Pembinaan potensi kedirgantaraan dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah matra udara :: Studi di Pangkalan TIN AU Adisutjipto Yogyakarta
YUFRINAL, Nedi, Nugroho Amien S., SH., M.Si
2008 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pembinaan potensi kedirgantaraan Pangkalan TNI AU Adisutjipto dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar pangkalan udara, serta implikasinya terhadap Ketahanan Wilayah Matra Udara. Penelitian ini merupakan penelitian survei dan bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah masyarakat sekitar pangkalan udara meliputi wilayah Kecamatan Banguntapan dan Kecamatan Depok. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari masyarakat Desa Banguntapan, institusi dan jasa penerbangan sipil, organsiasi olah raga dirgantara, serta Pramuka Saka Dirgantara. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Data diolah dan dianalisis secara kuantitatif dikombinasikan dengan kualitatif. Hasil penelitian ini sebagai berikut: Pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pembinaan potensi kedirgantaraan terhadap Ketahanan Wilayah Matra Udara. Hal ini dibuktikan dari uji parsial untuk pembinaan potensi kedirgantaraan sebesar 7,845 dengan nilai signifikansi 0,000, artinya pembinaan potensi kedirgantaraan merupakan sarana yang penting dalam rangka menyiapkan potensi wilayah kedirgantaraan yang tangguh. Kedua, sikap masyarakat dalam wujud pengetahuan, keyakinan dan perilaku menunjukkan kategori respon positif terhadap objek sikap. Hal ini terbukti dari uji parsial untuk sikap masyarakat sebesar 7,477 dengan nilai signifikan 0,000, artinya masyarakat sekitar pangkalan udara telah memiliki sikap dan perilaku yang positif dalam mendukung keberadaan Pangkalan TNI AU Adisutjipto. Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan antara pembinaan potensi kedirgantaraan dan sikap masyarakat sebesar 0,660 atau 66% terhadap Ketahanan Wilayah Matra Udara. Hal ini dibuktikan dari koefisien regresi pembinaan potensi kedirgantaraan sebesar 0,459, artinya apabila faktor pembinaan potensi kedirgantaraan meningkat sebesar satu poin, maka akan meningkatkan Ketahanan Wilayah Matra Udara sebesar 0,459 satuan. Koefisien regresi sikap masyarakat sebesar 0,405, artinya apabila faktor sikap masyarakat meningkat satu poin, maka akan meningkatkan Ketahanan Wilayah Matra Udara sebesar 0,405 satuan. Kesimpulan, semakin optimal pembinaan potensi kedirgantaraan dan semakin positif sikap masyarakat, maka akan dapat meningkatkan Ketahanan Wilayah Matra Udara di Yogyakarta.
The study is conducted to find the development of aerospace potential of Adisutjipto Air Force Base, its influences on the people residing in the surrounding area, and its implications on the Regional Resilience of Air Dimension. Based on survey and descriptive in nature, the study uses as population the people residing in the airbase’s surrounding areas of Banguntapan sub district and Depok sub district. Samples are obtained by way of purposive sampling, consisting of Banguntapan villagers, institutions and civilian air service, aerospace sports organizations, and Pramuka Saka Dirgantara. Data collected through observation, questionnaire, interview, and library research are processed and analyzed quantitatively and qualitatively. Results of the study are as follows. First, there is positive and significant influence of aerospace-related potential on Regional Resilience of Air Dimension, as evident in the aerospace potential development partial test result of 7.845 with significance value of 0.000, meaning aerospace potential is an important tool to prepare for a strong aerospace area potential. Second, local community attitude in the form of knowledge, belief, and behavior shows positive response on attitude object, as evident in the partial test for community attitude of 7.477 with significance value of 0.000, meaning people living in the area surrounding the air base have positive attitude and behavior in favor of Adisutjipto Air Force Base. Third, there is a significant influence of aerospace potential development and community attitude of 0.660 or 66% on the Regional Resilience of Air Dimension. This is evident in the aerospace potential development regression coefficient of 0.459, meaning when the aerospace potential development factor rises by one point, the Regional Resilience of Air Dimension will rise by 0.459 unit. Community attitude regression coefficient is 0.405, meaning when community attitude factor rises by one point, the Regional Resilience of Air Dimension will rise by 0.405 unit. The conclusion is that the more effective aerospace potential development is and the more positive community attitude is, the higher the Regional Resilience of Air Dimension in Yogyakarta will be.
Kata Kunci : Pemberdayaan Wilayah Pertahanan, Pembinaan Potensi Kedirgantaraan, Ketahanan Wilayah, Regional Defense Empowerment, Aerospace Potential Development, Regional Resilience