Evaluasi anjak piutang sebagai alat yang dapat meningkatkan ratio risk based capital pada perusahaan asuransi kerugian PT. X
MARWAN, Andi, Hardo Basuki, Dr., M.Soc.Sc
2008 | Tesis | S2 Magister ManajemenStudi ini bertujuan untuk mengevaluasi sampai seberapa besar tingkat RBC yang akan diperoleh perusahaan bila keputusan anjak piutang dilaksanakan dengan tepat sehingga metode ini dapat digunakan oleh perusahaan ketika dirasakan posisinya dalam keadaan tidak menguntungkan. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan kebijakan anjak piutang tersebut terhadap rasio perimbangan investasi dengan kewajiban dimana yang dimaksud dengan kewajiban adalah cadangan tehnis dan utang klaim. Penelitian dilakukan dengan menghitung kembali Laba Rugi, Neraca dan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum sehubungan piutang premi bermata uang dolar Amerika dianjak dimana hasil yang diterima dalam mata uang rupiah dalam perhitungan kembali dimana piutang premi dalam mata uang dolar Amerika yang dianjak harus diterima dalam mata uang dolar Amerika. Penelitian dilakukan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut yaitu tahun 2002,2003 dan 2004 hal ini disebabkan perusahaan melakukan anjak piutang selama 3 tahun tersebut. Hasil penelitian menunjukkan dimana penjualan piutang dan penerimaan dalam mata uang yang sama akan memberikan hasil RBC yang lebih tinggi hal ini disebabkan turunnya default atas Batas tingkat solvabilitas minimum khususnya pada default ketidak seimbangan antara kekayaan dan kewajiban dalam setiap mata uang. Metode anjak piutang dengan recourse tidak dapat meningkatkan hasil RBC hal ini disebabkan karena anjak piutang dengan recourse diakui sebagai kewajiban sehingga tidak ada tambahan kas yang bebas. Ratio perimbangan Investasi terhadap cadangan teknis dan utang klaim retensi sendiri dengan adanya anjak piutang akan meningkat hal ini disebabkan meningkatnya Investasi.
The objective of this study is evaluating the proportion of RBC rate will be obtained by company if factoring decision being applied accurately, hence this method can be implemented properly when company facing an unfortunate condition. In order to perceive the impact of receivable factoring policy against investment to debt ratio, where debt is being defined as technical reserve and own retention claim debt. The application of this research is to recount the income statement, balance sheet and the limit of minimum solvability ratio related to premium receivables in USD currency being factored, and the outcome received in IDR currency, where premium receivables in USD currency which being factored is obliged to be received in USD currency as well. Three years continually research from 2002 – 2004 being applied since the company implemented receivable factoring in the same period. The result of this research shows that receivables factoring and receiving in the same currency will generate higher RBC result. This condition was caused by default decrease on the limit of minimum solvability rate particularly on disproportion between assets and debt in each currency. Factoring method being applied is without recourse, in the other side factoring with recourse is unable to increase RBC result, since this policy is admitted as a debt, hence no additional cash are liberated. The enhanced of Investment to technical reserve and own retention claim debt ratio is due to the increase of investment.
Kata Kunci : Risk based capital,Metode anjak piutang, Risk Based Capital, Investment to Debt ratio, the limit of minimum solvability, receivable factoring method