Pendekatan geoekosistem untuk penyusunan tata lingkungan airtanah di wilayah kepesisiran kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
IRAWAN, R.Dwi Atma Bagus, Dr. Slamet Suprayogi, M.S
2008 | Tesis | S2 Magister Penglolaan LingkunganWilayah kepesisiran Kabupaten Bantul terdiri dari beberapa satuan geoekosistem, yakni geoekosistem gumuk pasir, kompleks beting gisik muda dan dewasa, beting gisik tua, dataran aluvial pantai, tanggul alam, dan dataran banjir. Masing-masing satuan geoekosistem ini memiliki karakteristik dan potensi airtanah yang berbeda-beda. Perkembangan penggunaan lahan di wilayah kepesisiran yang menuntut ketersediaan airtanah yang besar dapat mempengaruhi potensi airtanah baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Oleh karena itu perlu dilakukannya kajian tata lingkungan airtanah kaitannya dengan peningkatan kebutuhan akan sumberdaya air tersebut pada setiap satuan geoekosistem yang ada di wilayah tersebut supaya tidak terjadi degradasi lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menyusun zonasi tata lingkungan airtanah dengan mempertimbangkan perbedaan karakteristik akuifer dan potensi airtanah pada setiap satuan geoekosistem di daerah penelitian, pola pemanfaatan lahan dan penurapan airtanah pada masing-masing satuan geoekosistem, dan ketersediaan airtanahnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan sampling. Data yang dikumpulkan meliputi data potensi airtanah (karakteristik fisik dan kualitas airtanah), potensi akuifer (uji pompa dan geolistrik untuk analisis nilai resistivity, kelulusan, dan tebal akuifer), dan data kebutuhan airtanah untuk berbagai keperluan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi kuantitas airtanah, jika dilihat perbandingan antara ketersediaan, hasil aman, serta penurapan airtanah yang terjadi, di daerah penelitian belum mengalami degradasi airtanah, sedangkan dari segi kualitas airtanah sudah mengalami degradasi airtanah dibuktikan dengan kualitas airtanah yang buruk pada satuan geoekosistem gumuk pasir pemukiman, beting gisik tua ladang/tegalan, dataran aluvial pantai pemukiman, dan tanggul alam pemukiman. Beberapa kandungan parameter pencemar hasil pemeriksaan terhadap kualitas airtanah sesaat yang sudah melewati ambang batas baku mutu air golongan A adalah kandungan besi, mangan, khlorida, nitrat, nitrit, TDS, dan bakteri koli. Berdasarkan pertimbangan zonasi potensi airtanah, sistem keterdapatan airtanah, ketersediaan airtanah, dan kondisi geomorfologi daerah penelitian, arahan zonasi tata lingkungan airtanah di daerah penelitian adalah sebagai berikut. Satuan geoekosistem gumuk pasir merupakan zona resapan dan konservasi, sedangkan satuan geoekosistem kompleks beting gisik muda, dewasa, tua, dataran aluvial pantai, tanggul alam, dan dataran banjir merupakan zona penurapan airtanah terbatas dengan syarat harus melakukan pengolahan khusus terhadap kualitas airtanah yang buruk terutama apabila akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik sehingga tidak mengganggu kesehatan manusia.
Coastal area in Bantul Regency consist of several geoecosystem unit are sand dune, young and adult beach ridges complex, old beach ridges, coastal alluvial plain, natural levee, and flood plain. Each geoecosystem unit have a different groundwater potential and characteristic. Landuse development in coastal area that demand large groundwater availability can be influence quantity and quality groundwater potential. Therefore, we have to do research about groundwater environment arrangement interrelated with increase of groundwater resources need each geoecosystem unit in order that environment degradation doesn’t occur. Purpose of this research is arrange groundwater environment arrangement consider difference aquifer characteristic and groundwater potential each geoecosystem unit in the research area, landuse pattern and groundwater withdrawal each geoecosystem unit, and groundwater availability. Method using in this research is survey method with sampling. Data that collected include groundwater potential data (physical characteristic and groundwater quality), aquifer potential (pumping test and geoelectrical sounding data to analyze resistivity, permeability, and thick of aquifer), and groundwater need data in many purpose. Research result show that from groundwater quantity aspect, if we look comparison between availability, safe yield, and groundwater withdrawal in the research area, groundwater degradation doesn’t occur, while from groundwater quality aspect, groundwater degradation does occur. It proof with bad groundwater quality in the sand dune settlement, old beach ridges unirrigated agricultural field, coastal alluvial plain settlement, and natural levee settlement geoecosystem unit. A several contents pollutant parameter it had been passing by groundwater standard category A is iron, mangan, chloride, nitrat, nitrit, TDS, and colli bacteria. Based on groundwater potential, flownet, groundwater availability, and geomorphology condition, directive of groundwater environment arrangement in the research area are : Sand dune geoesysystem are recharge and conservation zone, while young, adult, old beach ridges complex geoecosystem, coastal alluvial plain, natural levee, and flood plain geoecosystem unit are limited groundwater discharge zone with specific treatment on water quality. All have barrier factor within groundwater using in the bad quality of groundwater.
Kata Kunci : Tata lingkungan,Airtanah,Akuifer,Kepesisiran,Geoekosistem,environment arrangement, groundwater, aquifer, coastal, geoecosystem