Membangun identitas masyarakat melalui Kota Kuna Makassar
ASMUNANDAR, Prof. Dr. Djoko Soekiman
2008 | Tesis | S2 ArkeologiKota Makassar merupakan kota yang memiliki sejarah yang panjang hingga menjadi sebuah kota modern seperti sekarang. Laju modernisasi di Kota Makassar sangat cepat sehingga dapat menyebabkan hilangnya identitas budaya kota. Identitas tersebut berupa bangunan kuna yang merupakan sumberdaya budaya berwujud dan kesenian tradisional sebagai sumberdaya budaya tak berwujud. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan langkah -langkah yang mengarah pada upaya membangun kembali identitas masyarakat melalui sumberdaya budaya berwujud dan sumberdaya budaya tak berwujud yang ada di Kota Makassar. Penelitian dilakukan dengan cara penelitian pustaka dan penelitian lapangan. Penelitian pustaka diperoleh dari kepustakaan Balai Pelestarian Peninggalan Purbaka la (BP3) Makassar, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah , internet, Museum Kota Makassar dan sumber-sumber tertulis. Bentuk data yang diperoleh dari sumber -sumber tersebut berupa foto, peta, gaya arsitektur bangunan, data sejarah bangunan dan data sejarah Makassar. Sedangkan pada penelitian lapangan dilakukan pengamatan, pendeskripsian, pemotretan bangunan serta wawancara. Untuk data sumberdaya budaya tak berwujud (intangible), hanya dilakukan studi pustaka. Data yang diperoleh dari studi pustaka berupa kesenian-kesenian tradisional, organisasi sosial dan bahasa . Langkah analisis yang dilakukan adalah analisis nilai penting yang terdiri dari nilai penting sejarah, nilai penting ilmu pengetahuan dan nilai penting kebudayaan. Identifikasi nilai penting signifikan dilakukan sebagai acuan pembuatan konsep perlindungan, sehingga kota kuna Makassar dapat digunakan sebagai media membangun identitas masyarakat secara terus menerus di masa datang. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa sumberdaya budaya Kota Makassar baik yang berwujud maupun tak berwujud dapat menjadi media membangun identitas masyarakat yang berbudaya seperti yang dicita -citakan dalam azas, tujuan, visi dan misi Perda RTRW Kota Makassar dan Perda RTRW Mamminasata.
Makassar now is a modern city. Modernization influences this town quickly so the culture identity has gone. Historic ancient building as tangible cultural resources and traditional arts as intangible one, these are the identity of the city. Preventing the lost, need some efforts to rebuild the society identity through those things. Research methods are literature review and field research. The first method is obtained from Balai Pelestaria n Peninggalan Purbakala (BP3) library, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, internet, Makassar Museum and others written literatures. The data are photos, maps, style of building architecture, the history of building and Makassar itself. The second, resea rch is conducted by observation, description, interview and photography of the buildings. Data of intangible cultural resources are traditional arts, language and social organization and obtained by study literature only. The analysis of research use sig nificance assessment which consist of historical, scientific and culture values. Identification of values conducted as the base of the making of conservation concept so that Makassar as the ancient city becomes a media to build sustainable society identit y in the future. The conclusion of this research is the cultural resources of Makassar City could become a media to build society cultural identity, which is the ideal of Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah of Makassar City and Mamminasata.
Kata Kunci : Makassar,Kota bersejarah,Sumber daya budaya,Identitas, Makassar City, Historical City, Cultural Resources, Identity