Evaluasi pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan terhadap epitel gingiva dan perkembangan muka pada anak perempuan usia 16 tahun penderita ektodermal displasia
WURYANDARI, Yuliana Murti, Prof. Dr. drg. Al. Supartinah S., SU., Sp. KGA
2008 | Tesis | S2 PPDGS-1Ektodermal displasia merupakan kelainan genetik yang bersifat herediter dan memiliki manifestasi dalam rongga mulut berupa kelainan bentuk ukuran, dan jumlah gigi. Kelainan gigi ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan kraniofasial. Perawatan kelainan jumlah gigi dilakukan dengan pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi gigi. Tujuan dari laporsan kasus ini adalah untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada gingiva dan perkembangan muka. Dilaporkan kasus ektodermal displasia pada anak perempuan usia 16 tahun yang memiliki manifestasi kelainan jumlah gigi. Perawatan dilakukan dengan pemasangan gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik, kemudian dilakukan pengamatan pada maturasi gingiva dan perkembangan muka, dalam hal ini tinggi muka dan tinggi tulang alveolar. Evaluasi dilakukan sebelum dan pada bulan ke-1, ke- 2, ke-3, dan ke- 6 setelah pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa maturasi epitel gingiva pada regio yang tidak memiliki gigi mengalami perubahan pada awal pemakaian gigi tiruan, dan kembali normal pada pengamatan bulan ke- 3 dan ke-6 setelah pemakaian gigi tiruan. Pengamatan pada perkembangan muka menunjukkan perubahan pada setiap referensi yang diukur, peningkatan tinggi muka bagian tengah; perubahan pada tinggi tulang alveolar. Pemakaian gigi tiruan tidak berpengaruh pada maturasi gingiva dan perkembangan muka; akan tetapi berpengaruh pada tinggi tulang alveolar. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan pada penderita ED dalam kasus ini dapat digunakan untuk memperbaiki fungsi estetis penderita.
Ectodermal displasias are a group of hereditary conditions and have a genetic etiology. The teeth of those ED’s are typically abnormal and reduced in number. These condition can cause disturbance in craniofacial development. In order to restore esrhetic function removable partial denture from acrylic resin can be used for treatment. The aim of these report is to know the changes in gingival maturation, face development, facial height, and alveolar bone height. Ectodermal dysplasia was reported on a 16 years old girl which has manifest in the number of tooth. Acrylic removable partial denture was inserted for the treatment, maturation of gingival, facial heights and alveolar bone heights then observed. Evaluation is being done before and on the first, second, third, and sixth month after acrylic removable partial denture was inserted. The result of the observation shows epithel maturation of gingival on edentulous region altered on initial insertion and back to normal condition on the third and sixth months after insertion. Observation of facial development showed alteration at every reference points which measured, increased of middle facial heights, the changed of alveolar bone heights. Acrylic removable partial denture has no influence to heights of facial, and heights of alveolar bone. Acrylic removable partial denture also use for increasing esthetic function of these patient.
Kata Kunci : Ektodermal displasia,Gigi tiruan sebagian lepasan,maturasi epitel gingival,Perkembangan muka,Tinggi muka,Tinggi tulang alveolar, ectodermal dysplasia, removable partial denture, gingiva epithel maturation, facial development, facial height, facial bone he