Efektivitas horticultural mineral oil (HMO) terhadap pertumbuhan dan perkembangan kutu kebul Bemisia tabaci

ARFAN, Dr. Ir. Arman Wijonarko, M.Sc

2008 | Tesis | S2 Ilmu Hama Tanaman

Penelitian untuk mengetahui efektivitas HMO terhadap pertumbuhan dan perkembangan B. tabaci telah dilakukan di rumah kaca Hama penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada sejak September 2007- Juni 2008. Lima uji dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji toksisitas, uji repelensi, uji preferensi, uji viabilitas telur dan uji fitotoksisitas. Sebagai perlakuan adalah tingkat konsentrasi HMO yaitu 0,0625; 0,125; 0,25; 0,5; 1; 2% untuk uji toksisitas dengan lima ulangan, 0,03125; 0,0625; 0,125; 0,25% untuk uji repelensi dan uji preferensi, 0,125; 0,5; 2% untuk uji viabilitas telur dan uji fitotoksisitas dengan 4 ulangan. Serangga uji yang digunakan adalah nimfa instar tiga dan imago B. tabaci serta tanaman terong sebagai tanaman uji. Evaluasi dilakukan dengan penyemprotan HMO pada tanaman dan pencelupan tanaman dalam larutan HMO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas B. tabaci semakin meningkat seiring dengan bertambahnya tingkat konsentrasi. Mortalitas B. tabaci paling tinggi ditemukan pada konsentrasi 2% sebesar 92,5% dan terendah terjai pada konsentrasi 0,0625% sebesar 40,00%. Pengaruh repelensi HMO telah terlihat pada satu jam setelah perlakuan dan akan menurun secara bertahap. Pada uji preferensi, imago B. tabaci lebih suka hinggap pada tanaman dengan konsentrasi rendah dan telur yang diletakkan paling banyak ditemukan pada konsentrasi 0,03125 sebanyak 73,25 butir. Pada uji viabilitas, telur akan menetas sekitar 4-10 hari dan telur paling banyak menetas pada konsentrasi 0,125% sebanyak 71,86%. Aplikasi HMO menyebabkan keracunan yang ringan pada tanaman yang ditunjukkan pada 6 dan 8 MST pada konsentrasi 2% sebesar 1,42 dan 2,49% tetapi data agronomi tanaman uji dengan konsenrasi HMO 0,5 dan 2% lebih baik dibandingkan dengan kontrol.

Research to know the effectiveness of Horticultural Mineral Oil (HMO) to the growth and development of B. tabaci was conducted in the green house of Plant Pest and Disease Department, Faculty of Agriculture, Gadjah Mada University from September 2007 until June 2008. Five tests were done in this research; among them are toxicity, repellence, preference, egg viability and phytotoxicity test. The treatments were concentration levels of HMO, those are 0.0625%, 0.125%, 0.25%, 0.5%, 1% and 2% for toxicity test with five replications; 0.03125%, 0.0625%, 0.125% and 0.25% for preference and repellence test; 0.125%, 0.5% and 2% for egg viability and phytotoxicity test with four replications. Insect test used was third instar nymphs and imago of B. tabaci and eggplant as test plant. Evaluations were conducted by spraying HMO to test plants and dipping the test plants in HMO solution. The results showed that the mortality of B. tabaci growing more in a line with increasingly of concentration levels. The highest mortality of B. tabaci was observed at 2% concentration level as high as 92.50% and the lowest was occurred at 0.0625% concentration level as high as 40.00%. Repellence effect of HMO have been occurred since one hour after treatment and would be decreased gradually. In preference test, imago of B. tabaci more like to perch on plant with low concentration level and the highest of eggs were laid be found at 0.03125% concentration level as much as 73.25 eggs. In egg viability test, the eggs would be hatched in the ring of 4-10 days and the highest of eggs that hatched were observed at 0.125% concentration level as much as 71.86 eggs. Application of HMO caused less phytotoxic to test plants shown at 6 and 8 week after planting at 2% concentration level as high as 1.42 and 2.49% respectively, but the agronomy data of test plants with 0.5 and 2% concentration level are better then control.

Kata Kunci : Efektivitas,Horticultural mineral oil,HMO,Bemisia tabaci, effectiveness, HMO, B. tabaci