Laporkan Masalah

Peran lulusan SMK dalam perkembangan wilayahbStudi kasus beberapa lulusan SMK yang berwirausaha di Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman

MARDIANA, Dr. R. Rijanta, M.Sc

2008 | Tesis | S2 MPKD

Kemiskinan dan pengangguran telah menjadi isu penting dalam pembangunan wilayah. Jumlah pencari kerja di Provinsi DIY pada tahun 2006 tercatat 156.566 orang. Dari jumlah tersebut 46,48% berpendidikan SLTA, 14,33% Diploma, 34,11% Sarjana Muda dan Sarjana, 3,85% SLTP, dan 0,64% berpendidikan SD. Lowongan pekerjaan di sektor swasta hanya 13,57% dari total pencari kerja. Sementara sekolah menengah setiap tahun menghasilkan lulusan dalam jumlah yang cukup besar, dan tidak semua lulusannya melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk itu perlu pengembangan sekolah SMK untuk optimalisasi peran lulusannya dalam memberi kontribusi bagi perkembangan wilayah khususnya dalam menciptakan lapangan kerja baru baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik lulusan SMK yang berwirausaha dan perannya dalam memberi kontribusi bagi perkembangan wilayah. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan strategi studi kasus dengan mengambil sampel beberapa lulusan SMK yang berwirausaha baik di sektor industri, perdagangan, ataupun jasa. Dengan demikian sebagai unit analisis pada penelitian ini adalah perseorangan. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi. Analisis data menggunakan metode induktif-kualitatif dengan teknik kategorisasi hingga ditemukan tema-tema berdasarkan unit-unit informasi dari data yang diperoleh. Selanjutnya disajikan dalam bentuk matrik per tema untuk dibahas secara deskriptif-interpretatif. Penelitian ini menemukan bahwa karakteristik lulusan SMK yang berwirausaha adalah; 1) memiliki motivasi berwirausaha seperti; ingin hidup lebih maju dan berkembang, ingin lebih leluasa dalam bekerja yang tidak terikat aturan orang lain, ingin bisa kaya dengan penghasilan lebih banyak, ingin menjadi juragan/boss, dan tidak mau bergantung kepada orang lain, 2) memiliki bekal berwirausaha berupa ilmu/keterampilan yang didapat dari SMK dan pengembangan diri, 3) memiliki bekal sikap mental wirausaha, dan 4) memiliki bekal pendukung seperti; permodalan (dana, tempat), pengalaman kerja yang sesuai kegiatan usahanya, relasi kerja yang saling percaya. Lulusan SMK yang berwirausaha memberi kontribusi dalam perkembangan wilayah dalam hal; 1) meningkatkan nilai ekonomi barang lokal, 2) menciptakan lapangan kerja, 3) membangun jaringan ekonomi wilayah, 4) melakukan pemupukan modal usaha / investasi, 5) meningkatkan pendapatan wilayah, dan 6) membangun lingkungan sosial kemasyarakatan. Peran lulusan SMK tersebut merupakan akibat dari kegiatan wirausaha yang mereka lakukan.

Poverty and unemployment has become an important issue in regional development. In 2006 the number of job seekers in DIY Province was 156.566; 46,48% of Senior High School (SLTA) graduate, 14,33% of Diploma graduate, 34,11% of fresh graduate, 3,85% of Yunior High School (SLTP) graduate, and 0,64% of Primary (SD) graduate. The job provided by private sector is only 13,57% from the number of the entire job seekers. Meanwhile, every year substantial number of Secondary School graduates cannot continue studying at university. For that reason, the development and advancement of vocational school (SMK) are needed to optimize their participation in regional development specifically in creating new job fields either for themselves or for others. This research aims to describe the characteristics of the Vocational School graduates who work as enterpreneurs and their contribution to regional development. This research employed descriptive qualitative method and the case study strategy. Samples were taken purposively from the enterpreneurs graduated from SMK in the industries, trades, and services. The unit analysis of this research was on individuals. In-depth interview and observation techniques were adapted to collect data. Inductive-qualitative method using categorization technique was employed to find themes based on the available information units. The matrix for each theme were displayed and discussed descriptively and interpretatively. The research showed that the characteristics of the SMK graduates who did the business were: 1) having high motivation on business such as wanting to live better and succeed, wanting a freedom in working and being indipendent from others, wanting to be rich and wanting to be a boss, 2) having a good skill to do a business and a personality development from SMK, 3) having an enterpreneurship mentality, and 4) having some supportive resources such as, fund and place, working experience, social capital in forms of mutual relationship with other partners. The SMK graduates give some contribution to the regional development in the forms of: 1) increasing the economic value of local goods, 2) creating new jobs, 3) developing regional economic network, 4) improving the investment fund, 5) increasing the regional income, and 6) enhanching local social development. These emanate from the role of the SMK graduates in doing their business.

Kata Kunci : Perkembangan wilayah,Optimalisasi peran lulusan,Berwirausaha


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.