Laporkan Masalah

Analisis perilaku penerimaan jejaring pendidikan nasional (jardiknas) oleh siswa SMA di Kota Mataram

RIZKILLAH, M, Prof. Adhi Susanto, M.Sc., Ph.D

2008 | Tesis | S2 Magister Teknologi Informasi

Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) merupakan salah satu program strategis pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk dunia Pendidikan di Indonesia yang bertujuan sebagai media informasi dan komunikasi online antar institusi dan komunitas pendidikan di seluruh Indonesia dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan akses, transparasi dan akuntabilitas Pendidikan Nasional. Dalam penerapan Jardiknas masih menghadapi kendala-kendala. menurut Soekartawi dalam Aji (2007), penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Jardiknas mempunyai tiga kendala utama yaitu pertama sambungan digital, kedua materi pembelajaran, dan ketiga human resources, karena tidak semua orang siap dengan adanya TIK. Astuti (2001) menyampaikan bahwa penggunaan teknologi informasi, pemanfaatan informasi oleh individual, kelompok atau organisasi merupakan variabel inti dalam riset sistem informasi, sebab sebelum digunakan pertama terlebih dahulu dipastikan tentang penerimaan atau penolakan di gunakannya TI tersebut, hal ini berkaitan dengan perilaku yang ada pada individu/organisasi yang menggunakan teknologi komputer. Dalam Technology Acceptance Model (TAM), Davis (1986) menyatakan perilaku menggunakan TI diawali oleh adanya persepsi mengenai manfaat dan persepsi mengenai kemudahan menggunakan TI yang mempengaruhi sikap individu terhadap penggunaan TI, dan selanjutnya akan menentukan apakah orang berniat untuk menggunakan TI. Niat untuk menggunakan IT akan menentukan apakah orang akan menggunakan IT. Dalam penelitian Kripanont (2007) menyatakan lima faktor yang menentukan dalam penggunaan TI yaitu perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEOU), social influence (SI), facilitating conditions (FC), and selfefficacy/ perceived ability (SE). Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis perilaku penerimaan terhadap Jardiknas oleh siswa dengan menggunakan TAM sebagai teori inti dan menambahkan dua variabel bebas lainnya, yaitu pengaruh sosial dan kondisi pendukung. Subyek penelitian adalah 288 siswa di tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Mataram. Tiga SMA ini sudah tergabung dalam Jardiknas Kota Mataram selama lebih dari enam bulan. Alat analisis yang dipergunakan adalah regresi linear. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) persepsi mudah penggunaan mempengaruhi persepsi kemanfaatan; (2) persepsi mudah penggunaan mempengaruhi sikap untuk menggunakan; (3) persepsi kemanfaatan mempengaruhi sikap untuk menggunakan; (4) mempengaruhi persepsi kemanfaatan mempengaruhi niat untuk menggunakan, (5) sikap untuk menggunakan mempengaruhi niat untuk menggunakan; (6) pengaruh sosial mempengaruhi niat untuk menggunakan; (7) kondisi pendukung mempengaruhi penggunaan aktual; (8) niat untuk menggunakan mempengaruhi penggunaan aktual.

The National Education Network (Jardiknas) is one of the Information Technology and Communication development strategic programs for Indonesian Education. The aim of Jardiknas development program is as online information and communication media among all Indonesian education institutions and communities in order to improve the National Education’s quality, access distribution, transparency and accountability. In the field the implementation of Jardiknas is still confronting many obstacles. According to Soekartawi in Aji (2007), Information Communication and Technology implementation (ICT) or Jardiknas is facing three major obstacles which are: first, digital access; second, learning material; third, human resources, since not every one is ready with the ICT presence. Astuti (2001) addressed that the information technology utilization, information utilization by individuals, groups or organizations is the core variable in the information system researches, since before is utilized, first of all its merit or worthinness is must be assured; concerning the individual/organization computer technology utilization behavior. In Technology Acceptance Model (TAM), Davis (1986) stated that IT utilization behavior is started by the presence of perception concerning the benefits and perception concerning the confenience of IT utilization which affected individual attitude toward IT utilization; which subsequently will prompt the person’s intention to utilize IT. In Kripanout study (2007) there are five factors which determine the IT utilization, they are: perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEOU), social influence (SI), facilitating conditions (FC), and self-efficacy/perceived ability (SE). This study was aimed to understand current student’s Jardiknas acceptance behavior using TAM as core theory and adding two other independent variables, which are the social influence and facilitating condition. The research subjects were 288 students from three High Schools at Mataram city. These three high schools have been connected into Mataram city’s Jardiknas for more than six month. The basic analysis tool was linear regression. The analysis results suggest that: (1) perceived ease of use is affecting perceived usefulness, (2) perceived ease of use is affecting attitude for utilization, (3) perceived usefulness is affecting attitude toward using this technology, (4) perceived usefulness is affecting intention to use the technology, (5) attitude toward using technology is affecting intention to use the technology, (6) social influence is affecting intention to use the technology, (7) facilitating conditions is affecting actual use the technology, (8) intention to use the technology is affecting the actual use of the technology.

Kata Kunci : Perilaku penerimaan siswa,Technology Acceptance Model (TAM),Jardiknas, Student’s Acceptance Behavior


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.