Cost benefit analysis (CBA) dalam investasi pembangunan pangkalan pendaratan ikan (PPI) Muara Sambat :: Studi pada Kabupaten Kaur tahun anggaran 2007-2008
ANGGERAINI, Nita, Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Akt
2008 | Tesis | S2 Magister Ekonomika PembangunanSemangat otonomi daerah mendorong setiap daerah mereformasi sistem keuangannya agar lebih mandiri dan mampu memberdayakan semua sumber daya di daerahnya. Pemberdayaan sumber daya daerah dapat dipercepat dengan memilih dan melakukan investasi publik tertentu. Namun, investasi publik yang dilakukan pemerintah sering tidak tepat sasaran dan belum optimal memenuhi kebutuhan masyarakat. Dasar keputusan sebuah investasi biasanya hanya mengacu pada Cost Benefit Analysis (CBA) dengan alat NPV, IRR dan Benefit Cost Ratio yang kurang mempertimbangkan evaluasi ekonomi, dan sosial serta besarnya tekanan politik. Penelitian ini berusaha menerapkan CBA di mana penentuan benefit dan cost berdasarkan pada persepsi nelayan dan pengusaha ikan sebagai subyek pembangunan dengan proxy nilai moneter diambil dari Willingness To Accept (WTA) masyarakat terhadap benefit dan cost yang timbul. Penelitian ini diterapkan pada investasi pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Muara Sambat Kabupaten Kaur. Dalam menganalisis penentuan benefit dan cost digunakan metode regresi katagori (Categorical Regression Analysis). Penilaian moneter terhadap benefit dan cost dilakukan dengan survei sebagai proxy terhadap WTA masyarakat. Net social benefit (NSB) dihitung dari hasil total penjumlahan benefit dikurangi cost berdasarkan proxy nilai moneternya. Hasil analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi manfaat PPI Muara Sambat menunjukkan bahwa lapangan kerja, pendapatan dan peranan wanita memiliki pengaruh positif (searah) terhadap manfaat PPI Muara Sambat dimana ketiga variabel tersebut dapat diidentifikasi sebagai benefit. Dilain pihak lingkungan memiliki pengaruh negatif (berlawanan) terhadap manfaat PPI Muara Sambat, sehingga diidentifikasi sebagai cost. Setelah dilakukan penjumlahan hasil proxy WTA ditemukan bahwa NSB pembangunan PPI Muara Sambat sebesar Rp6.553.625,- Hal ini menunjukkan bahwa adanya ekspektasi yang berlebihan terhadap manfaat PPI Muara Sambat dan masih kurangnya kesadaran pada pengaruh lingkungan terhadap manfaat PPI.
The spirit of autonomy encourages every local governement to reform their financial system independently and have ability to manage all the resources. Managing the local resources can be performed faster by choosing a public investment. Unfortunately, that public investment often fail to achieve the goal and has no ability to fulfill people need optimally. Investment decision ussually only base on Cost Benefit Analysis (CBA) with NPV, IRR dan Benefit Cost Ratio which less consider about economic valuation, social and political pressure. This research use the CBA on determining the cost and benefit considering the fisherman and fish seller as subject of development, with the proxy of monetary value taken from Willingnes To Accept (WTA) of benefit and cost. This research is applied on fish-port investment at Muara Sambat, Kaur. Determination of benefit and cost is performed by using Categorical Regression Analysis. Monetary valuation of benefit and cost uses survey method as proxy of people WTA’s. Net social benefit (NSB) is calculated from sum of benefit and substracted by cost based on their each monetary proxy. The result shows that fieldwork, income and womens’ role have positive influence to PPI Muara Sambat which those variables can be identified as benefit. On the other hand, environment has negative influence to PPI Muara Sambat, and it is identified as cost. After performing the sum of WTA proxy result, it is found that NSB PPI Muara Sambat Rp6.553.625,-. This result shows a great expectation of PPI Muara Sambat and less awareness on environment influence to PPI Muara Sambat.
Kata Kunci : Cost benefit analysis (CBA),Analisis regresi katagori,Willingness to accept (WTA),Net social benefit (NSB)