Kadar testosteron dan kapasitas reproduksi tikus (Rattus norvegicus, L.) setelah pemberian ekstrak herba meniran (Phyllanthus niruri, L.)
SULISTIYAWATI, Drs. Suharno, SU
2008 | Tesis | S2 BiologiMeniran (Phyllanthus niruri, L.) banyak dikonsumsi sebagai bahan kontrasepsi tradisional pada pria oleh masyarakat pedesaan. Tumbuhan ini mengandung senyawa yang tergolong sebagai bahan antifertilitas, yaitu: beberapa golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, steroid dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak herba meniran terhadap kadar testosteron serum dan kapasitas reproduksi tikus (Rattus norvegicus, L.). Tikus yang digunakan adalah jantan dan betina masing-masing 24 ekor berumur ± 2,5 bulan. Tikus jantan dibagi enam kelompok perlakuan yang meliputi : A (kontrol), B (plasebo), C (0,7 mg/200g bb), D (0,9 mg/200g bb), E (1,8 mg/200g bb) dan F (2,7 mg/200g bb). Perlakuan per oral sebanyak 2,0 ml/hari selama 49 hari. Pada hari ke-50, masing-masing perlakuan dibagi dua. Dua ekor diambil darahnya untuk pengamatan kadar testosteron dengan metode ELISA. Dua ekor sisanya dikawinkan dengan betina normal menggunakan perbandingan 1 : 2 untuk melihat kapasitas reproduksi. Selama perkawinan diamati indeks perkawinan, kesuburan, dan fertilitas jantan. Pada hari ke-18 kebuntingan, tikus betina dibedah untuk melihat jumlah fetus hidup, mati dan resorbsi, panjang dan berat fetus hidup serta kelainan pada fetus. Data yang diperoleh diuji dengan Analysis of Variance (ANOVA, (alfa) = 0,05) dan analisis korelasi-regresi, kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Berdasarkan pengamatan dan analisis statistik didapatkan hasil bahwa perlakuan ekstrak herba meniran dengan variasi dosis berpengaruh nyata terhadap testosteron mulai dari dosis 1,8 mg, menurunkan rerata indeks perkawinan dan fertilitas jantan pada dosis 2,7 mg, jumlah fetus hidup mulai dosis 1,8 mg, panjang fetus hidup pada dosis 2,7 mg dan berat fetus hidup mulai dosis 0,9 mg. Namun demikian mengalami peningkatan resorbsi fetus pada dosis 2,7 mg dan adanya kelainan fetus mulai dosis 1,8 mg.
Meniran (Phyllanthus niruri, L.) is herbal, which is consumed by villagers as man contraception. This plant contains antifertility compound are: essential oils, alkaloids, flavonoids, steroids, and terpenoids. This research aimed to know influence of meniran extract toward testosterone level and reproductive capacities of rats (Rattus norvegicus, L.). The rats were 24 male and 24 female. The experimental dosage: A (control), B (placebo), C (0,7 mg / 200g bw), D (0,9 mg / 200g bw), E ( 1,8 mg / 200g bw) and F (2,7 mg / 200g bw). The dam were treated with herbal extract oraly 2,0 ml/day during 49 days. On the 50th day, 50 % were sacrificed for testosterone analysis with ELISA method, and 50 % were mated with normal virgin female rats with rate 1 : 2. Reproductive capacities included mating, fecundity, and male fertility indexes were observed. On the 18th day of pregnancies, the rats were sacrificed and counted fetal life, death, resorbed, length and weight. The data analyzed with Analysis of Variance (ANOVA, (alfa) = 0,05), correlation-regession and continued with the Least Significant Difference (LSD) test. The result indicated that rats were treated with dosage variation of meniran extract have significant effect toward some examined parameters. The higher dosages, the lower testosteron level. Mating and male fertility index, number, length and weight of life fetuses decreased. Otherwise, number of resorbed fetuses and existence of abnormality of fetuses were increased.
Kata Kunci : Meniran (Phyllanthus niruri, L),Testosteron,Kapasitas reproduksi,Metode ELISA, Meniran (Phyllanthus niruri, L.), testosterone, reproductive capacities and ELISA method