Laporkan Masalah

Tubuh, seksualitas dan relasi kuasa dalam seri sex and the city

NIRMALAWATI, Widya, Dr. Wening Udasmoro, M. Hum., DEA

2008 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Seri Sex and the City bercerita mengenai kehidupan empat perempuan lajang dengan latar belakang kota besar, yakni New York. Mereka memiliki pekerjaan yang layak. Fokus seri ini adalah kepentingan perempuan dalam kehidupannya—pemuasan kebutuhan mereka. Kebutuhan yang ditonjolkan adalah kenyataan bahwa mereka masih lajang dan aktif secara seksual---sebuah tuntutan biologis yang tidak bisa mereka abaikan. Eksplorasi seksualitas yang dilakukan oleh keempat tokoh utama perempuan tersebut sangat menarik untuk dipelajari karena yang mereka tempuh merupakan bentuk upaya penguasaan tubuh perempuan untuk dirinya sendiri. Masing-masing tokoh berupaya mengekspresikan segala hasrat yang ada pada dirinya secara jujur dan terbuka, tetapi ternyata mereka menemui banyak kendala dan pertentangan secara wacana baik di antara mereka sendiri maupun dari dunia luar mereka sebagai konteks. Film ini merupakan corong baru untuk menyuarakan seksualitas dari sudut perempuan. Kenyataan fiksi inilah yang manjadi fakta yang menarik untuk digali. Melalui isu seksualitas, penelitian ini mencoba menganalisis bagaimana tubuh-tubuh perempuan yang dimanifestasikan oleh masingmasing tokoh: melihat apakah mereka memperlakukan tubuh mereka sejalan dengan konstruk sosial yang ada, ataukah memperlakukannya sebagai tubuh yang merdeka tanpa ada kekuatan-kekuatan luar yang mendisiplinkannya. Selain itu, analisis juga akan meliputi seksualitas itu sendiri. Dalam hal ini, bagaimana sikap mereka terhadap berbagai ragam seksualitas yang ada. Terakhir, adalah menggali operasi kuasa yang berlaku pada sikap dan perlakuan keempat tokoh sehubungan dengan tubuh dan seksualitas mereka. Operasi kuasa ini mencakup kuasa antara mereka dengan subjek laki-laki yang berhubungan dengan mereka dan juga antara mereka dengan kenyataan sosial dominan yang mewujud dalam masyarakat maupun melalui media yang ada dalam konteks masyarakat itu. Analisa wacana Fairclough digunakan untuk melihat teks-teks dialog yang merupakan representasi dari proses sosial diantara para tokoh. Selain itu wacana teori Foucault juga turut digunakan untuk membedah data. Pisau bedah lain yang diaplikasikan dalam kajian ini adalah teori-teori tubuh Anthony Synnott, Naomi Wolf, serta seksualitas dan teori kuasa dari Michel Foucault. Hasil kajian menunjukkan bahwa para tokoh utama menampilkan tubuhnya sesuai dengan keinginan subjek-subjek di luar mereka—para lakilaki. Tubuh mereka berupaya dimodifikasi agar menjadi tubuh yang patuh terhadap kategori-kategori positif dalam mitos kecantikan. Beragam seksualitas yang dibicarakan ditampilkan sebagai sesuatu yang sifatnya individu. Masing-masing tokoh memiliki pandangan seragam bahwa seksualitas apapun bolah dilakukan sepanjang seorang subyek mau dan bisa melakukannya, tanpa ada pihak lain yang boleh melarang atau sebaliknya—memaksakan seksualitas tertentu. Tubuh dan seksualitas para perempuan seringkali menjadi ajang persaingan. Para laki-laki cenderung memaksakan kehendak atas tubuh dan seksualitas perempuan, dan meninggalkan mereka, ketika perempuan-perempuan itu tidak mau menuruti apa yang diinginkan.

The series of Sex and the City tells about four single women living in a metropolitan world, New York. They do have a very nice living, with good position in their careers. The focus of the series is the woman needs in their lives—their satisfaction. The outstanding need comes from the fact that they are single and sexually very active—a craving demand which is impossible to pass on. The sexual exploration they take is a form of their own body possessiveness. Each character openly displays their desire, but it confronts the discursive battles with the incumbent dominating subjects. Sometimes the contestation reveals the disputes among them as well. This series is a new horn voicing the female sexuality—a very interesting issue to investigate. This study tries to describe the ways the female characters manifest their body appearance. Another attempt is to find out the sexualities—their attitude toward the various sexualities including those in which they are the practitioners. The analysis also goes to reveal the power relation operated in the issues of female body and their sexualities. The discourse analysis proposed by Fairclough is the method to analyze the dialogues as the social discourse in the seri. Another discourse theory is taken from Foucault to see the relation of discourse and the power. Applying descriptive method, this study makes use some relevant theories to get the essences to answer the problems. The result shows that all characters attempt to modify their body in the sake of others’s desires—the men. They change their appearance to comply with the categories ruled by the myth of beauty. A various sexualities in issue are shown as something individual. They share a common view that any sexuality is just an individual matter—nothing beyond individual has a right to control or to give a judgment. In addition, an individual also does not have any right to make another adopt a kind of sexuality he or she does not want. Seeing the power relation, the body and the sexuality of the woman is the field of power contestation. Man tends to force the body and the sexuality of the woman, and they will abandon the female as soon as the women refuse their desired treatments.

Kata Kunci : Tubuh,Seksualitas,Relasi kuasa,Seri sex and the city,Foucault, body, sexuality, power relation, sex and the city series, foucault


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.