Laporkan Masalah

Pengaruh ketidakpanggahan data hujan terhadap debit banjir rancangan

PARIARTHA, I Putu Gustave Suryantara, Prof. Dr. Ir. Sri Harto Br., Dip.H

2008 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Data debit tidak selalu dapat diperoleh pada DAS yang akan ditinjau, sehingga data hujan dapat digunakan untuk menghitung debit banjir rancangan. Ketelitian analisis debit banjir rancangan dengan menggunakan data hujan dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah kepanggahan data hujan. Selama ini data hujan yang digunakan untuk perhitungan debit banjir rancangan adalah data yang panggah dan data hujan yang tidak panggah tidak digunakan atau dikoreksi. Dalam penelitian ini ingin diketahui pengaruh data hujan yang tidak panggah apabila tetap digunakan dalam perhitungan debit banjir rancangan. Pada penelitian ini digunakan lima buah DAS yaitu DAS Keduang, DAS Bogowonto, DAS Progo hulu, DAS Opak dan DAS Winongo. Prosedur yang dilakukan adalah dengan memanipulasi data hujan yang panggah menjadi tidak panggah dengan menggunakan faktor ketidakpanggahan, dimana faktor ini diperoleh dengan melakukan coba ulang dengan RAPS. Kombinasi dilakukan dengan mengambil 50 % dari jumlah stasiun hujan dari DAS yang ditinjau kemudian secara bertahap dari satu sampai setengah dari jumlah stasiun itu dikalikan faktor ketidakpanggahan dimana untuk masing-masing stasiun hujan yang dipilih, 50 % dari seluruh seri tahun data hujan yang dikalikan dengan faktor ketidakpanggahan. Debit banjir rancangan dihitung dengan data hujan yang panggah maupun tidak panggah. Hasil debit banjir rancangan yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan debit banjir rancangan yang diperoleh dari analisis frekuensi data debit terukur. Hasil analisis menunjukkan pada DAS Keduang apabila data hujan dimanipulasi dengan faktor 1,3, 1,5 dan 1,7 maka debit banjir rancangan akan semakin besar. Kesalahan relatif minimum pada kala ulang 20 dan 50 tahun pada DAS Keduang adalah -0,71 % dan -0,98 %, DAS Bogowonto adalah 17,82 % dan 21,73 %, DAS Progo Hulu adalah -1,17 % dan 1,02 %, DAS Opak adalah 57,77 % dan 46,44 % dan DAS Winongo adalah 0,38 % dan 2,44 %. Pada faktor ketidakpanggahan 0,2 dan 0,4 untuk DAS Bogowonto, DAS Progo Hulu dan DAS Opak menghasilkan debit banjir rancangan dengan sebaran kesalahan relatif yang hampir sama dengan kesalahan relatif debit rancangan dengan data hujan yang panggah kecuali pada DAS Winongo dengan sebaran kesalahan relatif yang relatif lebih besar dibandingkan debit rancangan dengan data hujan panggah.

The discharge data in a basin is not available at all times, thus the use of rainfall data in computing design flood has become a solution. The accuracy of design flood analysis using rainfall data is affected by several factors, among others is the consistency of rainfall data. In nowadays practices, the computation of design flood use the consistent data, while the inconsistent one is not used or corrected. This research aim is to understand the influence of applying inconsistent rainfall data in computing design flood. Five basins were analyzed in this research: Keduang, Bogowonto, Upper Progo, Opak and Winongo. Consistent rainfall data were manipulated into inconsistent by applying inconsistency factors, which were obtained by RAPS trial. Combinations were made by randomly choosing data from 50% of rainfall station number in the associated basin, and gradually from one to half of the station number been multiplied by inconsistency factors. Fifty-percent of the annual series in each of the chosen rainfall stations were then multiplied by inconsistency factor. Design flood was computed by applying average unit hidrograf and rainfall data. The results were then compared to the design flood which were obtained from the frequency analysis of measured discharge data. The result showed that the design flood discharge in Keduang Basin became higher if rainfall data were multiplied by factor 1.3, 1.5 and 1.7. Minimum relative error at 20 and 50 year-return period in Keduang were -0.71% and -0.98%; Bogowonto 17.82% and 21.73%; Upper Progo -1.17% and 1.02%; Opak 57.77% and 46.44%; Winongo 0.38% and 2.44%. In Bogowonto, Upper Progo and Opak basins, inconsistency factor of 0.2 and 0.4 yielding flood design discharge with relative error range similar to the one of consistent rainfall data. However, relative error range due to inconsistency rainfall data in Winongo basin was relatively higher compared to the consistent rainfall data. Keywords : inconsistency rainfall data, inconsistency factors, design flood

Kata Kunci : Ketidakpanggahan data hujan,Faktor ketidakpanggahan,Debit banjir rancangan, inconsistency rainfall data, inconsistency factors, design flood


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.