Pengaruh pola komunikasi keluarga, parental yielding dan perilaku pembelian orangtua pada perilaku pembelian yang kompulsif
RAHMA, Winza Mutia, Prof. Dr. Basu Swastha DH, MBA
2008 | Tesis | S2 ManajemenPerilaku pembelian yang kompulsif didefinisikan sebagai suatu kondisi kronis, dimana seseorang melakukan aktivitas pembelian berulang sebagai akibat dari adanya peristiwa yang tidak menyenangkan ataupun perasaan yang negatif. Perilaku pembelian yang kompulsif menjadi masalah yang penting dalam pemasaran dan perilaku konsumen, karena perilaku ini dapat menimbulkan pengaruh yang negatif pada individu dan masyarakat. Penelitian ini menggambarkan pengaruh keluarga pada perilaku pembelian yang kompulsif. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Dari 300 kuesioner yang dibagikan, terdapat 260 responden yang dapat diolah lebih lanjut.. Sampel akhir terdiri dari 139 laki-laki (53,5 persen) dan 121 perempuan (46,5 persen). Responden penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan skala 11 item yang digunakan oleh Gwin et al. (2004). Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda, dengan perilaku pembelian yang kompulsif sebagai variabel dependen. Penelitian ini menemukan bahwa pola komunikasi keluarga berorientasi sosial, parental yielding dan perilaku pembelian orangtua secara positif mempengaruhi perilaku pembelian yang kompulsif. Hanya satu variabel yang memiliki pengaruh negatif pada perilaku pembelian yang kompulsif, yaitu pola komunikasi keluarga berorientasi konsep.
Compulsive buying is characterized as “chronic, repetitive purchasing that occurs as a response to negative events or feelings.†Compulsive buying is an important issue for marketing and consumer behavior because this segment is of sufficient size to represent a potential negative influence on society. This paper describes findings for family influences on compulsive buying. This study used a self-report questionnaire as the survey instrument. From 300 questioners that distributed, there are two hundred and sixty (260) respondents completed the questionnaire. The final sample consists of 139 males (53.5 percent) and 121 females (46.5 percent). Respondents were recruited from Gadjah Mada University students at Yogyakarta. This study uses the 11-item compulsive buying scale used by Gwin et al. (2004). Validity and reliability test were conducted in order to validate and obtain the reliability of the instruments. The data were analyzed with multiple regression analysis, using compulsive buying as the dependent variable. The results of this study provide evidence that socio-oriented communication patterns, parental yielding, and perceptions of parental compulsive buying all positively related to compulsive buying. Concept-oriented communication patterns being the only variable that have a negative impact on compulsive buying.
Kata Kunci : Pola komunikasi keluarga berorientasi sosial,Pola komunikasi keluarga berorientasi konsep,Parental yielding,Perilaku pembelian orangtua,Perilaku pembelian yang kompulsif,Socio-oriented communication patterns, Concept-oriented communication patterns, Paren