempuan dalam Novel Sinden Karya Purwadmadi Admadipurwa Sebuah Kajian Kritik Sastra Feminisâ€. Kajian ilmiah yang diuraikan dalam penelitian ini bertumpu pada satu masalah, yaitu citra perempuan dalam novel Sinden. Novel Sinden adalah sebuah karya sastra yang mengangkat gender dalam kaitannya dengan kekuasaan dunia patriarki yang masih mendominasi kehidupan masyarakat Jawa dengan menampilkan potret sosial yang berlatar alam pedesaan. Penelitian yang dilakukan secara teoretis bertujuan mendeskripsikan, mengungkapkan kondisi sosial, politik, seni, dan agama dalam novel Sinden, mendeskripsikan, mengungkapkan citra perempuan dalam novel Sinden, mendeskripsikan, mengungkapkan persoalan gender yang meliputi subordinasi, stereotipe, dan kekerasan dalam novel Sinden. Adapun secara praktis, penelitian ini bertujuan memperkenalkan kepada pembaca budaya Jawa yang meliputi masyarakat Jawa dan kesenian tradisional, terutama seni sinden yang keberadaannya mulai tergeser dengan masuknya budaya asing, menumbuhkan perasaan cinta, dan merasa memiliki untuk kemudian bertekad menjaga dan melestarikan seni lokal bagi pembaca, terutama generasi penerus dan pendukung kebudayaan itu, menambah apresiasi pembaca dalam memahami novel Sinden, memberikan cermin untuk melakukan intropeksi diri bagi pembaca sehingga dalam menghadapi segala permasalahan yang dihadapi kaum perempuan untuk mendapat melepaskan diri dari ketertindasan dengan lebih memberdayakan perempuan sebab bagaimanapun juga dalam sebuah karya sastra terdapat hubungan yang timbal balik dengan kehidupan itu sendiri. Dalam penelitian ini, pengungkapan citra perempuan yang dilakukan dengan menggunakan kritik sastra feminis ini bersifat kualitatif sehingga jenis data yang diambil pun bersifat kualitatif, Pada penelitian ini menggunakan teori kritik sastra feminis. Teori kritik sastra feminis untuk menganalisis citra perempuan dalam novel Sinden. Adapun tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan ialah melakukan pembacaan kritis terhadap objek penelitian yang telah ditetapkan, melakukan pengumpulan data, melakukan pengolahan data, dan melakukan penarikan kesimpulan melalui cara-cara induktif, yaitu berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus untuk memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep citra perempuan dalam budaya Jawa yang bertolak pada budaya patriarki adalah makhluk yang halus, lembut, dan lemah. Oleh karena itu, laki-laki menganggap bahwa perempuan cukup berdiam di rumah saja, mengurus dapur, dan mengasuh anak sehingga tidak perlu ikut campur dalam urusan di luar rumah. Konsep tersebut dalam tradisi Jawa menyebut perempuan sebagai kanca wingking ‘teman belakang’ yang tugasnya olah-olah, umbah-umbah, mengkurep mlumah, lan momong bocah. Tugas domestik yang diperankan oleh perempuan adalah bentuk pengabdian seorang perempuan sebagai istri. Selain itu, citra perempuan sebagai istri juga dituntut untuk setia pada suami membuat perempuan semakin terpuruk pada posisi sebagai pelayan suami. Situasi tersebut menjadi faktor lahirnya berbagai bentuk kekerasan pada perempuan di antaranya kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan pelacuran. Apabila dalam keluarga dan masyarakat diakui adanya persamaan hak dalam pendidikan, kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, dan menentukan kehidupannya sendiri antara laki-laki dan perempuan, maka perempuan dapat tampil sebagai pemimpin, pemberani, dan bertanggung jawab seperti yang selama ini dicitrakan pada laki-laki
This research entitled Citra Perempuan dalam Novel Sinden Karya Purwadmadi Admadipura: Sebuah Kajian Kritik Sastra Feminis. This scientific study broken down in this research concentrated on one research problem that is women image in Sinden novel. Sinden novel is a literary work raising gender in relation to the power of world of patriarchy, which still dominate Javanese people lives by showing social portrait backgraunding the nature of countryside. This research undergone here theoretically aims to describe and to uncover social, political, art, and religious conditions in Sinden novel, to describe and to uncover the image of women in Sinden novel, to describe and to uncover the gender problems such as subordination, stereotype, and violence in Sinden novel. This research practically aims, first, to introduce to the readers about Javanese culture, including Javanese society and traditional arts, especially Sinden arts, which its existence was begun to be shifted by entering odd culture, second, to emerge love feeling and possessing to keep and preserve local arts later for the readers especially its cultural next generations and supporters, third, to add the readers’ appreciation in perceiving Sinden novel, and to give a mirror to do self-introspection for the readers. Thus, in facing all problems that is faced by women is for getting self-escape from suppressedness by more endeavoring women. A literary work, however, exists on a dialectical relationship with life itself. In this research, uncovering the image of women done by using feminist literary criticism is qualitative, so the type of data that is taken is qualitative as well. The theory used in this research is feminist literary criticism and sociology of literature. The theory of feminist literary criticism is used to analyze the image of women in Sinden novel, and the theory of sociology of literature is used to analyze social, political, art, and religious conditions reflected on Sinden novel. The steps to do this research are doing a critical reading towards the research object, which is determined, doing a data collecting, doing a data analyzing, and making a conclusion by inductive methods, that is beginning with specific things to get the conclusion. The result of the study shows that the concept of image of women in Javanese culture started from patriarchal culture that is soft, gentle, and weak human beings. Therefore, men assume that women is enough to stay at home, doing kitchen activities and caring for children, so women cannot participate in outer place. This concept for Javanese tradition is called kanca wingking ‘the friend in the kitchen’, with its task such as olah-olah, umbah-umbah, mengkurep mlumah lan momong bocah. The domestic task rolled by women is the forms of submission of women as wives. Beside of that, the image of women as wives also prosecuted to be loyal to their husbands are making women more buried in a position as husbands’ servants. This situation becomes a starting-point to bear so many forms of women’s violence such as the violence of household, sexual harrassment and prostitution. If in the family and society people admit an existence of human rights equivalence in education, freedom to express ideas and determination in an own lives between men and women, women can perform as leaders, courageness and responsible people, as it is perceived as men’s image so far.
Kata Kunci : Citra perempuan,Kritik sastra feminis,Budaya Jawa, image of women, feminist literary criticism, Javanese culture.