Laporkan Masalah

Pengaruh jenis tanah dan lebar bedengan terhadap pertumbuhan gulma dan hasil padi sistem genangan dalam parit

ANINDITA, Dyah Nastiti, Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa

2008 | Tesis | S2 Agronomi

Gulma merupakan salah satu penyebab penurunan hasil padi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis tanah dan lebar bedengan terhadap kandungan lengas tanah, komposisi jenis gulma, biomassa gulma dan hasil padi serta untuk mengetahui kombinasi jenis tanah dan lebar bedengan yang memberikan kandungan lengas tanah yang sesuai sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma dan diperoleh hasil padi tertinggi. Penelitian menggunakan rancangan antar lokasi (over sites) 2 x 4 + 5. sebagai lokasi adalah jenis tanah terdiri dari 2 jenis yaitu Regosol (R) di kecamatan Godean dan Grumusol (G) di kecamatan Moyudan. Perlakuan dalam lokasi yaitu berbagai lebar bedengan, terdiri atas 4 aras yaitu lebar 1 m, 2 m, 4 m, dan 6 m. Ada 5 perlakuan tambahan yang digunakan, yaitu sistem sawah dengan gulma dikendalikan dua kali, sistem sawah dengan gulma dikendalikan terusmenerus, sistem sawah dengan gulma tidak dikendalikan, sistem genangan dalam parit dengan gulma dikendalikan terus-menerus, dan sistem genangan dalam parit dengan gulma tidak dikendalikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem genangan dalam parit mengubah komposisi gulma. Lebar bedengan tidak mempengaruhi pertumbuhan gulma. Penurunan hasil padi oleh gulma di Regosol lebih tinggi daripada di Grumusol. Gulma semusim menjadi gulma dominan baik pada sistem sawah maupun sistem genangan dalam parit. Gulma rumputan dominan pada sistem genangan dalam parit sedangkan gulma daun lebar dominan pada sistem sawah. Keberadaan gulma menyebabkan penurunan hasil padi sebesar 31,35 % pada sistem sawah dan 65,83 % pada sistem genangan dalam parit.

Weed is one of main problem in rice production. The research objective was to find out the effect of soil type and beds width on soil moisture content, weed composition and rice yield and their interaction to achieve high rice yield but reduced growth of weeds. The research used a 2 x 4 + 5 over site design. Two soil types as location was Regosol in Godean sub district and Grumusol in Moyudan sub district. Treatment in every location were width of bed consisted of four levels i.e: 1 m width, 2 m width, 4 m width, and 6 m width. There were five additional treatment consisting of conventional rice system with twice weed control, conventional rice system with continuously weed control, conventional rice system without weed control, saturated soil culture with continuously weed control, saturated soil culture without weed control. The result showed that saturated soil culture changed weed composition. Growth of weeds were not affected by beds width. Rice yield decreasing by weeds in Regosol higher than in Grumusol. Annual weeds became dominant both in conventional rice system and saturated soil culture. Grass weeds were dominant in saturated soil culture but broadleaf weeds were dominant in conventional rice system. Weedy condition caused rice yield decreased 31,35 % in conventional rice system and 65,83 % in saturated soil culture.

Kata Kunci : Jenis tanah,Padi,gulma,Sistem genangan dalam parit,Lebar bedengan,rice, soil type, beds width, weed, saturated soil culture, yield


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.