Laporkan Masalah

Nilai ekonomi air kolong DAM-3 Pemali Kabupaten Bangka

SABRI, Fadillah, Prof. Dr. Ir. Djoko Legono

2008 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Sumberdaya air kolong di Kabupaten Bangka mempunyai potensi ekonomi yang cukup besar untuk dimanfaatkan. Kolong Dam-3 Pemali merupakan salah satu kolong di Kabupaten Bangka yang sudah dimanfaatkan sebagai sumber air baku PDAM Tirta Bangka dan sumber air untuk keperluan balai benih ikan sentral (BBIS) Bangka Belitung. Pemanfaatan sumber air tersebut belum didasari pada prinsip nilai ekonomi air (NEA).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar NEA Kolong Dam-3 Pemali. Estimasi aliran yang masuk ke dalam badan kolong diperoleh dengan melakukan analisis ketersedian air menggunakan model NRECA dengan data curah hujan serta evapotranspirasi selama 10 tahun (1997-2006). Simulasis keandalan kolong untuk masa 15 tahun ke depan dilakukan dengan metode Standard Operating Rule (SOR) dengan memasukan debit sintesis hasil bangkitan data model Markov untuk musim ganda. Analisis NEA dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung faktor nilai air dan harga air baku untuk masing-masing kebutuhan (PDAM & BBIS). Nilai perolehan air (NPA) merupakan hasil perkalian antara volume air yang dimanfaatkan dengan NEA masing-masing peruntukan. Hasil penelitian menunjukan rerata debit yang masuk ke kolong maksimum 0,401 l/s dan minimum 0,059 l/s. Debit bangkitan rata-rata bulanan maksimum 1,05 MCM dan minimum 0,234 MCM. Keandalan kolong 98% terjadi pada target pelepasan 75% dengan debit pengambilan maksimum 105 l/s. Jumlah NEA untuk kedua peruntukan (PDAM dan BBIS) sebesar Rp.5.262/m3 untuk periode 5 tahun pertama, Rp. 7.596/m3 untuk periode 5 tahun kedua, dan untuk periode 5 tahun ketiga sebesar Rp. 10.559/m3. Alokasi air optimum yaitu 65 l/s untuk PDAM dan 40 l/s untuk BBIS, pada kondisi tersebut jumlah NPA kolong Dam-3 Pemali untuk periode yang sama secara berurutan masing-masing sebesar Rp. 6.846.138.032, Rp.9.924.585.995,dan Rp. 13.831.846.871.

Kolong as water resources in district of Bangka are economically potential to utilize. Dam-3 Pemali is one among them which has been used as the source of drinking water by PDAM Tirta Bangka and Central Board of Fish Breeding (CBFB/BBIS) of Bangka Belitung. Yet the utilization of water has not been managed based on the principle of water economic value (WEV). This research aims at identifying the WEV of Kolong Dam-3 Pemali. Water availability analysis was conducted to estimate the input of Kolong Dam-3 by applying rainfall and evapotranpiration data in NRECA model for 10 years (1997-2006). Standard Oprating Rule (SOR) was applied to simulate the reliability of kolong for the next years by using syntetic discharge value which was generated from Markov model for double seasons. WEV analysis was conducted by calculating water value factor and drinking water price for each demand (PDAM and BBIS) in prior. Water Income Value (WIV) was the multiplication of the utilized water volume towards WEV for each target. The result showed that the average input discharges were maximum 0.401 l/s and minimum 0.059 l/s. Monthly average gerated-discharges were maximum 1.05 MCM and minmum 0.234 MCM. Reliability 98% occurred in outflow target 75% with maximum intake discharge 105 l/s. The sums of WEV for both targets (PDAM and BBIS) were Rp. 5,262/m3 for first 5-year-period; Rp. 7,596/m3 for the second and Rp. 10,559/m3 for the third period. Optimum water allocation was 65 l/s for PDAM and 40 l/s for BBIS, in cuch condition that the sums of WEV of Kolong Dam-3 Pemali for each corresponding period were Rp. 6,846,138.032; Rp. 9,924,585,995; and Rp.13,831,846,871 sequentially.

Kata Kunci : Air kolong,Model NRECA,Model Markov,NEA,NPA, Kolong water, NRECA model, Markov model, WEV,WIV.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.