Laporkan Masalah

Pola perencanaan wisata bahari kawasan Olele dalam sistem klaster destinasi Provinsi Gorontalo

KUSNADI, Supriyatno, Ir. Budi Prayitno, M.Eng.,Ph.D

2008 | Tesis | S2 Tekinik Arsitektur MPAR

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk : (1) mengetahui dan mengidentifikasikan faktor-faktor kluster destinasi pariwisata yang mencakup : Atraksi/ objek dan daya tarik wisata, Amenitas, Aksesbilitas, kelembagaan di sektor publik di tingkat Kabupaten dan Provinsi, dan pengembangan tata ruang; (2) mengetahui penyusunan dan arahan pola kebijakan pengembangan wisata bahari pada Kawasan Olele dalam Sistem Klaster Destinasi Provinsi Gorontalo. Untuk mencapai tujuan tersebut maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan bersumber dari kuisener, wawancara, serta observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling), semua wisatawan memiliki peluang yang sama sebagai sampel. Dalam menentukan jumlah responden dapat digunakan Teori Slovin, menurut Umar (2000:78), teori ini sesuai digunakan untuk populasi yang terdistribusi normal. Hasil analisis dan pembahasan Dari sisi faktor produk, kegiatan kepariwisataan Wisata Bahari di Kawasan Olele secara signifikan dicirikan oleh karakteristik kegiatan wisata aquascape. Sumberdaya alam dan ekologi lingkungan (faktor supply) tersebut terdiri dari : Terumbu karang, Pantai Olele dan Teluk Tomini serta keanekaragaman ikan air laut yang mampu menyerap banyak pasar potensial. Akan tetapi faktor demand tersebut belum diimbangi oleh ketersediaan faktor supply, dalam hal ini adalah keangeragaman atraksi dan ketersediaan amenitas khususnya akomodasi yang belum berskala internasional serta akesibilitas dimana terbatasnya moda transportasi wisata menuju kawasan olele. Serta manajemen kelembagaan yang dilakukan masih bersifat acak dan belum terpadu. Penyelenggaraan penataan ruang yang ada di wilayah Wisata Bahari Kawasan Olele belum mewadahi kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang di Kawasan Olele. Hal ini terlihat dari berbagai macam penagturan ruang seperti belum adanya penetapan zonasi, serta pemanfaatan struktur dan pola ruang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kawasan olele mempunyai karakter obyek wisata bahari yang kuat dengan unsur alamnya merupakan magnet yang mampu menyerap kunjungan berbagai macam segmen pasar di Provinsi Gorontalo. Ini terbukti bahwa kunjungan yang ada sudah cukup signifikan. Sedangkan fasilitas akomodasi, aksesbilitas, dan fasilitas infrastruktur belum mendukung. Selanjutnya pengembangan wisata bahari dikawasan olele haruslah melibatkan pemerintah Kabupaten Bone Bolango, Pemerintah Provinsi Gorontalo, swasta dan masyarakat.

The aims of this research are (1) to identify of the clustering factors of tourism destination that are included of attractions, amenities, accessibilities, institutional of public sectors on the county and province level. (2) As the guidances of marine tourism development on the whole of Olele area by its destination clustering of Gorontalo Province. Based on the two objectives above, the research methode are used of Qualitative Descriptive. The data’s mainly source based on quesionaries technique, deep interview, and observation. The data’s analysis was taken up from the population and it has broke down into the smaller one as a sample by using random sampling technique. So, the tourists have the similar chance to take part of sample. In how to identify the proper amount of respondent, it could use the Slovin’s Theory (Umar, 2000: 78), that is exactly useful for the normal distribution of population. The research looks by the product facet has been giving information of marine tourism in Olele area which have characteristics as aquascape. The natural resource and environment ecology comprise of coral reef, Olele beach, Tamini Bay, underwater ecosystem. But there was a gap between the demand factors and the supply one which could identify as there weren’t any international hotel standard, and good accessibility option which is connected Olele vice versa, missed institusional management and un integrated management model. The existing clustering model of marine tourism in Olele wasn’t based on management, establishment, actuating and controling of Olele area. It proves by no existing zonation model, using the structure and clustering. Based on these result, it concludes that the Olele are has a powerfull character of marine tourism object, which could identify by natural elements as the magnet to attract visitors. The less of supply sectors on accommodation, accessibility and facilities are un coherent among these magnificent beauties. So, the marine development on this scale should be include the government of Bone Bolango, the province government of Gorontalo, priate sector and local society.

Kata Kunci : Faktor,faktor,Wisata bahari,Sistem,Klaster,Destinasi, marine tourism, clustering, destination


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.