Analisis situasi kondisi kemiskinan di Kabupaten Magelang
ASWANDI, Ir. Gunung Radjiman, M.Sc
2008 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan DaerahProgram penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu agenda pokok dalam pembangunan daerah di Kabupaten Magelang. Segala upaya sudah dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin, namun ternyata tingkat kemiskinan masih tetap tinggi. Hal tersebut diduga karena kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan selama ini belum didasari pemahaman tentang karakteristik, penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa tingkat kemiskinan dan bagaimana pola keruangannya serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mengkaji ukuran-ukuran kemiskinan di daerah penelitian. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui seberapa tingkat kemiskinan, karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Kabupaten Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga ukuran kemiskinan yang digunakan selama ini, ternyata tidak semua variabel dalam indikator tersebut sensitif untuk mengukur kemiskinan di Kabupaten Magelang, sehingga dalam analisis selanjutnya diperoleh satu indikator baru yang sensitif untuk mengukur kemiskinan. Dari tiga ukuran yang ada menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan tergolong masih tinggi. Hasil pengukuran menggunakan indikator baru juga menunjukkan hal yang sama. Dari analisa peta diperoleh hasil bahwa tingkat kemiskinan tinggi terkonsentrasi di bagian barat. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kemiskinan di Kabupaten Magelang terkait dengan kondisi alam, tingkat pendidikan, jangkauan biaya kesehatan, dan pendapatan. Faktor-faktor pembentuk atau penyebab kemiskinan adalah faktor alam, faktor kultural yaitu tingkat modernisasi, dan faktor struktural yaitu faktor peluang kerja produktif, faktor akses pelayanan dan faktor distribusi kepemilikan lahan. Adapun faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat kemiskinan adalah faktor struktural yaitu faktor peluang kerja produktif. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa kemiskinan di Kabupaten Magelang lebih banyak di sebabkan oleh faktor-faktor struktural.
Poverty alleviation program is one of the important agenda in Magelang development. Various attempts have been launched but the poverty rate stands high. The reason of the failure is assumed to be the lack of understanding on the characteristics, the causes, and the related factors in Magelang Regency. This thesis aims at getting the information on the type of the poverty level, the spatial poverty pattern, and the poverty level-related factors in Magelang Regency. This research uses quantitative and qualitative method. The qualitative method is applied to analyze the poverty measurements in the research location. The quantitative method is used to find the level of the poverty, the caharacteristics, and the poverty level-related factors in Magelang Regency. The result shows that out of the three current poverty indicators, not all of them are sensitive to measure the poverty in Magelang Regency, so that a new sensitive indicator is implemented in the next phase of the research. By the three indicators, it shows that the poverty level is high. The newly implemented indicator proves the same result as well. By mapping analysis, it is found that the high poverty level is concentrated in the West. Overall, the poverty in Magelang Regency is related to the nature condition, educational level, health budget accessibility, and the income. The causes of the poverty are the natural constraints, cultural factor; modernization, and the structural factor; productive job opportunity, service access, and land ownership distribution. The dominant factor is the structural factor which is limited productive job opportunity. The research proved that the poverty in Magelang Regency is mostly caused by structural factors
Kata Kunci : Kemiskinan,Kondisi,Penyebab kemiskinan,Pola spasial kemiskinan,poverty indicator, spatial poverty pattern, causes of poverty