Pemodelan dan interpretasi data magnetotellurik daerah panas bumi XYZ menggunakan inversi 2D damping departure model dengan finite element mesh
NIASARI, Sintia Windhi, Dr. Agung Harijoko, S.T., M.Eng
2008 | Tesis | S2 Teknik GeologiPermasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah pemilihan metode penentuan tebakan awal pada pemodelan inversi 2D multi-layered menggunakan algoritma damping departure model dengan finite element mesh dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pemodelan yang mendekati kenyataan di lapangan. Penentuan tebakan awal pada penelitian ini menggunakan 3 metode, yaitu: 1. Menggunakan nilai yang ditentukan oleh software, 2. Menggunakan jumlahan rata-rata rTE pada setiap titik untuk satu lintasan, 3. Menggunakan jumlah kuartil ketiga rTE di setiap titik pada satu lintasan yang sama. Hasil pemodelan yang baik adalah hasil pemodelan yang: a. memiliki RMS < 25, b.memperlihatkan satu lapisan yang menerus, c. perubahan nilai resistivitas versus kedalaman secara gradual, dari lapisan overburden (20-100Wm), lapisan penudung (1-10Wm), lapisan reservoir (30-80Wm), zona non prospek panas bumi (>80Wm). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pemodelan yang baik merupakan model dengan tebakan awal yang menggunakan jumlah kuartil ketiga rTE di setiap titik pada satu lintasan yang sama pada skala log. Interpretasi penampang resistivitas menunjukkan 3 zona: 1). Overburden, dengan resistivitas 20-100Wm pada kedalaman <200m, 2). Lapisan penudung reservo ir berupa batuan alterasi pada kedalaman 200-800 m, dengan resistivitas antara 1-9 Wm, dan 3). Reservoir, dengan resistivitas antara 30-60 Wm pada kedalaman antara 800- 1000m. Sumber panas sistem diperkirakan berasal dari aktivitas vulkanik kwarter daerah “XYZ†fase terakhir di bawah kaldera Kecil1. Daerah prospek panasbumi “XYZ†secara geologi dibatasi oleh struktur 1B berarah timur laut- barat daya dan 2A berarah utara-selatan yang merupakan sesar geser menganan.
The problem that will discuss in this research is choosing the method to get good starting guess in 2D inversion multi-layered using damping departure model algorithm with finite element mesh with purpose to get good result that nearly to the fact in the field. Determining starting guess in this research use 3 methods, they are: 1. Using the software chosen, 2. Using the summarize of second quartile of rTE in each site in the same line, and 3. Using the summarize of third quartile of rTE in each site in the same line. The best model result is the model that have: a.RMS<25, b. showing continuously layer, c. the change of resistivity versus depth is gradual, from (20-100Wm), clay cap (1-10Wm), reservoir (30-80Wm), non prospect geothermal zone (>80Wm). The result of this research show that the best model is the model that using the summarize of third quartile of rTE in each site in the same line in logarithmic scale. Interpretation of resistivity section give 3 zones: 1). Overburden, with resistivity 20-100Wm in <200m depth, 2). Clay cap are alteration rock in 200- 800 m depth, with resistivity 1-9 Wm, and 3). Reservoir, with resistivity between 30-60 Wm in 800-1000m depth. The heat source may be from volcanic Quarter last activity of the “XYZ†area below “Kaldera Kecilâ€. Prospect area of “XYZ†geothermal field geologically is between 1B north east-south west fault and 2A north-south, both are dextral strike slip.
Kata Kunci : Tebakan awal,Pemodelan inversi 2D,Penampang resistivitas, starting guess, 2D inversion modelling, resistivity section