Pelaksanaan tashaluh dalam pembagian warisan pada masyarakat muslim Banjarsari Ciamis
SUSIAWATI, Yulkarnaen Harahab, SH., M.Si
2008 | Tesis | S2 Magister KenotariatanTujuan dari penulisan tesis dengan judul “Pelaksanaan Tashaluh Dalam Pembagian Warisan Pada Masyarakat Muslim Banjarsari Ciamis†ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tashaluh dalam pembagian warisan masyarakat muslim Banjarsari Ciamis ditinjau dari Pasal 183 KHI, serta untuk mengetahui beberapa alasan masyarakat Banjarsari Ciamis memilih tashaluh dalam pelaksanaan pembagian warisannya. Melihat dari keterkaitan judul dan tujuan yang ingin dicapai, penelitain ini merupakan penelitian hukum yang bersifat yuridis empiris, yang menitikberatkan pada penelitian lapangan selain memanfaatkan data-data kepustakaan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Banjarsari Ciamis. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah melaksanakan pembagian warisan secara tashaluh, dan untuk melengkapi data dipilih tokoh agama sebaga i narasumber. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk responden dan wawancara untuk narasumber. Data primer maupun sekunder yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Pelaksanaan tashaluh dalam pembagian warisan pada masyarakat muslim Banjarsari Ciamis belum sepenuhnya sesuai dengan Pasal 183 KHI, karena Pasal 183 KHI mengandung dua klausula yaitu pertama bahwa tashaluh dalam pembagian warisan dapat dilakukan apabila semua ahli waris sepakat dan kedua, ahli waris sebelumnya menyadari bagiannya menurut hukum waris Islam. Syarat pertama mengenai kesepakatan sudah dipenuhi tetapi syarat kedua belum terpenuhi karena masyarakat Banjarsari dalam melaksanakan tashaluh dalam pembagian warisannya langsung dilakukan sesuai bagian kesepakatan tanpa didahului penghitungan pembagian warisan menurut hukum waris Islam, sehingga mereka tidak menyadari berapa bagian yang seharusnya mereka terima menurut hukum waris Islam. 2. Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan masyarakat Banjarsari memilih tashaluh dalam pembagian warisannya yaitu pembagian secara hukum Islam rumit menghitungnya, pembagian warisan dengan tashaluh lebih adil, sudah menjadi kesepakatan para ahli waris, untuk menjaga kerukunan antar sesama ahli waris, serta keterbatasan harta peninggalan pewaris.
The purpose of the thesis with the title “ Tashaluh of Heritage Division in Banjarsari Ciamis Moslem society “ was to know the tashaluh of heritage division in Banjarsari Ciamis Moslem society evaluated by law section 183 KHI and know the reasons why Banjarsari Ciamis Moslem society chose the tashaluh in their heritage division. From the aspect of the relationship of the title and the purpose, this research is the law research wich is having the character of juridical empiric that is focus on action research and use bibliography data. The research was done in the district of Banjarsari Ciamis. The object of the research was the people who had been divide their heritage tashaluh and the religion figures was chose as the guest speakers to complete the data collection. The data was collected using the quesioner and the interview with the guest speakers. The collected primer and secondary data was analyzed with the descriptive qualitative and quantitative method. The results of the research show that : 1. Tashaluh of heritage division in Banjarsari Ciamis moslem society is not suitable yet with the law section 183 KHI, because the section 183 KHI consists of two clauses. First, the tashaluh of heritage division can be done if all the heirs are agreeing the agreement. Second, the former heirs know their heritage shares based on hereditary law of Islam. The first requirement of the agreement was completed but the second requirement is not completed yet because Banjarsari society directly divided their heritage based on the shares agreement without heritage enumeration that is suitable with the hereditary law of Islam, so that they are not realizing how much their shares by hereditary law of Islam. 2. Some reasons why Banjarsari society chose the tashaluh on their heritage division were because the enumeration complication in heredity law of Islam. The tashaluh of heritage division is assumed to be fair and that has been being the agreement of the heirs to maintain the heirs’ reconciliation and because of the limitation of heirs heritage.
Kata Kunci : Tashaluh,Warisan,Muslim,Musyawarah,Tashaluh, Heritage, Moslem, Negotiation