Kajian sistem pengendalian bahan baku Extra Joss di PT Bintang Toedjoe
DJAJA, Hendra Antan, Adi Djoko Guritno, Dr., Ir., MSIE
2008 | Tesis | S2 Magister ManajemenPersediaan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu bisnis, sehingga diperlukan suatu kebijakan yang tepat dalam mengelola persediaan dimana tingkat persediaan dapat ditekan seminimal mungkin. Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting adalah pengendalian persediaan, yakni apabila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, hal tersebut menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan dan kemungkinan memiliki opportunity cost, sebaliknya apabila perusahaan tidak memiliki persediaan yang mencukupi maka dapat mengakibatkan biaya - biaya dari terjadinya kekurangan bahan (stock out cost). Tujuan pengadaan persediaan (inventory) adalah untuk mengantisipasi kebutuhan atau permintaan baik yang telah diketahui maupun permintaan yang tak terduga. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengendalian persediaan yang optimal, dimana sistem persediaan tersebut dapat diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat. Penelitian ini mencoba mengkaji sistem pengendalian persediaan bahan baku Extra Joss di PT Bintang Toedjoe karena selama ini kebijakan persediaan bahan baku yang diterapkan lebih didasarkan pada pengalaman dan intuisi, sehingga perlu pendekatan kebijakan manajemen persediaan secara ilmiah. Dipilihnya Extra Joss karena produk minuman berenergi tersebut memberikan kontribusi lebih dari 75 % dari total penjualan PT Bintang Toedjoe. Adapun model yang digunakan pada penelitian ini adalah Economic Order Quantity, Total Inventory Cost, Reorder point dan Reorder point dengan Safety Stock. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemesanan bahan baku Extra Joss yang selama ini dilakukan di PT Bintang Toedjoe belum optimal hal ini terlihat dari besarnya frekuensi pemesanan yang dilakukan, dimana hal ini mengakibatkan tingginya biaya pemesanan apabila dibandingkan dengan biaya yang timbul pada perhitungan dengan menggunakan metode EOQ, Total inventory cost yang dilakukan dengan metode existing belum optimal apabila dibandingkan dengan metode perhitungan EOQ, hal ini terlihat dari selisih biaya total persediaan sebesar 9.6%, Reorder point atau titik pemesanan kembali bahan baku Extra Joss Active yang biasa dilakukan di PT Bintang Toedjoe ternyata mengandung unsur persediaan pengaman (safety stock ) yang berkisar antara 95 % hingga 99 %, dimana hal ini masih bisa ditekan 9.7 % hingga 15.86% dengan mengimplementasikan Supply Chain Management hingga Just in Time. Kata Kunci : Inventory, EOQ, Total Inventory cost, reorder point, safety stock.
Inventory is one of the most important things in business, therefore it needed appropriate policy to control inventory so inventory level can be maintain at minimum level. If company invests too much in inventory, storage cost will be excessive but company may have an opportunity cost, on the contrary if the company does not have enough inventory stock out cost may be appearing. The purpose of inventory is to anticipate demand, fix demand and forecasted demand, therefore is required an optimal inventory control system. Inventory control system is one series of policy to control and monitor inventory level and to determine inventory level that have to keep, when the stock must be provide and how much material have to order. This system has to establish and securing the right resources on right time and right quantity. This research aim is to assess raw material inventory control system especially for Extra Joss product. Because all this time inventory policy usually base on intuition and experience, therefore it need scientific approaching for inventory policy. Extra Joss was chosen because it contributes more than 75 % from all PT Bintang Toedjoe sales. This research used Economic Order Quantity, Total Inventory Cost, Reorder point and Reorder point with Safety Stock models. The result of this research point out that Extra Joss raw materials order that done all this time has not optimal. It can be show by the high order frequency that done and the cost that higher 9.6%. It make a higher order cost compare to order cost if using EOQ method. Reorder point for Extra Joss raw material have safety stock 95 – 99 %. This can be press to 9.7 – 15.86% with implementation of Supply Chain Management or Just In Time. Keywords : Inventory, Economic Order Quantity, Total Inventory Cost, Reorder point, Safety stock.
Kata Kunci : Inventory,EOQ,Total inventory costReorder point,Safety stock, Inventory, Economic Order Quantity, Total Inventory Cost, Reorder point, Safety stock.