Laporkan Masalah

Evaluasi tingkat kekritisan air dan kerusakan lingkungan di daerah aliran sungai Serang kabupaten Kulon Progo Yogyakarta

ASTUTI, Anik Juli Dwi, Dr. Slamet Suprayogi, M.S

2008 | Tesis | S2 Magister Pengelolaan Lingkungan

Daerah penelitian adalah di DAS Serang yang meliputi tujuh subDAS dan mempunyai luas 25.449,81 ha. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengkaji dan mengevaluasi tingkat kekritisan air di Daerah Aliran Sungai Serang dan pengaruh kerusakan lingkungan terhadap tingkat kekritisan air. 2) memperkirakan strategi pengelolaan lingkungan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya kekritisan air Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu: survei instansional, dan lapangan. Survei instansional dilakukan untuk mendapatkan data hidrometeorologi, hidrologi, kependudukan dan sosial ekonomi. Survei lapangan dilakukan untuk menguji kebenaran hasil peta yang telah dibuat dan wawancara terhadap responden di daerah penelitian. Pemilihan sampel responden menggunakan purposive sampling. Perhitungan ketersediaan menggunakan pendekatan neraca air dalam DAS sedangkan kebutuhan air dibagi menjadi kebutuhan air domestik, pertanian, industri, peternakan dan perikanan. Perbandingan antara kebutuhan air dan ketersediaan air akan menghasilkan tingkat kekritisan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total ketersediaan air di DAS Serang adalah sebesar 109.018.987,09 m3/tahun dan kebutuhan air sebesar 46.368.387,83 m3/tahun. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa DAS Serang belum mengalami kekritisan air. Kondisi mendekati kritis terjadi pada subDAS Carik, Nagung, dan subDAS Papah. Hal tersebut dapat terjadi karena pada subDAS tersebut memiliki jumlah penduduk yang besar dan lahan pertanian yang luas sehingga membutuhkan air yang relatif lebih banyak. Selain itu, penduduk yang besar menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan dan kerusakan lingkungan yang dapat mempengaruhi kekritisan air.

The location of this research takes place in Serang watershed that consists of 7 sub watershed and has an area of 25.449,81 ha. The objectives of this research are 1) to study and evaluate water criticality level in Serang watershed and to analyst the impact of the environmental degradation toward water criticality. 2) To estimate environmental management strategy to prevent water criticality. This research is using two methods, i.e. instantional survey and field survey. Instantional survey is done in order to get hydrometeorogical data, hydrology data, population and socio-economical data. Field survey is done to check the map that has already been made and to interview the respondents in the research area. The respondents are chosen by using purposive sampling. The calculation of water availability is done by using water balance approach. The water needs is divided into domestic use, agricultural requirement, industrial, breeding and fishery. The comparison between the water needs and the water availability is resulting water criticality. The results of this research shows that the total of water availability in Serang watershed is 109.018.987,09 m3/year where-as the total of water needs is 46.368.387,83 m3/year. Thus base on the result, it is conclude that Serang watershed does not experience water criticality. The condition nearly critical is happened in Carik, Nagung, and Papah sub watershed. This condition is happened because the areas are occupied by a big number of populations and large farms that need a lot of water. Besides, a big number of populations may cause the changing of the landuse also the environmental degradation that may influence the water criticality.

Kata Kunci : Evaluasi,Ketersediaan air,Kebutuhan air,Kerusakan lingkungan,evaluation, water availability, water need, water criticality, environmental degradation


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.