Perjanjian kerja sama antara pemegang hak nama surat pengantar (SP) buah kelapa sawit luar dengan pihak pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PMKS) PT. Supra Matra Abadi di Labuhan Batu
SRIONO, Taufiq El Rahman, SH., MH
2008 | Tesis | S2 Magister KenotariatanPenelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris yang menitikberatkan pada penelitian lapangan dalam rangka memperoleh data primer kemudian untuk kelengkapannya di tambah dengan data sekunder yakni dengan penelitian kepustakaan. Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu mengolah data dengan cara menyusun, menghubungkan dan mengumpulkan data yang satu dengan yang lain berdasarkan kebenaran dilapangan. Alat yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data primer yaitu menggunakan teknik wawancara langsung dengan narasumber dan responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. akibat terhadap pihak ketiga dari pelaksanaan perjanjian kerja sama apabila terjadi wanprestasi. 2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan terhadap adanya wanprestasi dari pelaksanaan perjanjian kerja sama tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, akibat adanya wanprestasi terhadap pihak ketiga dari pelaksanaan perjanjian kerja sama yaitu wanprestasi dari pemegang hak nama kepada pihak ketiga. Upaya yang dilakukan yaitu: apabila wanprestasi dari perusahaan maka pemegang hak nama hanya meminta pemenuhan pembayaran. Wanprestasi dari perusahaan juga dapat berakibat terjadinya wanprestasi dari pemegang hak nama kepada pihak ketiga. Upaya yang dilakukan pihak ketiga terhadap adanya wanprestasi dari pemegang hak nama yaitu hanya meminta pemenuhan pembayaran.
This research was empirical juridical research that focused on field study in order to obtain primary data that was added with secondary data with literary study to complete it. It was qualitative research that processed data by arranging, relating and collecting data based on facts in field. Tool used to collect primary data was direct interview with informants and respondents. This research aimed (1) to identify existence of effect of default occurring in the implementation of the contractual agreement on third party and (2) to investigate effort done when default occur in implementation of the contractual agreement. Result of the research indicated that default of implementation of contractual agreement had effect on third party. When default was on manufacturer, then the name right holder may only ask fulfillment of the payment. Default on manufacturer may also cause default on the name right holder against the third party. Effort by the third party against default of the right holder is only asking fulfillment of the payment.
Kata Kunci : Perjanjian kerja sama,Wanprestasi,contractual agreement, default