Strategi kehutanan sosial dalam perencanaan pembangunan hutan di dataran tinggi Dieng :: Studi kasus di RPH Dieng, BKPH Wonosobo, KPH Kedu Utara)
KUSUMAWATI, Ita, Prof. Dr. Ir. H.Hasanu Simon
2008 | Tesis | S2 Ilmu KehutananPembangunan hutan di Dataran Tinggi Dieng sering mengalami kegagalan karena adanya tekanan pend uduk setempat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti lahan pertanian, kayu bakar, dan pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi masalah yang menyebabkan kegagalan pembangunan hutan di Dataran Tinggi Dieng, 2) Merumuskan tujuan pembangunan hutan dan merumuskan model pembangunan hutan yang diharapkan mampu mengakomodasi permasalahan, meningkatkan kesejahteraan penduduk dan produktivitas lahan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengamatan di 3 desa di sekitar RPH Dieng, yaitu Desa Dieng, Tieng, Kecamatan Kejajar dan Tlogo, Kecamatan Garung. Ketiga desa tersebut masuk dalam wilayah Kabupaten Wonosobo. Jumlah sampel total adalah 70 orang. Di samping itu juga dilakukan pengumpulan data dari Perhutani dan kantor desa. Data kemudian ditabulasi dan kemudian dilakukan analisis deskriptif. Dari data-data yang diperoleh kemudian dilakukan identifikasi permasalahan yang menyebabkan kegagalan pembangunan hutan di RPH Dieng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang menyebabkan kegagalan pembangunan hutan adalah perencanaan hutan yang masih timber management, pemilikan lahan yang sempit dan adanya pengangguran tak kentara serta kebutuhan kayu bakar dan pakan ternak yang banyak. Pengelolaan hutan akan dilakukan dalam kerangka Forest Ecosystem Management (FEM), dimana lebih menitikberatkan pada perlindungan kawasan, mengingat kawasan hutan yang ada sebagian besar berada pada lereng- lereng yang curam. Untuk keperluan ini kemudian dipilih Management Regime V. Pada lahan yang relatif datar dikelola dengan Management Regime III, dimana fungsi ekonomi dapat diakomodasikan.
The forest development in Dieng Plateau often fails because of local population pressure. They look for the basic need like agriculture, firewood, and forage. The aims of this research were: 1) to identify the cause of forest development failure in Dieng plateau, and 2) to formulate the goal of forest development and to formulate the model of forest development which is capable in accommodating the problem and increasing the social welfare and land productivity. The research was conducted by using interview method and observing in 3 villages surround the Dieng forest management sub sub district (RPH Dieng), they were Dieng village and Tieng Village in Kejajar Sub Regency and Tlogo Village in Garung Sub Regency. All the villages are located in Wonosobo Regency, Central Java Province. The number of samples were 70 respondents. The data were also collected from Central Java State Forest Enterprise namely Perum Perhutani and from the Village Offices. All the data were tabulated and analyzed by using descriptive statistics. Furthermore, it could be identified the problem that may cause the failure of forest development in Dieng Forest Sub Sub District. The result showed that the cause of forest development failure were the use of timber management planning, smallholder and under employed and villager need of firewood and forage. The forest management do by using Forest Ecosystem Management framework that focusing on forests area protection due to their location. Most part of forests were located in very steep area. It recommended the use of Management Regime V as a forest management tool for this criterion. The forest located in flat area can be managed by Management Regime III, which the economic function can be accomodated.
Kata Kunci : Pembangunan hutan,Lahan curam,Lahan relatif datar,Management regime, forest development, very steep area, flat area, Management Regime