Pergeseran institusi kesejahteraan tradisional menuju modern di masyarakat kesukuan
BAHRUDDIN, Dr. Janianton Damanik
2008 | Tesis | S2 Magister Studi KebijakanMendiskusikan kesejahteraan masyarakat Suku Sentani tidak terlepas dari konteks kebudayaan. Budaya memainkan peran penting dalam menjaga kesejahteraan anggota yo (kampung). Sistem kebudayaan yang bertujuan untuk menjaga kesejahteraan sering disebut dengan istilah jaminan sosial tradisional. Jaminan sosial tradisional di Sentani dapat dikategorikan menjadi dua yakni, vertikal dan horisontal. Kedua jenis jaminan sosial tersebut menjadi katup pengaman untuk meredam kerentanan yang muncul karena pelbagai perubahan. Namun demikian, muncul pertanyaan tentang eksistensi kedua jenis jaminan tersebut seiring dengan perubahan sosial yang terjadi di Sentani. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah critical ethnography. Critical ethnography merupakan salah satu varian dari pendekatan etnografi. Cara-cara penggalian data critical ethnography tidak berbeda dengan metode etnografi. Namun demikian perbedaannya terletak pada tujuan penelitian. Critical ethnography tidak hanya menjelaskan kebudayaan suku tertentu dari perspektif emik, melainkan juga menggunakan perspektif emik untuk mengkritisi dan merencanakan kebijakan-kebijakan negara. Ada dua temuan penting yang menjadi dasar untuk menjawab pertanyaan tentang eksistensi jaminan sosial vertikal dan horisontal di Sentani, yakni perubahan pandangan kosmologis dan monetisasi pembayaran mas kawin. Perubahan pandangan kosmologis menyebabkan ondofolo mengalami krisis untuk menjalankan fungsi holeinarei, sehingga melunturkan eksistensi jaminan sosial tradisional vertikal. Sedangkan monetisasi pembayaran mas kawin melunturkan jaminan sosial horisontal karena hilangnya identitas dan inflasi. Memudarnya fungsi jaminan sosial tradisioal vertikal dan horisontal “memaksa†keluarga menjadi institusi jaminan sosial. Munculnya keluarga sebagai institusi jaminan sosial di masyarakat kesukuan perlu mendapatkan dukungan program dari negara. Program – program dari negara dibutuhkan untuk meningkatkan kapabilitas keluarga menjadi institusi jaminan sosial di tengah perubahan sosial. Untuk mengoptimalkan kebermanfaatan programprogram dari negara dibutuhkan pemerintahan lokal yang efektif. Pemerintahan lokal yang dimaksud adalah pemerintahan tiga tungku. Pemerintahan tiga tungku menjadi jalan tengah untuk mengakomodir konteks lokal dan anamah UU Nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus.
Discussing social welfare is not only in economic perspective but also in cultural perspective. Culture has significant rule to keep welfare among them. The part of cultural system which has goal to keep welfare is well known as traditional social security. There are two types of traditional social security system in Sentani namely, vertical and horizontal. Those types of traditional social security are as a seat belt to reduce all vulnerability due to social change. However, the function of traditional social security be questioned in the process of changing society. This research is conducted by qualitative method, especially the approach of critical ethnography. Critical ethnography is one of some approaches in ethnography methods. The ways to collect data are same to the ethnography method. But critical ethnography is not only explaining the phenomenon from community perspective but also using it for critiquing government’s policies. During three months live in the field, I found two main data those can be used to answer the question about the existing of traditional social security in changing society. The first, the vertical traditional social security has collapsed since changing ideology in 1928. Missionaries have successfully shifted the ideology from naimene bheimikingge (traditional believing) to Christ. This changing caused ondofolo lost the resources to provide holeinarei (welfare). In other hand, the social change has been fading the function of horizontal traditional social security system. Those phenomenons put family as dominant institution to keep welfare among them. Shifting the welfare institution from ondofolo (political structure) and extended family to nuclear family is certainly in changing society to market system. Whereas, the capability of nuclear family to reduce the negative impacts of social change is lessen than ondofolo or extended family. Therefore, government should provide some policies to increase the nuclear family’s capability to keep welfare among them.
Kata Kunci : Jaminan sosial,Kesejahteraan,Perubahan sosial, welfare, traditional social security, social change