Pengaruh BUMD terhadap penerimaan pendapatan asli daerah (PAD), pendekatan sistem dinamik

HIDAYAT, Tofik, Ir. Subagyo, Ph.D

2008 | Tesis | S2 Teknik Mesin

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan murni dari daerah, yang merupakan modal utama bagi daerah sebagai biaya penyelenggaraan, pemeliharaan dan pengembangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu sumber penerimaan PAD adalah dari BUMD seperti PDAM. PDAM adalah perusahaan yang dimiliki oleh Pemkab/Pemkot karena kepemilikan saham ada pada Pemda/Pemkot. PDAM disamping sebagai perusahaan pelayanan umum juga sebagai sumber penerimaan PAD, maka setiap investasi yang diinvestasikan diharapkan mampu memberikan kontribusi pada penerimaan PAD. Untuk itu diperlukan suatu analisis terhadap investasi yang akan diberikan pada PDAM. Dalam penelitian ini memakai Metode Net Present Value dan Benefit Cost Ratio untuk penyelesaian investasi yang diinvestasikan oleh Penda/Pemkot , karena metode ini mempertimbangkan faktor kegunaan uang selama proses investasi. Penelitian ini dilakukan di Pemkot Tegal, Pemkab Tegal dan Pemkab Brebes. Dengan pendekatan sistem dinamik diharapkan mampu memberikan hasil yang optimal, karena sistem dinamik dapat membentuk struktur industri dan feedback dalam penyelesaian masalah. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software Powersim Studio 2005. Dari hasil simulasi dan pengujian model dengan behavior reproduction test dengan spaired t- test diketahui bahwa tidak ada selisih yang signifikan antara output model dengan data histories. Model juga telah lolos uji boundary adequancy test dan extreme condition test . Investasi yang dilakukan oleh Pemkot Tegal mampu menekan kerugian perusahaan sebesar Rp. 37.298.627 dengan nilai NPV > 0 dan B-C ratio >1, maka investasi dinyatakan feasible secara teknis.Adapun kontribusi pada penerimaan PAD sebesar Rp. 54.350.164. Sedangkan Penerimaan PAD dari multiplier effect sebesar Rp. 766.811.408. Uji validitas model pada dua perusahaan di dua Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, menunjukan bahwa model dapat bekerja dan digunakan dengan sedikit perubahan.

Local Real Income (PAD) is the real revenue obtained from local level, which become the main capital used by local government to finance their operation, management and development within its administration. One of PAD sources is come from BUMD (Local-Owned Cor[oration) such as PDAM. PDAM (Local Water Company) is a company owned by Pemkab/Pemkot (City Government) related to its share contribution in Pemda/Pemkot. As one of public service institutions, PDAM also become the source of income for PAD, therefore every investment made is hopefully contributes towards PAD revenue. Thus, there must be an analysis taken for investment given to PDAM. In this research, Net Present Value and Benefit Cost Ratio is method used in measuring investment because this method consider financial factor and function during investment process with dynamic system approach which hopefully result in industrial structure that capable to give feedback, thus yields optimal result. This research in Tegal Government Cit y, Tegal Gevernment and Brebes Government. Powersim Studio 2005 is software used for simulation. From simulation result and testing of the model using behavior reproduction test with t-spaired test, it is suggested that there is no significant difference between model output and historical data. The model is able to pass boundary adequacy test and extreme condition test. Investment made by Pemkot Tegal can suppress company loss of Rp. 37.298.627 with NPV value > 0 and B-C Ratio > 1. Thus the investment is technically feasible. Contribution in PAD revenue increases of Rp. 54.350.164. Whereas, PAD from Multiplayer Effect is accounted of Rp. 766.811.408. Model validity test for two companies in two different regencies/cities suggests that the model can be applied with little modification.

Kata Kunci : Sistem Dinamik, Simulasi, NPV dan B-C Ratio, Multiplier Effect, Dynamic System, Simulation, NPV and B-C Ratio