Kompetisi pemasaran kerajinan perak dan dampaknya terhadap perkembangan wisata di Kotagede Yogyakarta
ADHIPUTHERA, Prajnavidya, Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D
2008 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur MPARKotagede merupakan salah satu Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) unggulan di Propinsi DIY dan Kota Yogyakarta pada khususnya. Kotagede merupakan bekas pusat kerajaan Mataram Islam yang memiliki produk unggulan yaitu kerajinan perak. Sebagai daerah kunjungan wisata, para pengrajin dan pemilik toko perak memiliki berbagai cara pemasaran untuk mendatangkan wisatawan. Berbagai cara ini kemudian menjadi suatu kompetisi diantara pelaku pariwisata di Kotagede dan membawa dampak pada perkembangan pariwisata di Kotagede. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari kompetisi pemasaran kerajinan perak di Kawasan ODTW Kotagede sebagai dasar evaluasi terhadap perkembangan wisata di daerah tersebut. Kemudian mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pariwisata ditinjau dari berbagai kompetisi pemasaran yang ada di daerah tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif eksploratif dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan untuk penentuan sampel adalah perajin dan pedagang perak yang telah menjadi perajin dan pedagang perak selama minimal 2 tahun. Hanya pedagang besar yang dijadikan responden karena fenomena kompetisi yang paling mencolok dilakukan oleh para pedagang besar ini. Hasil dari kuisioner tersebut kemudian dianalisis dengan melihat profil dari tiap-tiap responden, kemudian dianalisis antara kenyataan yang ada dengan pengaruh yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berbagai kompetisi pemasaran kerajinan perak yang ada di Kotagede, tidak semuanya membawa pengaruh pada perkembangan pariwisata di daerah tersebut. Hanya beberapa kompetisi saja yang berdampak langsung bagi pariwisata di Kotagede yang terbagi menjadi 4 macam yaitu dampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi DIY pada umumnya, jumlah kunjungan wisatawan langsung ke Kotagede, jumlah penjualan perak yang berhasil direalisasikan, dan usaha-usaha lain yang ikut berkembang. Dampak dari kompetisi pemasaran kerajinan perak belum dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi DIY akan tetapi berdampak positif terhadap meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kotagede. Kompetisi pemasaran kerajinan perak di Kotagede juga berdampak positif terhadap omzet penjualan perak. Namun tidak berpengaruh signifikan terhadap aspek-aspek lainnya seperti jasa perhotelan, restoran, jasa transportasi, makanan tradisional, penjualan barang kerajinan di luar perak, dan usaha lain-lain di luar perak. Dari hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam usulan rekomendasi untuk dapat menciptakan strategi yang lebih memberi dampak terhadap aspek-aspek lain di Kotagede.
Kotagede used to be a capital of Islamic Mataram kingdom. Now Kotagede is well known as one of the tourism destinations for the DIY province, especially for the city of Jogjakarta. The silver craft industries that spread everywhere in this town makes Kotagede an interesting place to visit. Most silver shop owners and the silversmith in Kotagede have good knowledge’s on how to market their product in order to attract tourists. This brings them to a competition in which tourism sector develops faster as a result. There are two objectives of this research; the first one is to know how the marketing competition will affect silver craft industries development in Kotagede. The second objective is to identify what factors of marketing competition influence the tourism development at the area mentioned. The method use in the research is quality exploration. Samples were taken using purposive sampling method; consider that the respondents are silversmiths and silver merchants who already have minimum two year experiences in the business. The competition ambience is more visible among the larger silver merchandisers; therefore we only take them as respondents. The result of questioners will be analyzed by checking the respondent profiles to compare reality to the influence in field. The final result of this research shows that silver craft marketing competitions in Kotagede do not always influence tourism development there. In general, it merely influences tourism development in four sectors; the numbers of tourists visiting DIY, the number of visitors choose Kotagede as their first visit, the increase of silver craft selling, and the growth of another business. Silver craft marketing competition has not yet able to increase the numbers of visitors to DIY, yet it has successfully helped attracting tourists to visit Kotagede. Silver craft marketing competitions in Kotagede also give a good result in increasing silver selling. However, it does not give a significant result to other business such as hotel reservations, transportation services, restaurants, traditional culinary, and another handy craft selling's. The final result of this research may use as a reference when recommend a better strategies in order to give other aspects in Kotagede good effect.
Kata Kunci : Kompetisi pemasaran,Kerajinan perak,Dampak,Perkembangan wisata, marketing competition, silver craft, influence/effect, tourism development.