The analysis of interest rate exposure to banks in Indonesia using the value-at-risk method
DANANJAYA, Yohanes Baptista Jalu, Eduardus Tandelilin, Prof., Dr., MBA
2008 | Tesis | S2 Magister ManajemenTujuan penelitian ini adalah untuk menganaiisis risiko suku bunga terhadap bank di Indonesia. Penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa fluktuasi suku bunga dapat menyebabkan kerugian bagi bank. Penelitian ini menggunakan metode Value-at-Risk untuk mengukur potensi kerugian bank. Tetapi, berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian ini dilakukan berdasarkan perspektif ekonomi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank pemerintah yang juga menentukan tingkat suku bunga Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR). Terdapat empat bank yang dinilai memenuhi persyaratan selama periode pengamatan, yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNl), Bank Rakyat Indonesia (BRl), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Portofolio bank yang digunakan sebagai dasar dalam mengukur risiko suku bunga diperoleh dari Laporan Tahunan bank yang bersangkutan selama tahun 2005 hingga 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama tahun 2005 hingga 2007, risiko suku bunga dari portofolio Bank Mandiri, BNl, dan BRI mengalami peningkatan, sedangkan risiko suku bunga dari portofolio BTN berfluktuasi. Secara kuantitatif, potensi kerugian setiap bank tidak melebihi 1% dari ekuitas bank tersebut. Sebagai tambahan, penelitian ini juga menemukan bahwa selama 2005 hingga 2007, setiap bank menerapkan manajemen gap yang serupa. Kata kunci: fluktuasi suku bunga, risiko suku bunga, Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR), potensi kerugian, Value-at-Risk
The purpose of this research is to analyze the interest rate exposure to banks in Indonesia. Previous researches had proven that the fluctuation of interest rate had posed bank to a substantial loss. In measuring the potential loss of banks, this research employed the Value-at-Risk method. However, different to most previous researches, this research had done based on the economic perspective. Samples in this research are Indonesia state banks that are joined in determining the Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR). There are four banks considered fulfill the requirements during the observation period, which are Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), and Bank Tabungan Negara (BTN). Bank's portfolio that used as basis on measuring the interest rate exposure is based on bank's Annual Report from 2005 to 2007. The research finds that during 2005 to 2007 the interest rate risk of Bank Mandiri, BNI, and BRI are increased, while the interest rate risk of BTN fluctuates. Quantitatively, the potential loss of each bank accounted less than 1% of each bank's equity. In addition, this research also finds that during 2005 to 2007, each bank has typical gap management. Keywords: fluctuation of interest rate, interest rate exposure, Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR), potential loss, value-at-risk
Kata Kunci : Fluktuasi suku bunga,Risiko suku bunga,Jakarta interbank offered rate (JIBOR),Potensi kerugian,Value,risk