Pemetaan penggunaan tanah kawasan resapan primer menggunakan citra QuickBird untuk evaluasi rencana detail tata ruang kota Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman tahun 2003-2013 :: Studi di Desa Sukoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman
DJAMALUDIN, Arief, Ir. Christine Noegroho Kartini, SU.Pj
2008 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaPemetaan Penggunaan Tanah dituntut selalu mutakhir untuk mengimbangi cepatnya perubahan penggunaan tanah yang terjadi di permukaan bumi, termasuk di Kawasan Resapan Primer Kabupaten Sleman. Kawasan Resapan Primer merupakan suatu ruang yang potensial dalam meresapkan air ke dalam tanah, sehingga dapat menambah cadangan air tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan tanah di Kawasan Resapan Primer Kecamatan Ngaglik Desa Sukoharjo Kabupaten Sleman sebagai bahan untuk mengevaluasi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data spatial antara lain : Citra QuickBird tahun 2007, Peta Kawasan Resapan PrimerTahun 2005, Peta Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Ngaglik 2003, Peta Dasar Teknik Orde 4 Tahun 2003. Metode yang digunakan adalah interpretasi citra secara visual dan melakukan digitasi pada layar monitor menggunakan software Global Mapper V.8. Hasil interpretasi visual dari Citra QuickBird digunakan untuk membuat Peta Penggunaan Tanah. Analisis data menggunakan uji Short untuk menentukan besarnya ketelitian hasil klasifikasi. Peta Penggunaan Tanah ditumpangsusunkan dengan Peta Kawasan Resapan Primer Desa Sukoharjo menggunakan software ArcView.3.3, yang digunakan untuk analisis spasial dan analisis atribut, hasilnya untuk perbandingan luas penggunaan tanah dilapangan dengan luas rencana penggunaan tanah dalam RDTRK. Hasil penelitian menunjukkan prosentase ketelitian hasil klasifikasi secara keseluruhan adalah 94,2 %, sedangkan ketelitian peta sebesar 88.78% pada tingkat kepercayaan 95 %. Hasil tersebut menunjukkan secara keseluruhan hasil interpretasi jenis penggunaan tanah cukup memadai sesuai dengan yang disyaratkan. Hasil evaluasi terhadap RDTRK menunjukkan bahwa rencana penggunaan tanah dalam RDTRK di wilayah penelitian hingga tahun 2007 belum dapat diwujudkan seluruhnya dan terjadi penyimpangan penggunaan tanah terhadap RDTRK tersebut. Peruntukkan penggunaan tanah untuk pertanian seluas 685510,52 m2, realisasi dilapangan seluas 1895248,533810 m2, peruntukkan untuk pemukiman seluas 3135479.64 m2, realisasi penggunaan tanah di lapangan seluas 1603353,96 m2. Areal yang direncanakan untuk sempadan jalan seluas 286783,41 m2 , realisasi di lapangan adalah 130726,63 m2. Rencana penggunaan tanah untuk Taman Kota hingga tahun 2007 belum dapat terwujud.
Land Use Mapping was forced always up to date to balancing with the fast of change land using in earth surface, include in Sleman Primary Infiltration Zone. Primary Infiltration Zone was a space that potential to infiltrate water to ground, in order to add water ground reservoir. The aim of study was to know land usage in Primary Infiltration Zone, Sukoharjo Village, Ngaglik Subregency, Sleman Regency as an object to evaluate detailed city plan in Ngaglik Subregency, Sleman Regency. Data spatial was used in this study include: QuickBird Image 2007, Primary Infiltration Zone Map in 2005, Ngaglik Detailed Space City Plan for 2003, Order 4 Technical Map for 2003. Visual interpretation image was used as method and digitalization at monitor using Global Mapper V.8. The interpretation from QuickBird Image was used for make land us e mapping. Data analysis by Short test was done to decide the precision of clasification. Land Use Mapping, then, stacked with Sukoharjo Primary Infiltration Zone Map using ArcView 3.3, for spatial and attribute analysis, the result objected to compare the wide of land using with plan in Detailed Space City Plan. Result show the precision for entire classification was 94.2%, while map precision was 88.78% in 95% of significance level. Its indicated that result quite fit. Evaluation result to Detailed Space City Plan show the plan could not fully implemented and still diverged in land use until year 2007. Farm land allocation was 685,510.52 m2, realization was 1,895,248.533810 m2; allocation for residential was 3,135,479.64 m2, realization was 1,603,353.96 m2. The area allocated for path road was 286,783.41 m2, realization was 130,726.63 m2. The plan for City Park have not yet realized until year 2007.
Kata Kunci : Pemetaan penggunaan tanah,Kawasan resapan primer,Citra QuickBird,Evaluasi, Land Use Mapping, Primary Infiltration Zone, QuickBird Image, Evaluation