Integrasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk kajian perubahan penggunaan lahan ditinjau dari arahan fungsi pemanfaatan lahan :: Kasus DAS Garang Jawa Tengah tahun 2001 dan 2006
AHYA, Raman, Prof. Dr. Totok Gunawan, M.S
2008 | Tesis | S2 Penginderaan JauhPenelitian ini bertujuan mengetahui tingkat perubahan penggunaan lahan terhadap arahan fungsi lahan, mengkaji tingkat akurasi hasil interpretasi visual penggunaan lahan citra Landsat ETM+ pada pemanfaatan lahan di DAS Garang Jawa Tengah antara tahun 2001 dan 2006, Mengevaluasi interpretasi citra penginderaan jauh dan SIG untuk pemetaan perubahan penggunaan lahan. Dalam penelitian ini perubahan penggunaan lahan diperoleh dari citra landsat ETM+ dengan metode visual, yang ditumpangsusunkan dengan peta unit lahan, hasil tumpangsusun peta intensitas curah hujan yang dihitung dari data stasiun hujan yang diplotkan pada peta, peta tanah setempat, serta peta lereng yang diturunkan dari peta RBI skala 1:25,000. Analisis secara visual dilakukan dengan bantuan unsur-unsur interpretasi untuk menghasilkan peta penggunaan lahan tahun 2001. dan 2006. berdasarkan karakteristik kenampakan citra serta pengamatan lapangan. untuk menyiapkan peta penutup/penggunaan lahan daerah penelitian tahun 2001 dan 2006 pelaksanaannya adalah dengan mengidentivikasi obyek penutup/penggunaan lahan berdasarkan pengenalan terhadap kenampakan obyek dengan memperhatikan unsure-unsur interpretasi berupa, pola, ukuran, warna, dan tekstur.sebelum mengenali semua unsur-unsur tersebut terlebih dahulu dilakukan koreksi citra yaitu koreksi geometri. Hasil penelitian menunjukan bahwa melaluli citra landsat ETM+ pada perekaman yang berbeda antara tahun 2001 dan 2006 dapat diperoleh data perubahan penggunaan lahan. Tingkat ketelitian interpretasi penggunaan lahan 85,71%. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi antara lain penyusutan luas hutan dari 2233,120 ha luas hutan pada tahun 2001 menjadi 1801,630 ha pada tahun 2006, yang berarti mengalami penyusutan seluas 431,49 ha. Dari sekian jumlah penyusutan tersebut dimanfaatkan menjadi kebun campuran seluas 270,170 ha, kebun karet seluas 49,707 ha, kebun teh seluas 68,774 ha, pemukiman seluas 14, 94 ha, selebihnya menjadi sawah, dan semak belukar seluas 27,899 ha, kebun campuran penyusutan 2024,038 ha, kebun karet penyusutan 83, 472 ha, lahan terbuka 38,548 ha, tambak penyusutan 9,899 ha, semak belukar penyusutan 280,586 ha. penggunaan lahan yang lain mengalami penmabahan seperti; tegalan 2041,172 ha, pemukiman 876,11 ha, kebun teh 216,91 ha, sawah 847,373 ha. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan arahan fungsi lahan semakin meningkat dari 10550,917 ha tahun 2001 menjadi 11200,095 ha tahun 2006, maka bertambah 649,178 ha. Lahan yang tidak optimal menyusut 876,015 ha serta lahan yang sesuai dengan arahan fungsi hanya seluas 224,089 ha total daerah penelitian. Di sarankan penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai dengan arahan fungsi pemanfaatan lahan ditata kembali terutama yang terletak di kawasan lindung
This research aimed to recognize the changing rate of farm use toward the farm function order, examine the accurate result level of visual interpretation in the use of ETM+ Landsat farm image at farm utilization in Central Java Garang DAS of between 2001 to 2006, Evaluating the interpretation of distant sensory image and SIG for the changing of farm utilization mapping. In this research the classification of farm utilization changing obtained from ETM+ Landsat image, which is joined with the farm unit map, the result of joining map of rainfall intensity which is calculated from rain station data were plotted on the map, local land map, and also slope map which is descended from RBI map scale 1:25,000. Visual analysis conducted was assisted by interpretation elements results the landuse map in 2001 to 2006 pursuant to the characteristic of image visualization and also field perception.To prepare the cover/farm utilization map in the research area of 2001 to 2006 executed by an object identification cover/farm utilization pursuant to recognition of object visualization considering to interpretation elements of, pattern, size, color, and texture. Before recognize all the elements previously conducted an image correction that is geometry correction. The research result shows that trough the ETM* Landsat image in different recording between 2001 and 2006 obtained farm utilization changing data. The precision level of farm utilization interpretation is 85,71%. The changing of landuse which is happened was the decrease of forest area from 2233,120 ha forest in 2001 becoming 1801,630 ha in 2006, meaning that there are forest decreasing area of 431,49 ha. From the shrinkage area were utilized as mixed fanning for 270,170 ha, rubber plantation for 49,707 ha, tea fanning for 68,774 ha, settlement for 14,94 ha, and the rest is become the rice field farming, and underbrush for 27,899 ha, mix garden decrease 2024,038 ha, rubber plantation decrease 83, 472 ha, open farming by 38,548 ha, fishpond decrease 9,899 ha, underbrush decrease 280,586 ha. Other farm utilization experience an addition such as dry farm field 2041,172 ha, settlement 876,11 ha, tea farm 216,91 ha, rice field farm 847,373 ha. Landuse which isn't suitable with the farm function instruction progressively increased from 10550,917 ha in 2001 becoming 11200,095 ha in 2006, hence it increases 649,178 ha. Non optimal farming decrease 876.015 ha and also farm function which is appropriate with the instruction is only 224,089 ha from the total research area. Suggestion of farm utilization 'in this time which is inappropriate with the farm function utilization instruction being re-arranged especially which is located in conservation area.
Kata Kunci : Perubahan penggunaan lahan,Arahan fungsi,Konservasi, Landuse change-function instruction-conservation