Peranan sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam perkembangan ekonomi wilayah dan persepsi stakeholder terhadap SMK di Kulon Progo

SUPRIYANTO, Dr. R. Rijanta, M.Sc

2008 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Penganggguran menjadi masalah penting saat ini . Hal tersebut terjadi salah satunya karena tidak selarasnya dunia pendidikan dengan dunia usaha. Untuk menciptakan kondisi yang selaras antara dunia pendidikan dan dunia usaha /dunia industri pemerintah mendorong berkembangnya SMK, lembaga ini diharapkan dapat mencetak sumberdaya manusia yang trampil, berkualitas pada jenjang madya untuk mendukung perkembangan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan SMK dalam perkembangan ekonomi wilayah ditinjau dari sisi persepsi steakholders. Selain itu untuk mengetahui alasan-alasan steakholders mengapa berpandangan positif dan negatif terhadap SMK. Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, penyebaran kuesioner, observasi lapangan, dan kajian pustaka. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara melakukan pengelompokkan wilayah perkembangan yaitu wilayah perkembangan I, II, dan III berdasarkan pada PDRB Kecamatan dan Laju Pertumbuhan ekonomi di masing-masing Kecamatan. Masingmasing wilayah perkembangan diambil 35 responden sehingga keseluruhan sampel ada 105 responden. Sedangkan untuk dunia usaha atau dunia industri peneliti mengambil 22 perusahaan untuk dimintai informasi melalui wawancara. Penelitian mengungkapkan bahwa peranan SMK didalam perkembangan ekonomi wilayah yaitu menyediakan lulusan SMK yang berperan sebagai pemasok sumberdaya Manusia yang trampil dan berkualitas pada tingkat menengah bagi dunia industri. Sebagai Pelaku Wirausaha yang Trampil dan Sebagai Agen dalam alih Teknologi. Pandangan stakeholder positif terhadap SMK akan menumbuhkan semakin banyak minat siswa masuk SMK. Dengan banyaknya minat masuk SMK maka partisipasi alumni pada dunia usaha/ industri juga tinggi, sehingga dunia usaha dan industri akan berkembang. Dampak ke depan dari perkembangan dunia usaha dan industri adalah wilayah berkembang sesuai dengan potensinya. Di sisi lain Kurikulum SMK dianggap masih kurang, khususnya kurang sinkron dengan dunia usaha atau dunia industri. Hal ini menyebabkan peran SMK dalam perkembangan wilayah belum optimal.

Unemployment is an important concern at present. One reason for this is the gap between education program and business activities. The government needs to encourage the development of vocational high schools. It’s role be to provide human resources with intermediate skill to support regional development. This research attempts to examine the role of vocational high schools in the regional economic development from the perspective of the stakeholders. This research also aims to identify the reasons for in stakeholders positive and negative view on vocational high schools. This research used deductive - qualitative method. Data were collected through interviews, questionnaires distribution, field observations, and literature study. The sample method is carried out by grouping several development regions into I, II, and III, and based on the Regional Gross Domestic Product and the rate of economic development in each sub districts. Thirty five respondents were taken from each development regions The total number of respondents were 105 respondents. Twenty two respondents from business/industry were also interviewed. The research shows that vocational high schools contribute to the development of regional economy by providing graduates both as human resources with intermediate skill and quality for the industrial world and as skilled entrepreneurs or agents in the technology transfer. The stakeholders’s view toward vocational high school is positive. However, there is a lack of synchronization between the curriculum of vocational high schools and the industry and business need. This makes the vocational high schools unable to contribute to the regional development at optimum level. Stakeholders’ perceptions include the perceptions on vocational high schools as institutions that produce qualified and skillful human resources, employment opportunity for the vocational high school graduates, potency of the graduates as an entrepreneur or as an employee, the ability of the vocational high schools to distribute their graduates to the work place, the placement of the graduates in the work place, and perception on the educational fees of vocational high schools. Most respondents give positive answers to the afore-mentioned perceptions.

Kata Kunci : Peranan SMK,Perkembangan Ekonomi Wilayah,Persepsi stakeholder, the contribution of vocational high schools, regional economic development, stakeholder perceptions