Laporkan Masalah

Perbedaan skor kecerdasan emosi dan kecerdasan siswa kelas akselerasi dan kelas reguler serta faktor-faktor yang mempengaruhi

PUSPITOSARI, Warih Andan, Pror. Dr. dr. Soewadi, MPH, Sp.KJ(K)

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Jiwa

Program kelas akselerasi diperuntukkan bagi siswa yang memiliki kemampuan luar biasa, agar bisa menyelesaikan studi lebih cepat dan mengembangkan kemampuannya secara optimal. Padatnya kegiatan dan terbatasnya interaksi serta kesempatan bersosialisasi dikhawatirkan akan berdampak buruk pada siswa, dintaranya adalah rendahnya kecerdasan emosi dan tingginya tingkat kecemasan. Rendahnya kecerdasan emosi dan tingginya tingkat kecemasan justru akan menurunkan produktifitas siswa. Kesuksesan seseorang lebih 80% ditentukan oleh kecerdasan emosinya. Mengidentifikasi apakah ada perbedaan skor kecerdasan emosi dan kecemasan antara siswa kelas akselerasi dan siswa kelas regular serta faktorfaktor yang mempengaruhi di SMU Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional deskriptif analitik. Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah 1 Yogyakarta pada bulan Agustus– Oktober 2008. Populasi penelitian adalah siswa kelas akselerasi dan siswa kelas regular. Jumlah sampel untuk kelas akselerasi diambil seluruh populasi 45 siswa dan kelas reguler diambil secara acak sederhana sebanyak 58 orang, 6 orang dieksklusi sehingga jumlah subyek 97 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuestioner kecerdasan emosi BarOn Emotional Quotient Inventory-YV, kuestioner kecemasan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS), kuesioner Instrumen Penilaian Stressor Psikososial, kuestioner religiusitas, kuestioner fungsi keluarga. Data dianalisis dengan Independent t-Test, Mann Whitney Test dan regresi logistik. Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara skor kecemasan siswa kelas akselerasi dan regular dengan p=0,024. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara skor kecerdasan emosi siswa kelas akselerasi dan regular dengan p=0,646. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap skor kecemasan adalah kelas akselerasi (p=0,002), stressor psikososial tinggi (p=0,000) dan fungsi keluarga kurang (p=0,013). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap skor kecerdasan emosi adalah fungsi keluarga kurang (p=0,033) dan religiusitas sedang (p=0,037). Kesimpulan : 1) Skor kecemasan siswa kelas akselerasi lebih tinggi dibanding siswa kelas regular, 2) Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara skor kecerdasan emosi siswa kelas akselerasi dan regular, 3) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap skor kecemasan adalah kelas akselerasi, stressor psikososial tinggi dan fungsi keluarga kurang, 4) Faktor yang berpengaruh terhadap kecerdasan emosi adalah skor fungsi keluarga kurang dan religiusitas sedang.

Acceleration is designed for students with extraordinary capabilities. They are expected to graduate earlier, but on the other side the full schedules and minimum social interactions would bring negative consequences, such as low emotional quotient and hight level of anxiety. It’s said that success determined by 20% of IQ and the rest by emotional quotient (EQ). Aims this study to identify the difference of emotional quotient score and anxiety score between acceleration students and regular students in Muhammadiyah 1 Highschool in Yogyakarta. This study is a cross-sectional analytic descriptive study. It’s conducted at Muhammadiyah 1 Highschool in Yogyakarta on August–October 2008. The study took two populations. Sample taken were all of acceleration students (45) and regular students by simple random sampling (58). Total sample were 97 students (6 excluded). Instruments used include BarOn Emotional Quotient Inventory-YV, Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS), Instrumen Penilaian Stressor Psikososial (IPSP), religiosity questionnaire, and family function questionnaire. Data were analyzed with independent t-test, Mann Whitney Test, and logistic regression. There is significant difference of anxiety score but no significant difference of EQ score between acceleration students and regular students (p=0,024, p=0,646). Factors affected anxiety score were acceleration class (p=0,002), high level of psychosocial stressor (p=0,000), and low family function score (p=0,033). Factors affected EQ score were low family function score (p=0,033) and moderate level of religiosity (p=0,037). Conclusions this study are (1) Acceleration students have higher score of anxiety than regular students. (2) There is no significant difference of EQ score between acceleration students and regular students. (3) Factors affected anxiety score were acceleration class, high level of psychosocial stressor, and low family function score. (4) Factors affected EQ score were low family function score and moderate level of religiosity.

Kata Kunci : Kecerdasan emosi,Kecemasan,Siswa SMU,emotional intelegent,anxiety,hight school students


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.