Laporkan Masalah

Penurunan tingkat pencemaran limbah organik tambak udang menggunakan kerang darah (Anadara granosa L.) sebagai bioremediator

FUA, Jumarddin La, Prof. Dr. Shalihuddin Djalal Tandjung, M.Sc

2008 | Tesis | S2 Biologi

Penurunan tingkat pencemaran limbah organik tambak udang telah diteliti pada Laboratorium Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara dengan menggunakan kerang darah (Anadara granosa L.) sebagai bioremediator selama 6 minggu (43 hari) dari bulan November 2007 sampai dengan Januari 2008. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 macam perlakuan (A-00, B-10, C-20 dan D-40) dan 4 ulangan. Kerang darah dikultivasi dalam bak akuarium kaca ukuran 60 x 40 x 40 cm dengan kepadatan 0, 10, 20 dan 40 ekor yang telah diisi limbah tambak (air dan sedimen) dari tambak udang intensif BBPBAP Jepara. Kualitas limbah tambak udang diamati selama 6 minggu dengan mengukur parameter biologi kerang darah (pertambahan ukuran panjang cangkang, pertambahan ukuran berat, laju pertumbuhan spesifik, laju ketahanan hidup dan rasio konversi pakan), dan kualitas perairan (suhu, pH, DO, BOD, amonia air, nitrat air, nitrit air, ortofosfat air, bahan organik total air, bahan organik total sedimen, N-total sedimen, amonia sedimen, fosfat sedimen, dan potensi redoks). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t berpasangan, analisis varians satu arah (ANAVA), dan uji beda Dunnett. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioremediator kerang darah memainkan peran penting dalam menurunkan tingkat pencemaran limbah organik tambak udang, sehingga dapat meningkatkan kualitas limbah tambak. Densitas kerang darah memberikan pengaruh terhadap penurunan limbah organik tambak udang, yang direfleksikan dalam bentuk pertambahan panjang cangkang, pertambahan ukuran berat dan laju pertumbuhan spesifik. Ada korelasi yang positif antara lama waktu bioremediasi dengan penurunan parameter kualitas perairan limbah tambak udang,

The degradation of waste organic in shrimp brackish water pond had been studied at Brackish Water Aquaculture Development Center (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau - BBPBAP) Laboratory Jepara by using blood cockles (Anadara granosa L.) as bioremediator for 6 weeks (43 days) from November 2007 to January 2008. Complete Random Design with 4 treatments (A- 10, B-10, C-20, dan D-40) and 4 replications were used in this experiment. Blood cockles were cultivated in four glass aquariums of 60 x 40 x 40 cm3 with respective density of 0, 10, 20 and 40 fishes containing pond (water and sediment) shrimp pond. The quality of waste was observed for six weeks by measuring biological parameter of blood cockles (length increase of shell, weight increase, specific growth rate, survival rate and feed conversion ratio), and water quality (temperature, pH, DO, BOD, water ammonia, water nitrite, water orthophosphate, water total organic matter, sediment total organic matter, sediment N-total, sediment ammonia, sediment phosphate, and redox potential). The data obtained were analyzed with paired t-test, one way analysis of variance (ANOVA), and Dunnett difference test. The result shows that bioremediator of blood cockles plays important roles in reducing organic matter of shrimp pond waste resulting in the increase of quality of pond waste. Blood cockle density has influence on the reduction of organic waste as shown from length increase of shell, weight increase, and specific growth rate. There is a positive correlation between bioremediation period and the decrease in quality parameters of pond waste

Kata Kunci : Limbah tambak,Bioremediasi,Biodeposit,Anadara granosa L, pond waste, bioremediation, biodeposits


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.