Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kawasan strategis :: Studi kasus Kota Magelang
RAHAYU, Handini, Prof. Ir. A. Djunaedi, MUP., Ph.D
2008 | Tesis | S2 MPKDKeterbatasan sumber daya alam maupun kondisi fisik, merupakan salah satu permasalahan internal yang dapat menjadi penghambat dalam perkembangan suatu wilayah. Menyikapi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Magelang berupaya untuk dapat mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai kota jasa. Salah satunya melalui kebijakan pengembangan sektor-sektor yang memiliki nilai unggulan pada kawasan-kawasan yang dipandang strategis, yaitu kawasankawasan yang dipandang potensial untuk dikembangkan sebagai simpul ekonomi kota yang baru. Upaya ini dilakukan, selain untuk meratakan kegiatan dan kepadatan penduduk, juga dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing terhadap ancaman-ancaman eksternal wilayah. Upaya pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Magelang adalah dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat dunia usaha dalam menanamkan investasi di kawasan-kawasan tersebut, di antaranya dengan studi kelayakan pengembangan kawasan, penyediaan lahan- lahan potensial, penyediaan infrastruktur, peran kelembagaan serta promosi dan pemasaran. Akan tetapi dalam perkembangannya, upaya yang dilakukan tersebut belum sepenuhnya berhasil, jika dilihat dengan belum adanya reaksi yang berarti dari para pelaku usaha terhadap lahan- lahan di kawasan-kawasan tersebut, bahkan fenomena yang terjadi, banyak pihak swasta yang mengajukan permohonan untuk investasi di lokasi- lokasi lain di luar dari lokasi kawasan strategis. Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kawasan-kawasan tersebut belum berkembang, mengetahui latar belakang konsep pemikiran pengembangan kawasan yang dirumuskan pemerintah serta menggali pemikiran pengusaha dalam upaya pengembangan kawasan. Hasil penelitian yang menggunakan metode studi kasus ini, menemukan bahwa belum berkembangnya kawasan-kawasan tersebut karena praktek-praktek place marketing belum sepenuhnya dilakukan terutama pada peran planning group dan pemasaran. Perkembangan suatu kawasan tidak lepas dari peran berbagai pihak: pemerintah, masyarakat dan swasta, yang merupakan pilar pembangunan yang tidak dapat dipisahkan Melalui studi komparasi, dapat diketahui bahwa pengembangan kawasan akan dipengaruhi oleh faktor- faktor utama yang terdiri dari faktor leadership, kelembagaan serta network dan partnership. Selain itu, faktor nilai strategis wilayah, kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat serta faktor place branding menjadi faktor yang dapat mendorong kesuksesan upaya pengembangan kawasan. Dengan demikian, maka dalam upaya pengembagan kawasan, pemerintah tidak bisa melepaskan peran stakeholder yang lain, mengingat masing-masing memiliki peran dan fungsi yang saling mendukung, mendorong serta saling berbagi beban dan resiko yang akan diterima.
The limitation of natural resources and physical condition is one of internal problems which may be an obstaclin development of region. To respond the problem, Magelang Municipality trys to increase the fuction of the city as service city. To realize it, the city government formulates policy to develop prime sectors in the areas considered strategic, potensial areas and new central places in city, respectively. In spite of distributing activities and population, the policy aims to increase competitive ability to challenge external threats. The Magelang Municipality develops the service by facilitating private entrepreneurs to invest, formulating feasibility study of the developed areas, providing potensial lands and infrastructures, strengthen the institution, promotion and marketing. Conversely, these efforts seemed to be ineffective because of unsatisfactory response of private sectors, besides, more private entrepreneurs asked permission to invest in other locations beyond the strategically locations stated by the government. The thesis research aims to identify determinant factors of under developing areas, the background concept of developing the area and to identify private entrepreneur concept due to development of area. The research, which utilizing case study, finds that the determinant factor of still under developing areas is that the practical place marketing was not fully implemented, principally on the role of planning group and marketing. The development of area depends on the role of stakeholders; government, society and private sector. By using comparative studies, the research finds that in developing are area serverel are important in cluding; leadership, institution, network and partnership. In addition, the valuable strategically region, the quality of environment, the life of the society, and place branding factor are stimulating factors to gain the success of developing area. Finally, in developing area the government should not be disregard the role of other stakeholders because every stakeholder has supported role and function and shared the same burdens and risks.
Kata Kunci : Perkembngan kawasan,Faktor,faktor determinan perkembangan kawasan,Kawasan strategis,developing of area, determinant factors of developing area, strategically area.