Struktur dan kualitas kayu Lontar (Borassus sp) dari Kupang, Nusa Tenggara Timur
KOESLULAT, Ermi Erene, Prof. Ir. TA.Prayitno, M.For., Ph.D
2008 | Tesis | S2 Ilmu KehutananPohon lontar banyak terdapat di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Penggunaannya sangat beragam, namun data kualitas kayunya belum tersedia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kayu lontar berdasarkan sifat-sifat anatomi, fisika, fisika, mekanika dan kimia kayunya sehingga diperoleh gambaran tentang kesesuaian penggunaan serta kemungkinan pengembangan ke arah diversivikasi produk. Studi ini menggunakan tiga pohon lontar yang sudah tua dengan diameter setinggi dada rata-rata 65 cm, yang diambil dari beberapa lokasi kebun masyarakat di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Contoh uji kayu diambil dari tiga posisi yang berbeda, yaitu aksial : pangkal, tengah, ujung dan radial : dekat kulit, tengah, dekat pusat. Masing-masing bagian dibagi lagi untuk uji fisika, mekanika, kimia dan antomi dengan menggunakan ukuran dan prosedur penelitian British Standard 373 (1957) untuk uji sifat fisika dan mekanika, ASTM (1970;1984; 2002) untuk uji sifat kimia dan LPHH (Silitonga dkk, 1972) yang dipadukan dengan Program Image Pro Plus V 4.5 untuk uji proporsi dan dimensi serat. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Varians (ANOVA) untuk mengetahui adanya pengaruh masing-masing faktor dan diuji lanjut dengan Honesty Siqnificance Differrence (HSD) 1% dan 5%. Rancangan yang digunakan adalah Complete Randomized Block Design (CRBD) yang disusun dengan pola faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa sifat dipengaruhi oleh interaksi kedudukan aksial dan radial, seperti diameter serat, tebal dinding sel, berat jenis kering udara dan kering tanur, keteguhan tekan sejajar serat dan keteguhan geser. Polanya meningkat dari ujung ke pangkal dan dari dekat pusat ke dekat kulit, kecuali tebal dinding sel, maksimum pada bagian tengah dari ketinggian pohon dan dekat kulit, minimum pada ujung dan dekat pusat. Variasinya berturut-turut adalah 50,38-81,56 μm, 7,28-15,89 μm, 0,15-0,84, 0,21-1,22, 13,39-575,99 kg/cm2 dan 3,23-102,12 kg/cm2. Proporsi serat, keteguhan belah, holoselulosa dipengaruhi oleh arah aksial dan radial sebagai faktor tunggal. Polanya meningkat dari ujung ke pangkal dan dari dekat pusat ke dekat kulit. Variasinya berturut-turut adalah 6,28-58,85%, 1,34-15,76 kg/cm dan 63,39- 79,81%.Arah aksial dan radial juga mempengaruhi proporsi parenkim, ekstraktif larut air dingin dan panas dengan pola yang berbeda, yaitu meningkat dari pangkal ke ujung dan dari dekat kulit ke dekat pusat, dengan variasi 32,30-91,87%, 4,03-16,50% dan 6,37-25,17%. Pola lain juga ditunjukkan oleh proporsi sel pembuluh dan keteguhan tekan tegak lurus serat, dimana maksimum pada pangkal dan daerah antara dekat kulit dan dekat pusat, dengan nilai 1,85-8,85% dan 6,04- 67,82 kg/cm2. Kedudukan aksial sebagai faktor tunggal mempengaruhi panjang serat, lebar lumen, kandungan lignin dan selulosa. Variasinya berkisar 1,53-2,38 mm, 32,87-49,78 μm, 38,29-46,81, dan 36,36-49,97%, dengan nilai maksimum berada pada bagian tengah dari tinggi pohon, kecuali selulosa meningkat dari ujung ke pangkal pohon. Kedudukan radial sebagai faktor tunggal mempengaruhi kandungan ekstraktif larut etanol – toluen, dengan variasi 4,38-12,22%, meningkat dari dekat kulit ke dekat hati. Kadar air kering udara tidak dipengaruhi baik oleh arah aksial maupun radial. Variasinya berkisar 13-15%. Lontar cocok untuk penggunaan konstruksi namun kurang cocok pulp dan kertas karena kandungan ekstraktif kayu dan lignin yang tinggi. Dalam penggunaan sebaiknya mengambil bagian pangkal sampai tengah pohon, dan dekat kulit sampai daerah antara dekat kulit dan dekat pusat (daerah berwarna gelap).
Lontar trees are abundant in Kupang, East Nusa Tenggara. Their utilizations are varied but scientific wood quality based is not available yet. The aim of this study is to determine wood quality based on wood anatomy, physical, mechanical and chemical properties to predict the suitable utilizations and to develop its product diversifications. Material used in this study was three lontar stems which had DBH about 65 cm and come from several community area in Kupang regency, East Nusa Tenggara. Wood samples was taken from three different positions of the trunk; axial (bottom, middle and top) dan radial (near the barks, middle and near the center). Each stems was cut into small samples and prepare into the suitable forms and dimensions. Sampels were testing in physical, mechanical, chemical properties dan anatomy using British Standard 373 (1957), ASTM (1970; 1984; 2002), LPHH (Silitonga dkk, 1972) combined with Image Pro Plus V 4.5 program. Data obtain were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and post hoc by Honesty Siqnificance Differrence (HSD) 1 and 5% using factorial experiment in Complete Randomized Block Design (CRBD). The result showed that some properties were affected by interaction between axial and radial possition, they were fiber diameter, cell wall thickness, air – dry and oven – dry specific gravity, compression parallel to grain and shear strength. The wood properties increased from top to bottom and near center to near barks, except cell wall thickness maximum in middle of the trunk height and near bark, minimum in top and near center. The variation’s range were 50.38-81.56 μm, 7.28-15.89 μm, 0.15-0.84, 0.21-1.22, 13.39-575.99 kg/cm2 and 3.23-102.12 kg/cm2 respectively. Wood properties affected by axial and radial as a single factor were fiber proportion, cleavage strength, hollocelulose that increased from top to bottom and near center to near bark. They ranged between 6.28-58.85 %, 1.34-15.76 kg/cm and 63.39-79.81% respectively. Different patterns given by parenchyma proportion, wood extractive soluble in cold and hot water, which increased from bottom to top and near barks to near center, that had range between 32.30-91.87%, 4.03-16.50% and 6.37-25.17% respectively. Vessel cell proportions and compression perpendicular to grain, showed different patterns, maximum in bottom and zone between near barks and near center. The variation’s range were 1.85-8.85 % and 6.04-67.82 kg/cm2 respectively. Axial position was the main factor affected in fibre length, lumen width, lignin and cellulose. The variation ranged 1.53- 2.38 mm, 32.87-49.78 μm, 38.29-46.81, and 36.36-49.97% respectively, with the maximum value were in the middle of the height trunk, except cellulose that raised from top to bottom part of the tree. The solubility in etenol - toluen wood extractive was affected by radial factor, that had range between 4.38-12.22%, increased from near barks to near center. Air-dry moisture content was not affected by axial and radial factors. The variation ranged 13-15 %. Lontar is quite suitable for construction and less for pulp and paper industry because of its high wood extractives and lignin. It is recommended to use the bottom part up to a half height of the trunk, near the bark up to the zone between near the bark and the center (dark zone).
Kata Kunci : Kayu lontar, Struktur anatomi, Kualitas kayu, CRBD