Analysis of the strategy for growth executions of telecommunication companies in Indonesia

KUSWORO, Fendy, Agus Setiawan, Dr., M.Soc.Sc

2008 | Tesis | S2 Magister of Management

Pertumbuhan telah menjadi tujuan yang penting bagi CEO, namun tugas untuk menggabungkan pertumbuhan pendapatan dan keuntungan bukan sesuatu yang mudah dan hanya sedikit orang yang dapat menyeimbangkan pertumbuhan dan meningkatkan harga saham perusahaan pada waktu yang bersamaan, dalam arti meraih pertumbuhan yang menguntungkan. Pertumbuhan perusahaan dapat dipetakan dengan matriks pertumbuhan A.T. Kearney yang membandingkan pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan nilai dengan rata-rata industri. Selain matriks ini, kita juga dapat menilai pertumbuhan perusahaan dengan melihat pola pertumbuhan, termasuk performa tahunan dan pusat gravitasi. Perusahaan terpilih yang mengungguli perusahaan lain pada criteria di atas adalah juara pertumbuhan, yang juga dapat dilihat pada kuadran kanan atas matriks tersebut. Industri telekomunikasi di Indonesia merupakan studi kasus yang akan dianalisa pada riset ini karena industri tersebut adalah salah satu industri yang paling berkembang di negara tersebut dalam hal ukuran pasar dan jumlah pemain dalam industri. Berdasarkan analisa Pareto jumlah perusahaan yang dipelajari hanya dibatasi pada tiga perusahaan terbesar yaitu Telkom, Indosat, dan Excelcomindo. Dan periode waktu yang dianalisa adalah performa perusahaan antara tahun 2002 dan kuartal tiga tahun 2007. Analisa yang mendalam pada juara pertumbuhan industri telekomukasi menemukan bahwa Telkom adalah juara satu-satunya yang dapat mengungguli pemain lain dalam pertumbuhan pendapatan pertumbuhan nilai. Indosat dan Excelcomindo adalah masing-masing profit seeker dan simple grower. Sebagai juara pertumbuhan, Telkom melakukan diversifikasi pada portofolio perusahaan yang meliputi produk telekomunikasi baru yang akan menjadi sumber pendapatan baru seperti data dan internet dan telepon tetap tanpa kabel. Seperti halnya Indosat, sang juara pertumbuhan Telkom menggunakan kompetensi utamanya dan rantai nilai antar unit bisnis dan setia terhadap aktivitas reinvestasi. Studi sebelumnya menyimpulkan bahwa jalan menuju pertumbuhan adalah dengan kombinasi pertumbuhan intern dan ekstern. Namun dalam kasus ini, Telkom hanya mengejar pertumbuhan internal dan hanya melakukan merger dan akuisisi minor.

Growth has become an important goal of CEO’s, but the task of combining revenue growth and profitability is not simple and therefore just a few had successfully balanced to achieve growth and improve share price at the same time, in other words to achieve profitable growth. The growth of the company can be mapped using A.T. Kearney’s Growth Matrix that compares companies’ revenue growth and value growth relative to industry average. Other than this matrix, we can also assess the company’s growth by assessing the growth pattern, including year-on-year performance and centers of gravity. The select company that outperforms their peers in both criteria at the same time constitutes the growth champion, which also can be seen from the upper-right quadrant of the matrix. Telecommunication industry in Indonesia is the case study to be analyzed in this research because this industry has been one of the most growing industries in the country especially in terms of market size and number of industry players. Using Pareto analysis the selected companies to study only is limited to top three largest operators, including Telkom, Indosat, and Excelcomindo. Meanwhile, the time period will be based on the performance between fiscal year 2002 and third quarter of 2007. The in-dept analysis of the growth champion of telecommunication industry has found out that Telkom was the only growth champion that outperformed peers in both revenue growth and value growth. Indosat and Excelcomindo were respectively profit seeker and simple grower. As the growth champion, Telkom engaged in the portfolio diversification to some emerging telecommunication products that would be the new sources of revenue, such as data and internet service and the fixed wireless business. Like Indosat, the growth champion Telkom leverages their core competencies and value chains among business units and commits to the reinvestment activities. Previous study believes that the main route to growth is through a combination of internal and external growth. In this case, Telkom only pursued internal growth while they did a minor M&As.

Kata Kunci : Strategy for Growth,Value,Building Growth,The Growth Champion,Strategi Pertumbuhan, Pertumbuhan yang Menciptakan Nilai, Juara Pertumbuhan