Kajian akurasi geometrik citra QuickBird dibanding peta foto untuk pembuatan peta dasar pendaftaran tanah
SAPTONO, Didik Joko, Ir. Slamet Basuki, M.Si
2008 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaKemajuan teknologi informasi semakin memudahkan pekerjaan pekerjaan yang sebelumnya cukup panjang, lama, dan kurang terintegrasi menjadi lebih efektif dan memberikan informasi yang lebih valid kepada para pengguna. Hal tersebut juga berlaku pada bidang pengukuran dan pemetaan guna keperluan pendaftaran tanah di Indonesia yang pelaksanaannya dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional. Perkembangan teknologi informasi dalam pelaksanaan pendaftaran tanah memerlukan tidak hanya basis data tekstual tetapi juga basis data spasial yang tunggal, up to date, dan terintegrasi dengan basis data tekstual. Pada beberapa kantor pertanahan kota / kabupaten yang sudah menggunakan pelayanan berbasis komputer hal ini sudah menjadikan kebutuhan yang tidak dapat ditunda lagi. Di sisi lain perkembangan teknologi satelit yang digunakan untuk keperluan pemetaan semakin baik ditinjau dari kemampuan menampilkan citra bumi, yang diikuti juga oleh perkembangan perangkat lunak yang semakin aplikatif untuk pengolahan citra tersebut sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk citra satelit QuickBird mampu memberikan resolusi spasial 0,60 meter, yang mana dapat digunakan sebagai salah satu metode pembuatan peta dasar pendaftaran tanah khususnya skala 1:2500. Untuk mengetahui ketelitian peta dasar yang dihasilkan, citra satelit QuickBird diregistrasikan pada peta foto sebagai acuan dengan melakukan koreksi geometris pada distribusi titik sekutu yang merata dan tidak merata, jumlah titik 6 buah, 10 buah, dan 12 buah, serta metode transformasi koordinat metode affine, linear, dan polynomial. Disamping itu juga dilakukan uji luas dari luasan titik-titik dimaksud baik yang digunakan sebagai titik sekutu maupun yang tidak digunakan sebagai titik sekutu (Independent Chek Point/ICP). Hasil koreksi geometris pada penelitian ini rmse metode linear rata-rata 8,98, affine 0,69, dan polynomial 0,47. Dari hasil RMSE ini menunjukkan untuk pembuatan peta dasar pendaftaran tanah metode linear belum memberikan hasil yang disyaratkan yaitu maksimal 2 piksel. Dari perbandingan toleransi luas yang disyaratkan untuk pembuatan peta dasar pendaftaran tanah yang memenuhi toleransi luas pada area yang terletak dalam jaringan distribusi titik sekutu maupun di luar jaringan titik sekutu (ICP) pada penelitian ini yaitu koreksi geometris yang menggunakan 10 buah titik sekutu, distribusi titik yang merata. Pada kondisi dimaksud rmse 0,69 (affine), dan 0,51 (polynomial). Dengan berbagai kondisi dan metode yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan penggunaan citra QuickBird untuk pembuatan peta dasar pendaftaran tanah skala 1:2500 dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan kekuatan bentuk jaringan yang baik.
The development in technology of information eases the long and less integrated works to be more effective and gives the more valid information to users. It is prevailed in subject of measurement and mapping in order to register land data in Indonesia, by National Land Affair Council. The development in technology of information in registering land data does not only need textual data but also single, up to date and integrated spatial data based on textual data. In several offices of city land affair/regency that have used based computer, it has been a significant need. On the other hand, the development with satellite produces better earth surface image, as well as development in applicative software to process the image in accordance with the user’s need. The satellite image of Quick Bird is capable to provide spatial resolution by 0,60 meters, which can be used as one of method of basic map in registering land data, particularly in scale of 1:2500. In order to find the accuracy of resulted basic map, the remote image of Quick Bird is registered into map photograph as the reference by correcting geometrically at flat and inflates point distributions, number of points are 6, 10 and 12, and transformation method of coordinate affine, linear and polynomial. It also tested the width from the points used as independent points and dependents ones. The results of geometric correction in the research are rmse linear method in average by 8,89, affine 0,69, and polynomial 0,47. The RMSE shows the linear method hasn’t given the requested result, maximum 2 pixels. From the comparison of requested width tolerance to make base map for registering land that meet width tolerance in the area that is located in the independent points distribution network or outside independent points in the research is geometric correction that uses 10 independent points, flat distribution points. In the condition of rmse by 0,69 (affine), and 0,51 (polynomial). With various conditions and methods implemented, it concluded that usage of Quick Bird image to create base map of land registration at the scale 1:2500 can fulfill the stated requirement, by focusing on the good network form.
Kata Kunci : Peta foto,Citra satelit QuickBird,Koreksi geometrik,Toleransi luas,Peta dasar pendaftaran tanah,Map Photograph,Quick Bird Satellite Image,Geometric Correction,Width Tolerance,Basic Map for Land Registration