Laporkan Masalah

Kinerja perkumpulan petani pemakai air (P3A) di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

USMAN, Olis, Dr. Samodra Wibawa, M.Sc

2008 | Tesis | S2 Administrasi Negara

Di Kecamatan Limboto, sejak tahun 1990-an sudah berdiri Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebagai wadah atau instrumen para petani untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Tujuannya agar pemanfaatan air irigasi menjadi lebih efisien dan efektif pada jaringan tersier sampai ke sawah-sawah petani. Hasil pengamatan keterlibatan masyarakat petani masih rendah sehingga berpengaruh terhadap kinerja P3A itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja P3A di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, menggunakan metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan sasaran 7 (tujuh) organisasi P3A yang ada di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Kerangka dasar teori didasarkan pada pendapat Suprianto, bahwa kinerja adalah hasil seseorang selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan misalnya standar, target/sasaran. Indikatornya didasarkan pendapat Dwiyanto hasil kerja, akuntabilitas, responsivitas, dan orientasi terhadap pelayanan. Berkenaan dengan itu teridentifikasi pula faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi P3A sebagai pelayanan publik antara lain : visi-misi organisasi, kepemimpinan, sistem isentif, dan kerjasama. Argumentasi keempat faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Hasil penelitian menunjukkan kinerja organisasi P3A yang diukur dari indikator hasil kerja akuntabilitas, responsivitas, dan orientasi pelayanan, secara keseluruhan dinilai masih rendah. Rendahnya kinerja P3A tersebut, disebabkan 6 (enam) P3A dari 7 (tujuh) P3A di Kecamatan Limboto tidak lagi menunjukan aktifitasnya karena lebih banyak diintervensi oleh Pemerintah Desa dan Kecamatan. Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja P3A antara lain belum dirumuskannya dengan baik visi-misi organisasi, kurang berfungsinya kepemimpinan, sistem insentif sebagai rangsangan bagi anggota dalam meningkatkan perannya dalam organisasi, kerjasama sebagai inti dari keberlanjutan aktifitas P3A, sulit diciptakan karena ketidak aktifan dari pengurus di 6 (enam) P3A yang ada, kecuali P3A Karya Bersama. Disarankan perlu kebijakan Pemerintah Daerah untuk memfungsikan kembali 6 (enam) P3A yang kurang menunjukan aktifitasnya., mengurangi intervensi Pemerintah Desa dan Pemerintah Kecamatan dalam pengelolaan organisasi P3A, melakukan pengkajian dan analisis tentang permasalahan yang melilit para petani dalam pengolahan lahan persawahan dan mempublikasikan dan mensosialisasikan kebijakan Pemerintah Daerah yang ditujukan untuk membantu petani dalam menyelesaikan permasalahannya, memberikan ruang yang cukup bagi petani dalam mengaktualisasikan kemampuan melalui berbagai aktifitas organisasi khususnya di P3A.

In Limboto Subdistrict, Gorontalo Regency, the diversification of wet rice fields actually has very good prospect, but the involvement of farmers is still low, especially in utilizing water in effective and efficient manners from tertiary canals to wet rice fields. It impacts on the low performance of the Association of Farmer Using Irrigation Water (P3A). This study aims at finding out the performance of the Association of Farmer Using Irrigation Water in Limboto Subdistrict, Gorontalo Regency, as well as factors influencing it. Result of the study shows that the performance of the P3As can be said to be low, which can be seen from the indicators of accountability, responsiveness, and service orientation. The low performance is due to the fact that six from seven P3As were inactive with the more interventions of Local Governments at Village and Subdistrict levels. If seen from indicators of vision and mission, leadership, incentive system, and cooperation in association, it can be concluded that factors influencing the low performance of P3As are as follows: (1) Vision and mission of the association were not formulated well, so working programs are difficult to arrange and to understand by members; (2) Leadership in the association has not functioned, provided less space for togetherness among members, and there was no consultation and direction; (3) Incentive system as a stimulation of increasing the roles of members was not applied well; and (4) Cooperation for sustainability of activities in the association was difficult to build due to the existing boards of six P3As, but that of the P3A ‘Karya Bersama’, were inactive. Based on the result of study, it is recommended as follows: (1) the policy of Local Government is required to refunction the inactive P3As; (2) Intervention by Local Governments at Village and Subdistrict levels should be reduced; (3) It is necessary to study and analyze problem among farmers in managing rice wet field and agriculture; (4) Publication and socialization of the Local Government’s policy is required to help farmers solving their problem; (5) Public space for them is necessary to provide for actualizing their capacity and potential in the P3As.

Kata Kunci : Irigasi, Perkumpulan Petani Pemakai Air, Kinerja, Kecamatan Limboto, Irrigation, the Association of Farmer Using Irrigation Water, Performance, Limboto Subdistrict


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.