Laporkan Masalah

Kemampuan fungsional makrofag alveoli setelah vaksinasi BCG secara intranasal dan intraperitoneal :: Suatu kajian pada Rattus norvegicus galur Wistar

PUTRA, Andani Eka, dr. Yanri Wijayanti Soebronto, Ph.D., SpPD

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang umumnya mengenai jaringan paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dengan 8.8 juta kasus tiap tahunnya dan 1.8 juta kematian. Vaksinasi dengan bovis Bacille Calmette Guérin (BCG) memperlihatkan variasi proteksi yang besar dan sebagian besar mempunyai kemampuan proteksi yang rendah. Vaksinasi untuk mencegah penyakit ini masih merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh vaksinasi M. bovis strain BCG terhadap kemampuan fungsional dan bakterisidal makrofag alveoli dan intraperitoneal. Penelitian dilakukan terhadap 27 ekor Rattus norvegicus galur wistar yang terbagi atas 3 kelompok, yaitu yang mendapat vaksin BCG intranasal, subkutan dan kontrol. Kemampuan fagositosis dinilai terhadap lateks, produksi RNI dengan gries reagen menggunakan Elisa dan produksi ROI dengan teknik NBT reduction assay. Potensi bakterisidal dilakukan dengan pendekatan mikrobiologis. Dari penelitian ini, pada pengamatan hari ke-15 pada kelompok intranasal diketahui bahwa kemampuan fagositosis makrofag alveoli berbeda secara bermakna dibanding makrofag intraperitoneal (59.08 ± 4.31 berbanding 51.5 ± 1.97, p = 0.000). Produksi RNI makrofag alveoli tidak berbeda secara bermakna dengan makrofag intraperitonral (11.09 ± 2.95 berbanding 7.31 ± 3.52, p = 0.261). Persentase makrofag alveoli penghasil ROI berbeda secara bermakna dengan makrofag intraperitoneal (38.5 ± 2.34 berbanding 31.6 ± 2.42, p = 0.001). Kemampuan bakterisidal makrofag alveoli terhadap M. tuberculosis dari kelompok intranasal berbeda secara bermakna dengan makrofag intraperitoneal ( 37.5 ± 2.5 berbanding 29.58 ± 1.1, p = 0.007). Tidak terdapat perbedaan kemampuan fagositosis, produksi RNI, ROI dan kemampuan bakterisidal antara makrofag alveoli dan intraperitoneal dari kelompok yang mendapat vaksinasi BCG secara subkutan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan fungsional dan bakterisidal makrofag alveoli dan intraperitoneal setelah vaksinasi BCG secara intranasal, dimana makrofag alveoli mempunyai kemampuan yang lebih baik.

Background. Tuberculosis (TB) is primarily a pulmonary infectious disease that caused by Mycobacterium Tuberculosis complex. One third of the world’s population is infected by Mycobacterium Tuberculosis, 8.8 millions with new TB disease and 1.8 millions of death. An effective vaccine that prevents lung TB would be an attractive and sustainable long-term intervention. Mycobacterium bovis Bacille Calmette Guérin (BCG) remains the only available vaccine against TB. This vaccine, however, offers variable, mostly poor, protection against pulmonary TB The aim of the study is to compare intransal (i.n) and subcutaneus (sc) route of M. bovis BCG vaccination to functional and bactericidal capacities of alveolar and intraperitoneal macrophages. Methods. This study was introduced to 27 Rattus norvegicus , Wistar strain that divided into 3 groups, following intranasal, subcutaneus and control, respectivelly. Phagocytosis potency was examined with latex, RNI production with Gries reagen and ROI with NBT reduction assay. Bactericidal potency was examined microbiologically. Result. From this study, we reported that in 15 days, in intransal, phagocytosis capacity of alveolar macrophage was different significantly with intraperitoneal macrophage (59.08 ± 4.31 versus 51.5 ± 1.97, p = 0.000). RNI production in alveolar macrophage was not different significantly with intraperitoneal macrophage (11.09 ± 2.95 versus 7.31 ± 3.52, p = 0.261) and Percentage of alveolar macrophage that ROI produced was different significantly with intraperitoneal macrophage (38.5 ± 2.34 versus 31.6 ± 2.42, p = 0.001). Bactericidal capacity of alveolar macrophage in i.n group was different significantly with intraperitoneal macrophage (37.5 ± 2.5 versus 29.58 ± 1.1, p = 0.007). There were no significant differences in phagocytosis, RNI, ROI and bactericidal capacities between alveolar with intraperitoneal macrophages. Conclusion. Based on this study, we concluded that there are differences functional and bactericidal capacities between alveolar with intraperitoneal macrophages after intranasally vaccination and alveolar macrophages that have better capacity.

Kata Kunci : Vaksin BCG,Intranasal,Makrofag,BCG vaccine, intranasal, macrophage, Mycobacterium tuberculosis


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.