Studi pengaruh penerapan program total productive maintenance (TPM) terhadap peningkatan motivasi intrinsik pekerja di PT Tirta Investama-Pabrik Babakan Pari
HARSANTO, Wisudho, Anita Lestari, Dra., M.Si
2008 | Tesis | S2 Magister ManajemenTotal Productive Maintenance pada dasarnya adalah program perawatan mesin dan fasilitas manufaktur secara berkesinambungan yang melibatkan seluruh pihak terkait di perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan pada saat yang sama meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan morale pekerja PT Tirta lnvestama- Pabrik Babakan Pari menerapkan program TPM dalam area terbatas (pilot area) pada sebuah lini produksi sejak bulan April 2007.Dengan demikian akan terjadi setidaknya 2(dua) pola persepsi, yaitu lini produksi yang telah memperoleh intervensi perubahan melalui program TPM (pilot area) , dan bagian-bagian lainnya yang masih belum menerapkan TPM. Pada pilot area fase kemajuan penerapan TPM telah meninggalkan fase kedua (socialization & awareness) dan sedang menuju fase ketiga (ownership & improvement) dari total 5 tahap menuju World Class Manufacturing. Penelitian dengan metode quasi-experimental ini bermaksud mengukur sejauh mana persepsi para pekerja dalam memandang TPM sebagai program yang dapat meningkatkan motivasi intrinsik mereka, mengacu pada teori-teori motivasi intrinsik yang melihat dari sisi kandungan pekerjaan (job content) memakai teori Job Characteristic, sisi konteks lingkungan pekerjaan (job context) memakai teori Cognitive Evaluation, dan faktor-faktor motivasi intrinsik dari teori 2 factors Herzberg. Alat ukur berupa kuesioner dibangun dari instrumen - instrumen yang telah dipakai peneliti terdahulu dengan penyesuaian redaksional. Hasil analisis dengan menggunakan uji-t (t-test) melalui uji satu arah (one-tail test), dengan derajat kebebasan (degree of freedom ) I. 64 dan tingkat signifikansi 5%, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan TPM memberi peningkatan motivasi intrinsik yang signifikan, baik dari sisi kandungan pekerjaan (job content), konteks pekerjaan (job context) maupun faktor-faktor motivasi intrinsik Herzberg. Analisis regresi dengan menempatkan motivasi intrinsik sebagai variabel kriterium, job content dan job context sebagai variabel prediktor menghasilkan suatu hubungan bahwa bahwa job context memberikan pengaruh yang sangat dominan dibanding job content terhadap motivasi intrinsik. Faktor-faktor pembaur (confounding factors) akibat keterbatasan metode quasi experimental yang dipakai, dan kondisi perkembangan TPM saat penelitian dilaksanakan harus tetap dicermati untuk menggeneralisasi hasil penelitian ini. Kata kunci ( TPM, motivasi intrins ik, kandungan pekerjaan, konteks pekerjaan, quasiexperimental)
Total Productive Maintenance basically is continuous equipment maintenance program that involve all people within organization, with objective to improve productivity and in the same time improving employee satisfaction and morale PT Tirta Investama - Babakan Pari Plant has been introducing TPM at the appointed production line as pilot area since April 2007. Therefore there will be at least 2 (two) groups of perception, pilot area and the remain lines that not implemented TPM yet. In the pilot area, TPM progress has left stage-2 (socialization & awareness) and in the middle of reaching stage-3 (ownership & improvement) out of 5 stages becoming World Class Manufacturing. This quasi-experimental research is aiming to measure how TPM impact to the improvement of employee intrins ic motivation. Intrinsic motivation constructs are established base on Job Characteristics theory, Cognitive Evaluation Theory, and Herzberg 2-factors theory. Questionnaire as measurement tool was established consider previous research, with literal adjustment. Hypothetical analysis with one-tail t-test, degree of freedom of 164 and significant level of 5%, has came into conclusion that TPM bring significant intrinsic motivation improvement, both for job content and job context as well as Herzberg motivators. Regression analysis that put Herzberg's intrinsic motivation as criterion variable, and job content together with job context as predictor variables provide result that job context contribute dominantly compare to job content in intrinsic motivation improvement. Limitation of quasi-experimental such as confounding factors still need to put into consideration, as well as growth stage of TPM implementation, where Babakan Pari Plant in the middle of stage 2 (socialization & awareness) and 3 (ownership & improvement ) from total 5 stages to become world class manufacturing company. Keywords ( TPM, intrinsic motivation, job content, job context, quasi-experimental)
Kata Kunci : TPM, Motivasi intrinsik, Kandungan pekerjaan, Konteks pekerjaan,Quasi, experimental