Laporkan Masalah

Persepsi nelayan terhadap potensi dampak reklamasi pantai utara Jakarta

HAFSANITA, Shanti Dewi, Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D

2008 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Dalam rangka pengembangan wilayah, Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan reklamasi di Pantai Utara Jakarta. Rencana reklamasi ini telah mengundang beragam tanggapan baik yang pro maupun kontra. Pihak yang pro berpendapat bahwa reklamasi Pantura Jakarta memiliki nilai strategis dipandang dari sudut ekonomi dan perkembangan kota. Sedangkan pihak yang kontra berargumen bahwa reklamasi Pantura Jakarta berpotensi menimbulkan masalah lingkungan dan merugikan nelayan. Konflik tersebut hingga saat ini belum mencapai penyelesaian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1) mengetahui persepsi nelayan terhadap wilayah pesisir Jakarta; 2) mengetahui persepsi nelayan terhadap dampak reklamasi Pantai Utara Jakarta; 3) mengetahui harapan nelayan terhadap reklamasi Pantai Utara Jakarta. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode induktif-kualitatiffenomenologi. Hasil penelitian menemukan beberapa hal penting. Pertama, wilayah pesisir merupakan sumber penghidupan bagi nelayan. Kedua, berdasarkan perspektif nelayan, dampak positif dari reklamasi adalah terbukanya kesempatan kerja bagi nelayan sehingga dapat terjadi alih profesi nelayan. Dampak negatif dari reklamasi adalah rusaknya hutan mangrove, meningkatnya intensitas banjir, meningkatnya pencemaran perairan pesisir, menurunnya pendapatan nelayan dan terjadinya pengangguran di kalangan nelayan. Ketiga, nelayan berharap agar reklamasi Pantura Jakarta tidak menimbulkan kerusakan hutan mangrove, privatisasi kawasan pesisir dan penggusuran bagan ternak kerang hijau, namun bermanfaat bagi nelayan seperti diberikannya kesempatan bekerja di areal reklamasi. Keempat, nelayan mengkhawatirkan potensi dampak yang dapat ditimbulkan dari reklamasi Pantura Jakarta, namun tidak memiliki kekuatan terhadap pengambilan keputusan. Kelima, reklamasi Pantura Jakarta akan bermanfaat bagi pembangunan kota Jakarta, namun harus tetap memperhitungkan social cost dan environmental cost akibat sampingan reklamasi tersebut. Keenam, reklamasi Pantura Jakarta menimbulkan polemik antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Lingkungan Hidup. Polemik tersebut belum mencapai titik temu. Ketujuh, reklamasi bukan kegiatan yang dilarang, namun bila kerugian yang ditimbulkan lebih besar dari manfaat yang diperoleh maka reklamasi merupakan pilihan terakhir. Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukan kajian lebih kritis terhadap rencana reklamasi Pantura Jakarta, apabila kerugian yang ditimbulkan lebih besar dari pada keuntungan yang diperoleh maka sebaiknya dilakukan peninjauan ulang terhadap rencana ini. Selanjutnya, perlu diberikan pendampingan advokasi bagi masyarakat nelayan untuk melindungi hak- hak dan kesejahteraan nelayan.

In order to expand the city, The Jakarta City Government has planned to reclame Jakarta Bay. The reclamation plan has created both pro and contra reactions. Those who agree argued that reclamation will beneficial economically and support the city development. While those who disagree argued that reclamation will cause environment problems and inflict the fisheries community. The conflict has not reached any solution. The objectives of this research are : 1) to know the fishermen’s perception about coastal area; 2) to know the impacts of Jakarta Bay reclamation according to fishermen’s perception; 3) to know the hope of fishermen about Jakarta Bay reclamation. The metodology used in this research is inductive-qualitativephenomenology. This research found several important findings. First, coastal area is the essential source of livelihood for fishermen. Second, positive impact of reclamation according to fishermen’s perception is job opportunity for fishermen, while negative impacts of reclamation are mangrove forest destruction, flood increment, water pollution increment, fishermen’s income reduction and unemployment. Third, fishermen hope that Jakarta Bay reclamation will not cause mangrove forest destruction, coastal area privatitation and condemnation of green mussel trap but will give benefit by providing job opportunities in reclamation area. Fourth, fishermen worry about the potential negative impacts of Jakarta Bay reclamation but they felt that they are powerless in the whole process of decision making. Fifth, Jakarta Bay reclamation will give benefit for the development of Jakarta but it has to consider social and environmental costs as the side effect of reclamation. Sixth, Jakarta Bay reclamation caused polemic between The Jakarta City Government and The Ministry of Environment. The polemic has not reached any decision. Seventh, reclamation could be done, but if the cost will bigger than the benefit then reclamation should be the last choice. This research suggests that there should be more critical impact assessment about the Jakarta Bay reclamation plan. The government should reconsider the reclamation if the cost will be bigger than the benefit. There should also advocacy assistance for fisheries community to protect their rights and welfare.

Kata Kunci : Pesisir,Reklamasi,Dampak,Harapan, coastal, reclamation, impact, hope


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.