Laporkan Masalah

Analisis industri ritel BBM Indonesia

PURWANTO, Herry, Bambang Riyanto LS., Dr., MBA

2008 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Industri rite! BBM Indonesia memiliki peran yang cukup strategis karena produknya di konsumsi oleh berbagai tingkatan masyarakat secara luas. Ketergantungan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada masyarakat cukup tinggi akibat dari jumlah penduduk dan populasi kendaraan bermotor yang terus bertambah. Industri memiliki karakteristik diferensiasi produk dan layanan yang cukup tinggi, peritel BBM didominasi oleh perusahaan terintegrasi, dan keinginan konsumen lebih kepada harga murah di banding kualitas BBM yang tinggi. Sejak terbitnya undang undang No.22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi, industri rite! BBM terbuka bagi pihak swasta termasuk perusahaan asing. Be rbagai perubahan mulai terlihat akibat dari persaingan yang timbul antar peri tel BBM. Tampilan SPBU lebih luas dilengkapi fasilitas tambahan yang sebelumnya tidak ditemukan. Layanan cuma-suma di SPBU muncul untuk menarik konsumen dan mempertahankan penjualan BBM. Perubahan yang teijadi saat ini menarik untuk dilakukan analisis yang bertujuan mengetahui prospek dan tingkat keatraktifan industri di masa yang akan datang. Dalam penulisan ini di bahas mengenai industri rite! BBM secara keseluruhan dengan mengidentifikasi karakter ekonomi yang dominan kemudian mengukur pengaruh lingkungan industri menggunakan alat analisis five forces model, driving forces, dan key succes factor. Hasil analisis menunjukan industri masih memiliki tingkat atraktif yang cukup tinggi di masa yang akan datang Kata Kunci: BBM, SPBU, Analisis Industri

Fuel retailing industry in Indonesia has a strategic position because of its product very consumable at whole of class society. Fuel dependent at this society is impact of people population and higher demand for vehicle. Industry has a strong characteristic at product differentiation and services, retailer dominate with integrated company, and consumer driven is to be a lower price than fuel quality. Since Indonesia parliament (Dewan Perwakilan Rakyat- DPR) passed the oil and gas bill No. 22/200 l into law, industry opened for foreign investment. A lot of change has been coming from competition between fuel retailer. Gas station area more wide than before, complete with many new facilities. Free services becoming serve for attract consumer and maintain fuel sales. Those of change happen interest to be analysis to find prospect and industry attractiveness in the future. In this research study investigate entire fuel retail industry with identify economic dominant characteristic, then measure influence of industry environment with ana lysis tool that is five forces model, driving forces, and key success factor. Research result show fuel retailing industry still have a good level of attractiveness in the future Kata Kunci : Fuel, Gasoline Station, Industry Analysis

Kata Kunci : BBM,SPBM,Analisis industri

  1. S2-PAS-2007-Herry_Purwanto-Abstract.pdf  
  2. S2-PAS-2007-Herry_Purwanto-Bibliography.pdf  
  3. S2-PAS-2007-Herry_Purwanto-Tableofcontent.pdf  
  4. S2-PAS-2007-Herry_Purwanto-Title.pdf