Efektivitas pelatihan sistem manajemen mutu di Pusat Kesehatan Masyarakat Temon I Kabupaten Kulon Progo
TRISHARTANTA, Y, dr. Sugianto Adisaputro, Sp.S, M.Kes, Ph.D
2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Banyak kinerja Puskesmas masih kurang dari harapan masyarakat, dan belum terjaminnya mutu pelayanan merupakan masalah yang sangat urgen untuk segera dilakukan pembenahan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan petugas terhadap standar mutu pelayanan. Berbagai pelatihan telah dilakukan oleh instansi pemerintah terhadap petugas, tetapi aplikasi pelaksanaan di lapangan belum sesuai dengan harapan, hal ini disebabkan karena hasil pelatihan tidak ditindaklanjuti dengan supervisi dan evaluasi. Puskesmas Temon I merupakan salah satu dari 10 Puskesmas yang mendapatkan pelatihan sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001: 2000 yang dilakukan dengan waktu singkat dan tanpa diikuti dengan pendampingan. Permasalahnya sekarang adalah apakah pelatihan yang singkat tersebut efektif dan diterapkan dalam kegiatan di tempat tugas peserta pelatihan. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menilai efektivitas pelatihan dengan mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta latih, serta penerapan pelaksanaan sistem manajemen mutu sesuai dengan bidang tugasnya. Metode: Penelitian ini dilakukan secara observasional dengan rancangan cross-sectional study, untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap , keterampilan dan pelaksanaan SMM setelah pelatihan di Puskesmas Temon I, dan kuasi eksperimen untuk membandingkan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan antarabkelompok yang dilatih dengan yang tidak dilatih, dengan pendidikan minimal SLA. Analisis yang digunakan uji kai kuadrat, uji Anova dan paired t-test. Hasil: Perbandingan skor nilai , antara kelompok dilatih dengan yang tidak dilatih terdapat perbedaan yang bermakna dengan nilai p pengetahuan (p<0,05), sikap (p<0,05) dan keterampilan (p<0,05), antara kelompok yang sama-sama dilatih tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan p pengetahuan (p>0,05), sikap (p>0,05) dan keterampilan (p>0,05. Pada Puskesmas Temon I nilai tes 1 dan 2, tingkat pengetahuan responden meningkat (p<0,05), sikap menurun (P>0,05), keterampilan meningkat dengan (p<0,05) dan penerapan pelaksanaan sistem manajemen mutu meningkat dari waktu-ke waktu, dengan prosentase hasil kegiatan antara pengamatan 1 dengan ke 2 menunjukkan kenaikan yang bermakna (p<0,05). Kesimpulan: Hasil Pelatihan SMM adalah efektif
Background: The performance of health centers is not yet as expected by the community and absence of quality service assurance is an urgent problem which should be resolved immediately. One cause of low performance is limited knowledge of staff about standard of service quality. Numerous trainings have been carried out by government institutions for staff, however the implementation in practice is not yet as expected. This is because the training is not followed with supervision and evaluation. Temon I Health Center is one of 10 health centers which gets training on quality management system ISO 9001:2000 carried out within short period and without guidance. The problem arising now is whether the express training is effective and to be implemented in daily job activities of the trainees. Objective: The objective of the study was effectiveness of learning to identify knowledge, attitude and skills of trainees and the implementation of quality management system according to their job description. Method: The study was an observation which used cross sectional design to identify knowledge, attitude and skills and the implementation of quality management system after a training at Temon I Health Center and quasi experiment to compare knowledge, attitude and skills of the group that got training and one that did not with minimum education at senior high school level. Analysis used chi square, Anova and paired t-test. Result: The result of comparative score the group that got training and that did not showed significant difference in knowledge (p<0.05), attitude (p<0.05) and skills (p<0.05). The result of comparative score between the group that got training showed no significant difference in knowledge (p>0.05), attitude (p>0.05) and skills (p>0.05). The score of test 1 and test 2 in knowledge of respondents was increased with p<0.05, in attitude was decreased with p>0.05, in skills was increased with p<0.05 and the implementation of quality management system from observation 1 and 2 increased at significant percentage in the result of activities (p<0.05). Conclusion: Result of Training on quality management system was effective
Kata Kunci : Pelatihan sistem manajemen mutu,Pengetahuan,Sikap dan ketrampilan,Pelaksanaan hasil pelatihan, quality management system training, knowledge, attitude, skills, implementation of training