Pengembangan pariwisata berkelanjutan di Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta Kota Padang

IRZA, Ade Yohanda, Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, MS

2008 | Tesis | S2 Magister Kajian Pariwisata

Pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan pembangunan pariwisata yang memperhatikan usaha-usaha melestarikan seluruh kehidupan sosial budaya masyarakat lokal dan lingkungan hidup. Pariwisata berkelanjutan di daerah tujuan wisata juga harus mampu memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal secara berkelanjutan sehingga ketiga aspek (lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya) dapat diwariskan ke inter generasi dan antar generasi. Penelitian ini merupakan penilaian secara deskriptif berdasarkan fakta di lapangan dan persepsi masyarakat, wisatawan, pemerintah dan swasta tentang pengembangan pariwisata berkelanjutan di Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta Kota Padang. Indikator yang dinilai meliputi aspek lingkungan ( daya dukung fisik, kebersihan dan polusi udara) ekonomi (peluang usaha, perubahan ekonomi masyarakat dan multiplier effect), dan sosial budaya (rasa tolong menolong, perubahan gaya hidup, partisipasi, keagamaan, dan seni tradisional). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah empat aspek dalam pariwisata berkelanjutan di Tahura Dr. Mohammad Hatta yaitu aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya telah terpenuhi untuk dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Tahura Dr. Mohammad Hatta. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan penentuan sampel masyarakat secara Simple Random Sampling, wisatawan dengan Accidental Sampling, Pemerintah dan swasta ( pihak hotel, tour travel dan ASITA) melalui metode wawancara. Metode pengambilan data melalui penyebaran kuesioner kepada 65 orang wisatawan ( berdasarkan Slovin) dan 40 orang masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan untuk mengetahui persepsi mereka terhadap empat aspek dalam pariwisata berkelanjutan (lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya). Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa dari aspek lingkungan, daya dukung fisik kawasan dinilai telah dapat memenuhi indikator dalam pariwisata berkelanjutan dengan PCC (Physical Carrying Capacity) sebesar 179 orang (berdasarkan jam padat pengunjung 1 jam) pada zona pemanfaatan utama dan 70 orang pada zona alami, serta penilaian masyarakat, wisatawan, Pemerintah dan swasta terhadap kebersihan kawasan dan udara dinilai positif. Dari aspek ekonomi, dinilai belum dapat memenuhi indikator pariwisata berkelanjutan karena dari 40 orang masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hanya 17 orang yang terlibat dalam kegiatan pariwisata. Ini diasumsikan bahwa keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pariwisata di Tahura Dr. Mohammad Hatta belum optimal. Aspek sosial budaya dinilai terpenuhi karena besarnya konsistensi masyarakat terhadap aktivitas keagamaan, rasa tolong menolong, partisipasi, serta pola hidup yang masih kental dengan budaya Minangkabau.

Sustainable tourism development is the development that puts the emphasis on the attempt to preserve the whole social, cultural and environmental aspects of local people. Also, it aims at providing the local people with economic benefits that the three aspects (i.e., environmental, economic, social and cultural aspects) may be passed on from generation to generation. The study is descriptive appraisal and based on in-field facts and the perception of the local people, the tourists, the government and the public sectors of the sustainable tourism development at Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta in Padang City. The appraisal indicators consist of environmental aspect (i.e., physical carrying capacity, cleanliness and air pollution), and social and cultural aspects (i.e., mutual help, the change in life style, participation, religiosity, and traditional arts). It aims at investigating whether the four aspects in the sustainable tourism development in Tahura Dr. Mohammad Hatta, which are environmental, economic, social and cultural aspects are sufficient to function as the standards in the tourism development in Tahura Dr. Mohammad Hatta. It uses a descriptive method and the samples of local people are drawn using Simple Random Sampling technique and those of tourists are drawn using Accidental Sampling technique, and those of government and private sectors (i.e., hotels, tour travel and ASITA) are interviewed. The data is collected by distributing questionnaires to 65 tourists (based on Slovin) and 40 local peoples living in the surrounding areas to find out their perception of the four aspects in the sustainable tourism development (environtmental, economic, social and cultural aspects). Based on the analysis results it may be concluded that the environmental aspect of physical carrying capacity has been sufficient to function as the indicator in the sustainable tourism development with physical carrying capacity of 179 peoples in natural zone, and the appraisal of the local people, the tourists, the government and the private sectors of the cleanliness of the area and the air is positive. The economic aspect has not been sufficient to function as the indicator in the sustainable tourism development because there are only 17 peoples of 40 peoples living in the surrounding areas involved in the tourism activities. It is assumed that the involvement of the local people in the tourism activities in the Tahura Dr. Mohammad Hatta has not been optimal. The social and cultural aspects have been sufficient to be the indicator of the sustainable tourism development because the local peoples are consistently involved in the religious activities, mutual help, participation and their life style is still highly characteristic of Minangkabau culture.

Kata Kunci : Pariwisata Berkelanjutan, Tahura Dr. Mohammad Hatta, sustainable tourism