Penyajian tematik penggunaan bidang tanah pada peta pendaftaran tanah dari hasil interpretasi citra QuickBird :: Studi kasus Kelurahan Muja Muju Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
RINDO, Umran, Dr. Catur Aries Rokhmana, S.T., M.T
2008 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaSalah satu peta tematik yang penting untuk kebijakan pertanahan dan pembangunan adalah peta tematik penggunaan tanah. Peran informasi spasial penggunaan tanah bagi kantor pertanahan tidak dapat dipisahkan dengan segala aspek kebijakan pertanahan seperti penatagunaan tanah, konsolidasi tanah, pemberian hak atas tanah, redistribusi tanah bahkan hingga penyelesaian sengketa pertanahan. Pada kenyataan selama ini di kantor pertanahan belum menggambarkan hasil bersama dalam proses pembuatan peta, sehingga tidak bisa memberikan informasi yang maksimal dan biaya pemetaan sangat besar. Penelitian ini berupaya untuk menyajikan tematik penggunaan bidang tanah pada peta pendaftaran tanah dari hasil interpretasi Citra QuickBird yang diambil pada tahun 2005 guna penggabungan peta tematik penggunaan tanah dengan peta pendaftaran tanah. Penelitian ini menggunakan metode interpretasi citra secara visual dan hasil interpretasi dan identifikasi tiap jenis tematik penggunaan tanah dilakukan digitasi on-screen yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 1 Tahun 1997. Ketelitian interpretasi tematik penggunaan tanah diuji menggunakan matrik konfusi, memperlihatkan bahwa pada klasifikasi penggunaan tanah menghasilkan nilai ketelitian sebesar 100 % dengan kriteria baik, hasil interpretasi telah memenuhi standart minimal yang ditetapkan yaitu 85 % dan Citra QuickBird memenuhi syarat ketelitian minimal peta yaitu lebih besar dari 85 % dengan tingkat ketelitian yang diperoleh sebesar 99,75 %. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa luas total area pada daerah penelitian berdasarkan hasil klasifikasi tematik penggunaan tanah adalah 1.355.323.571 m² dengan jumlah bidang 2303. Dilihat dari prosentase kelas penggunaan tanah pada tiap kelasnya, jenis kelas tematik penggunaan tanah yang memiliki prosentase terbesar pada kelas penggunaan perumahan tidak teratur kepadatan tinggi yaitu seluas 356.936.260 m² atau 26,34 %, sedangkan kelas penggunaan tanah yang terkecil ada pada kelas penggunaan gereja yaitu seluas 1.506 m² atau 0.0001 % dan kelas penggunaan hotel/motel/penginapan seluas 1.509 atau 0.0001%. selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Citra QuickBird dapat diinterpretasikan dengan baik untuk penyajian tematik penggunaan bidang tanah dan peta tematik penggunaan bidang tanah dengan peta pendaftaran tanah dapat disajikan secara bersamaan sehingga lebih banyak informasi yang disajikan di atas peta untuk menunjang pelayanan di kantor pertanahan
One of the thematic maps for land policy and development was a land use map. The role of spatial information on land use for a land office could not be separated from land policy aspects like land use, land consolidation, right on land, land redistribution and even land conflict solution. However, in reality the land offices did not process the mapping cooperatively, so that the information could not be maximally obtained. Besides, the expense of mapping process was very high. The research was aimed at presenting thematic land use parcel map on land registration map taken from QuickBird Image interpretation in 2005, combining the thematic land use map with land registration map. The method used in this research was visual image interpretation. The result of mapping and identification of each type of thematic land use was digitized on screen. The above process was based on the Regulation of the State Minister of Agrarian Affairs/Head of National Land Agency Number 1/1997. The accuracy of the thematic land use was tested by confusion matrix. It showed that the accuracy was 100 %. It belonged to a good criterion. The result of interpretation met the minimum requirement stated 85% and the QuickBird Image met the minimum accuracy of mapping more than 85 %. The accuracy level obtained was 99,75 %. The result showed that the number of the whole area of the regions, based on thematic land use classification, was 1.355.323.571 m². The number of parcels was 2303. Viewed from the land use classification, the precentage of the largest thematic land use was high density, disorderly housing compounds. It was 356.936.260 m² or 26,34 %, whereas the smallest was for churches 1.506 m² or 0,0001 % and for hotel/motel/inn was 1.509 or 0,0001 %. The conclusion was the QuickBird Image could be well interpreted. The thematic land use and land registration maps could be presented simultaneously. There would be more information on one map. This made to subsidize services at land office.
Kata Kunci : Tematik penggunaan tanah,Penatagunaan tanah,Pemberian hak atas tanah