Studi potensi pemanfaatan jerami fermentasi untuk pengembangan ternak sapi di Kabupaten Pacitan
RACHMAD, Basuki, Dr. Ir. Wahyu Supartono
2008 | Tesis | S2 Teknologi Industri PertanianJerami padi merupakan limbah pertanian yang potensial untuk dijadikan pakan ternak dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Luas Panen padi sawah di Kabupaten Pacitan dapat memproduksi jerami sebesar 44-48 ton per hektar per tahun. Dari data luas panen tahun 2007 menunjukan bahwa jumlah produksi jerami mencapai 257.047 ton atau dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak sapi 74.941 ST (satuan Ternak) dalam satu tahun. Kebutuhan jerami bahan kering untuk pakan ternak dalam satu hari seberat 9,8 kg/ekor dengan rata-rata berat badan sapi 350 kg. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. memperoleh gambaran potensi kecukupan pakan ternak dan kondisi peternakan sapi rakyat, 2. untuk mengetahui jumlah sapi yang dapat dipelihara dengan kemampuan sumberdaya jerami yang ada, 3. Dapat memberikan rekomendasi pengelolaan limbah jerami sebagai pakan cadangan dimusim kemarau. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan juni 2008 dengan metode diskriptif, dimana lokasi penelitian di Kabupaten Pacitan Kecamatan Pacitan pada tiga desa yaitu desa Kayen, desa Kembang dan desa Purworejo. Cara meningkatkan kualitas jerami padi, yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah fermentasi dengan menambahkan bahan yang mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik seperti starbio, dengan fermentasi ini nilai protein jerami dapat ditingkatkan dari 4,3% menjadi 10,66 %, Serat Kasar turun dari 33,8% menjadi 25,74% dan kadar air dari 59,16% menjadi 12,80 %.
Paddy straw is agricultural waste that is very potential to be used as cattle feed but has not been utilized effectively. The harvest of rice in Pacitan region can produce straw 44 to 48 ton per ha per year. The data in 2007 showed that the harvest of rice produced straw 257,047 tons. This amount can feed 74.941 ST cows (unit of cattle) in a year. The need of dry straw for feeding a cow which had350 kg of weight was approximately 9.8 kg/day. The objectives of this research were : 1. to describe of the potential of cattle feed availability and the condition of farmer,s cow breeding, 2. to know the possible number of cows that be feeded based on the straw availability and 3. to recommend haw to manage could paddy straw as fed resevation during dry season. This research was conducted from May to June 2008 and using a descriptive method, the location of the reseatch use farmer villages and coverted is Pacitan Kayen, Kembang and Purworejo. The way how to increase the quality of straw, was relatively cheaper, more practical, and more edible for the cattle is by fermentation. The fermentation was conducted by adding some additives containing microbe of proteolyses, lignolitic, selulolitic, and lipolitic that is non symbiotic nitrogen fixation, like starbio. By this fermentation, the value of crude protein in the straw could be increased from 4.3 % to 10.66%. The crude fiber could be decreased from 33.8% to 25.74 % and water could be reduced from 59.16 % to 12.80%.
Kata Kunci : Produksi jerami, fermentasi, satuan ternak, Paddy’s Straw, fermentation, cow fattening