Laporkan Masalah

Pembentukan kabupaten dan implikasinya terhadap perkembangan pendidikan masyarakat dalam konteks ketahanan sosial-budaya :: Studi kasus pembentukan Kabupaten Bone Bolango

ISHAK, Muhammad, Prof. Dr. Kodiran, MA

2008 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Pembentukan Kabupaten Bone Bolango adalah merupakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteran masyarakatnya. Upaya ini dilakukan didasari oleh keprihatian terhadap keadaan masyarakat yang tidak mengalami perbaikan kesejahteraan yang berarti selama daerah ini menjadi bagian dari Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, dengan tujuan mengungkapkan berbagai peristiwa seputar Pembentukan Kabupaten Bone Bolango, dilihat dari berbagai sudut pandang yang mendasarinya, proses yang dilakukan, landasan yang menjadi pijakan dan dampaknya terhadap perkembangan pendidikan masyarakat dalam konteks Ketahanan wilayah di bidang sosial budaya. Hasil penelitian ini adalah bahwa Pembentukan Kabupaten Bone Bolango didasari beberapa alasan yakni, alasan sejarah; sebelum Indonesia merdeka daerah ini merupakan daerah otonom dalam dua kerajaan yakni kerajaa Bone dan kerajaan Bolango yang masyarakatnya hidup sejahtera dan damai. wilayah ini memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perjuangan rakyat Gorontalo mengusir bangsa penjajah di bumi Gorontalo. Alasan Politik; selama bertahun-tahun menjadi bagian dari Kabupaten Gorontalo peran serta masyarakatnnya dalam pemerintahan dan lembaga politik sangat rendah, karena kurang diberikan kesempatan. Alasan Geografis; Letakn wilayahnya terpisah dari Kabupaten Gorontalo, sehingga mempersulit rentang kendali pemerintahan dan pembangunan. Alasan ekonomi; wilayah ini memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, namun selama menjadi bagian dari Kabupaten Gorontalo tidak banyak memberikan mafaat bagi kesejahteraan masyarakatnya, sebab tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan. Masyarakat menmberikan dukungan yang besar dan nyata dalam pembentukan Kabupaten Bone Bolango, baik berupa materi maupun non materi dan pembentukannyapun dilakukan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang ada. Peningkatan biaya pendidikan, semakin membaiknya aksesibilitas, penambahan dan perbaikan sarana dan sarana serta peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga guru merupkan sebagai perkembangan positih terhadap peningkatan kualitas sumberdaya manusianya. Keberhasilan pembentukan Kabupaten Bone Bolango dalam bidang pembangunan sosial budaya telah memberikan dampak terhadap peningkatkan Ketahanan Wilayah Kabupaten Bone Bolango di bidang sosial budaya.

The formation of Bone Bolango Regency is an effort of the government to enhance people’s welfare. This effort is taken based on the concerns to the people’s condition that was stagnant regarding their welfare under the administration of Gorontalo Regency. This is a quantitative research aiming at revealing the facts behind the formation of Bone Bolango Regency, including the fundamental standpoints, process, rationale, and the implications toward the development of community education in the context of social-cultural resilience. The research shows that the formation of Bone Bolango Regency was based on various backgrounds, i.e.: historical background; long before the independence of the Republic of Indonesia, the territory was the autonomous region of two kingdoms, namely Kingdom of Bone and Kingdom of Bolango with their people living in peace and prosper. These two kingdoms have been greatly contributed to the people’s struggle against colonialism in the motherland of Gorontalo. Political background; during years of being a part of Gorontalo Regency, the contribution of its people in the regency’s administrative structure and political organization was considered low because of lack of chance provided to do so. Geographical background; its location is separated from Gorontalo Regency resulting difficulties in controlling the administration and development as well. Economical background; the economic prospect in the region is great, however, during the administration of Gorontalo Regency, the prospect could not particulary contribute to the community as it was not maximized to its fullest possible extent for the sake of people’s welfare. The community showed their significant and tangible efforts during the formation of Bone Bolango Regency, both material and non-material contributions while the the regency was formed in compliance with the existing legislations. The increase of education budget, better accessibility, addition and betterment of facilities and infrastructure as well as the improvement of teacher quality and quantity are some of the positive development of the quality of regency’s human resources. The formation of Bone Bolango Regency gained success in the social and cultural development that demonstrates impacts toward the strengthening of Regional Resilience of Bone Bolango Regency in the social and cultural fields.

Kata Kunci : Kabupaten,Pendidikan,Ketahanan sosial budaya,Regency, Education, Social and cultural resilience


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.